Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Maros

Chaidir Syam Janji Bangun Jalan 30 Km di Bontosomba dan Bontomanurung Maros Sulsel

Calon Bupati Maros Chaidir Syam berjanji Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 akan difokuskan di Kecamatan Tompobulu.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH
Calon Bupati Maros, Chaidir Syam disela talkshow sebagai mitra program Inklusi melalui program Estungkara di Warkop Bamboe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (26/9/2024). 

TRIBUNMAROS.COM, TOMPOBULU - Chaidir Syam berjanji Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 akan difokuskan di Kecamatan Tompobulu jika terpilih sebagai bupati Maros.

“Kita akan fakus membangun jalan dan infrastruktur di Tompobulu, kita mau tuntaskan, tapi bukan berarti kecamatan lain tidak dapat,” katanya saat menghadiri Talkshow sebagai mitra program Inklusi melalui program Estungkara di Warkop Bamboe, Kecamatan Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (26/9/2024). 

Mantan ketua DPRD Maros itu mengatakan pembangunan sarana jalan di Desa Bontomanurung dan Bontosomba membutuhkan anggaran sekitar Rp40 miliar.

“Tahun depan jika terpilih sekitar 30 kilometer akan kita bangun jalan,” ucapnya.

Saat ini Desa Bontomanurung dan Bontosomba masuk desa pendampingan inklusi.

Desa inklusi adalah, model pemerintahan yang mengakomodasi hak semua orang, termasuk penyandang disabilitas.

“Termasuk memberikan pelayanan pada semuanya tanpa membeda-bedakan,” janjinya.

Baca juga: Hari Pertama Kampanye, Paslon Chaidir Syam-Muetazim Mansyur Resmikan Posko Pemenangan

Ketua PMI Maros itu menyebutkan indikator desa inklusi adalah mamenuhi pelayanan dasar warganya.

“Masyarakat bisa terdata dengan baik,  pendidikan, kesehatan, dan administrasi kependudukan terpenuhi,”sebutnya.

Saat ini ada 14 desa inklusi di Maros. Desa tersebut yakni Mangeloreng, Simbang, Tanete, Minasa Baji, Baruga, Samangki, Damai, Toddopulia, Lekopaccing, Borimasunggu, Mattirotasi, dan Borikamase, Bontosomba dan Bontomanurung.

Sementara itu, Program Manager SCM, Muhammad Sultan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam politik dan demokrasi di Indonesia.

“Kerap masyarakat adat itu tidak dilibatkan dalam proses demokrasi,” tuturnya.

Ia mencontohkan masih banyak masyarakat yang belum memahami visi dan misi calon pemimpin yang akan mereka pilih.

Ia mengatakan saat ini Inklusi berfokus pada tiga isu, yakni layanan dasar, ketahanan pangan dan perubahan iklim dalam kelompok minoritas.

“Isu ini menjadi hal yang krusial, yang menjadi pekerjaan rumah kita untuk pembangunan yang berkeadilan,” tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved