Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar

Profil Komjen Purn Boy Rafli Amar, Mantan TKN Prabowo-Gibran Jadi Dewan Penasihat Seto-Kiki

Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar merupakan mantan kepala BNPT ini ternyata punya peran besar saat Pilpres lalu bersama TKN Prabowo-Gibran.

Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
Tribunnews.com
Dewan Penasihat Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati (Sehati), Komjen Pol (Purn) Dr Boy Rafli Amar Datuak Rangkayo Basa. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Profil Dewan Penasehat Sehati (Seto-Kiki) Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar Datuak Rangkayo Basa, mantan penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Empat calon kepala daerah di Kota Makassar siap bertarung pada Pilkada 2024.

Empat pasangan calon tersebut telah meresmikan struktur tim pemenangannya.

Salah satunya tim pemenangan Andi Seto Asapa - Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) yang diisi tokoh berpengalaman dalam politik.

Salah satu dewan penasihat Sehati adalah Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar Datuak Rangkayo Basa.

Komjen Purn Boy Rafli Amar namanya jarang didengar di kancah politik nasional maupun regional.

Akan tetapi jangan salah, mantan kepala BNPT ini ternyata punya peran besar saat Pilpres lalu bersama TKN Prabowo-Gibran.

Salah satunya, pria lulusan Akpol 1988 ini pernah diutus mewakili Prabowo-Gibran dalam pembukaan satu event di Sumbar.

Kini Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar namanya masuk dalam jajaran tim dewan penasehat Sehati yang maju di Pilwali Makassar.

Tentu, bapak dua anak ini bisa memberikan kontribusi lewat pengalamannya dalam bagaimana memenangkan Sehati di Kota Makassar.

Pria kelahiran 25 Maret 1965 ini, punya segudang pengalaman untuk menenangkan Sehati.

Berikut profilnya

Komjen Pol (Purn) Dr Boy Rafli Amar merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.

Mengawali kariernya sebagai anggota kepolisian di Polres Metro Jakarta Pusat dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda).

Kemudian dia menuntaskan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997.

Ayah dua anak itu pernah ditugaskan ke Papua selama 1997-2001 dan memegang sejumlah jabatan seperti Wakapolres Sorong hingga Kabag Reserse Umum Direktorat Reserse Polda Papua.

Lalu pria kelahiran Jakarta itu kembali bertugas Kasat Patroli Direktorat Samapta Polda Metro Jaya, lantas dirotasi ke jabatan Wakapolres Metro Jakarta Utara, lalu Kapolres Kepulauan Seribu.

Karirnya terus meningkat sampai pada tahun 2007, Boy ikut andil dalam penanganan bom Bali.

Tahun 2007, Boy pernah menjabat sebagai Kepala Unit Negosiasi Subdetasemen Penindak Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri.

Saat itu, ia turut mengusut kasus bom Bali. Penugasan ini tak lepas dari kemampuan Boy dalam bidang komunikasi yakni sebagai juru bicara.

Tahun 2009 Boy dipercaya sebagai Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, lalu Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri tahun 2012.

Sejak saat itu, Boy kerap tampil di media massa. Sosoknya pun semakin dikenal luas. Karier Boy kian gacor ketika tahun 2014-2016 dipercaya sebagai Kapolda Banten.

Tahun berikutnya yakni 2017, Boy menjabat sebagai Kapolda Papua. Setahun kemudian, dia ditugaskan sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Wakalemdiklat) Polri.

Ini merupakan jabatan terakhir Boy di kepolisian sebelum dia ditugaskan memimpin BNPT pada 2020.

Boy dilantik sebagai Kepala BNPT pada 6 Mei 2020. Saat itu, dia menggantikan Komjen Suhardi Alius. Saat dilantik sebagai Kepala BNPT, Boy sekaligus mendapat kenaikan pangkat dari Inspektur Jenderal (Irjen) menjadi Komisaris Jenderal (Komjen) atau bintang tiga Polri.

Awal tahun 2021 lalu, nama Boy sempat masuk dalam bursa calon Kapolri. Ia menjadi satu dari lima calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang namanya diusulkan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ke Presiden Joko Widodo.

Namun demikian, presiden akhirnya menunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Sementara, Boy tetap menjalankan tugasnya sebagai Kepala BNPT.

Pengalaman Boy menangani kasus terorisme selama di kepolisian menempatkannya sebagai pemimpin tertinggi di BNPT hingga penghujung kariernya tahun 2023.

Jenderal bintang tiga Polri itu akan mengakhiri karirnya setelah kurang lebih 32 tahun berkiprah di institusi Bhayangkara dan 3 tahun memimpin BNPT.

Profil Singkat Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar:

Nama lengkap: Komjen Pol (Purn) Dr Boy Rafli Amar Datuak Rangkayo Basa

Kelahiran: 25 Maret 1965 (usia 59 tahun), Jakarta

Anak: Kirana Rafli, Mutiaratu Astari Rafli

Pasangan: Irawati

Pendidikan: ILEA Bangkok (2001), Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK, Akademi Kepolisian Semarang (1988)

Dinas/cabang: Kepolisian Negara Republik Indonesia

Lahir: 25 Maret 1965 (umur 59); Jakarta

Masa dinas: 1988–2023.(*)

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, M Yaumil

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved