Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jateng 2024

Respon Tak Terduga Eks Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Dicueki’ Kapolda dan Pj Gubernur Jateng

Andika Perkasa menanggapi video viral diacuhkan saat mengajak bersamalan Kapolda Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Nana Sudjana. 

Editor: Muh Hasim Arfah
Tribunnews.com
Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 Andika Perkasa menanggapi video viral yang menunjukkan momen dirinya tampak diacuhkan saat mengajak bersamalan Kapolda Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Nana Sudjana.  

Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Pada saat dilantik, ia adalah Panglima TNI tertua sepanjang sejarah, tetapi catatan tersebut selanjutnya dipecahkan oleh Laksamana Yudo Margono yang dilantik menggantikannya pada tanggal 19 Desember 2022.

Selain itu juga berasal dari keluarga campuran Magelang, Jawa Tengah dan Blitar, Jawa Timur.

  • Riwayat pendidikan
    Pendidikan Akademik
    SMP, SMA & Strata-1
    SMP Marsudirini Jakarta (1980)
    SMA Negeri 6 Jakarta (1983)
    S-1 Manajemen Universitas Terbuka
  • Strata-2
    The Military College of Vermont, Norwich University, Northfield, Vermont, Amerika Serikat.
  • Judul tesis: Iraq's Next Major Violation of Resolution 687 & the Most Likely Response of the United States (1999)
    National War College, National Defense University, Washington D.C., Amerika Serikat (2003)
    Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat (2004)
  • Strata-3
    The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University, Washington D.C., AS (2005) 
  • Pendidikan Militer
    Akademi Militer (1987)
    Sesarcab Infanteri
  • Pendidikan Komando
    Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 2000)
    Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI)

Karier
Andika mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun, dan setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha;

Jenderal TNI Andika Perkasa mengenyam pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di Universitas Terbuka[7] dan meraih 3 gelar akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil.) serta 1 gelar akademik Strata-3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.

Jabatan sebelumnya sebagai perwira menengah (pamen) pada kepangkatan Kolonel (Inf.) adalah Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.

Kemudian dipromosikan ke jabatan perwira tinggi (pati) dengan pangkat Brigadir Jenderal TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad), Jakarta pada tanggal 25 November 2013 berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013.

Pada November 2021, ia dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memegang jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia, menggantikan Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa purna tugas.

Klarifikasi Polda Soal Andika Perkasa Dicuekin
Sementara itu,  Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, memberikan klarifikasi bahwa peristiwa itu tidak ada unsur kesengajaan. 

“Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo saat itu sedang berjalan hendak meninggalkan kantor KPU Jawa Tengah dan sudah menundukkan kepala untuk berpamitan. Jadi saat itu tidak ada unsur kesengajaan untuk tidak mau bersalaman,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/9/2024). 

Artanto menegaskan bahwa video viral tersebut berbanding terbalik dengan interaksi antara Andika dan Ribut di ruang transit KPU Jawa Tengah pada hari yang sama, yakni Selasa (24/9/2024) malam. 

"Antara Pak Andika dengan Pak Ribut di ruang transit menunjukkan sikap yang bersahabat, karena keduanya selain bersalaman dan cipika-cipiki juga ngobrol akrab membahas berbagai hal,” katanya lagi. 

Artanto menilai bahwa video yang menunjukkan Kapolda Jateng enggan bersalaman dengan Andika sengaja diunggah untuk memperkeruh suasana. 

“Ini adalah upaya yang di-framing oleh orang yang tidak senang jika pilkada berlangsung damai, aman, dan nyaman,” tambahnya.

Ia juga meyakinkan bahwa keakraban dan soliditas antara TNI dan Polri tetap terjaga dengan baik. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved