Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

TEDx Unhas Ulas 6 Ide Tentang Hubungan Realitas di Masyarakat

Ada enam topik berbeda yang diulas oleh pembicara hebat dibidangnya masing-masing dalam tema 'Unveiling interconnected realities'.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH IMTIYAAZ
Para Pembicara TEDxHasanuddin University Vol 2 di Aula Unhas TV, Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sabtu (28/9/2024). 

Misi itu membawanya berkelana mengeluarkan ide melalui mendirikan media musik hingga mendirikan Prolog ecosystem.

"Prolog ecosystem ini dibangun bersama teman komunitas musik, kita merumuskan apa saja problem ekosistem musik di Makassar," jelas Juang Manyala.

Desain Thinking itu menghasilkan tiga poin yang harus dimiliki ekosistem musik di Makassar.

Mulai dari edukasi, produksi sampai eksibisi.

"Program edukasi, sarana produksi dan wadah eksebisi paling dibutuhkan. Dulu ada studio, tidak ada festival. Sekarang ada festival, edukasi tidak banyak. Tidak pernah ekosistemnya dari hulu ke hilir difasilitasi anak muda bermusik di Makassar. Ini kami lakukan di Prolog," jelasnya.

Ahmad Yani sendiri berbicara tentang demokrasi dan kepemimpinan di Indonesia.

Dirinya belajar dari karya sastra seperti La galigo hingga Latoa.

Dalam karya sastra sendiri, system pemerintahan digambarkan.

"Saya menemukan konsep , Non Western Public Administration. Para skolastik kemudian mengkritik system pemerintahan di Amerika dan Eropa yang dipaksakan masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Ahmad Yani.

Belajar dari Latoa, buku karya Prof Mattulada. Ahmad Yani belajar bagaimana buku ini membuka cerita panduan kepemimpinan, petuah, orang bijak kepada raja untuk memimpin saat itu.

"Hukum adat diperlukan mengontrol bangsawan supaya tidak sewenang-wenang menggunakan kekuasaan. Adat juga dibutuhkan pemerintah untuk mengimplementasikan  kebijakan," kata Ahmad Yani.

Ada nilai kesetaraan yang diulas Ahmad Yani dari buku Latoa.

Masyarakat setara didepan hukum, sementara raja dan bangsawan dikontrol oleh hukum.

"Ungkapan lain disebutkan bahwa raja bukanlah siapa-siapa tanpa rakyat. Rakyat tetaplah rakyat meskipun tanpa rakyat," kata Ahmad Yani.

"Para raja dan bangsawan dipilih untuk semata pelayan public. Para pemimpin, presiden, bupati, wali kota, anggota dewan seharusnya kalian tidak perlu tidur pagi atau malam. Jangan sampai kau nyenyak saat ada anak tidak sekolah," lanjutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved