Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim 2024

Elektabilitas Khofifah Makin Tak Terbendung, Gabungan Kekuatan Risma - Luluk Belum Belum Tandingi

Bahkan, kekuatan Khofifah - Emil Dardak sama dengan Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta dan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim.

Editor: Ansar
Instagram
Khofifah Indar Parawansa akhirnya bakal berhadapan dengan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah di Pilgub Jatim 2024. (Instagram @kpu_jatim) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Elektabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak makin kuat jelang di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.

Bahkan, kekuatan Khofifah - Emil Dardak sama dengan Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta dan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim.

Elektabilitas Khofifah di atas 50 persen.

Khofifah - Emil Dardak berpotensi menang besar di Pilkada Jatim 2024.

Elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak makin tak terbendung jelang Pilkada Jatim 2024.

Seperti diketahui, tingginya elektabilitas tersebut berpengaruh terhadap potensi kemenangan satu putaran bagi duet petahana di Pilgub Jawa Timur tersebut. 

Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi mengatakan, elektabilitas Khofifah-Emil tidak terbantahkan berada di posisi teratas.

Keduanya mampu meraup mayoritas dukungan dari seluruh lapisan masyarakat di Jatim 

"Ini modal besar untuk meyakinkan kembali publik bahwa kalau mereka dipilih lagi bisa mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi kinerjanya," kata Ade, Senin (23/9).

Mengacu pada hasil temuan survei Poltracking Indonesia periode 4-10 September 2024.

Pada simulasi pasangan dengan menggunakan Surat Suara, Khofifah-Emil kokoh di tempat pertama dengan mendapat elektabilitas 57.3 persen.

Diikuti kemudian oleh pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta 22.7 persen persen pada posisi kedua.

Sedang pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim hanya  mendapatkan angka elektabilitas sebesar 2.2 persen.

Dia menilai melesatnya daya elektoral Khofifah-Emil kian menguatkan dukungan untuk Khofifah-Emil yang sudah mengakar di Bumi Majapahit ini.

Terlebih status Khofifah yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.

Menurut dia dujungan besar diberikan masyarakat lantaran merasakan banyak kinerja hebat Khofifah-Emil.

Selama satu periode memimpin Jatim keduanya berhasi menghadirkan banyak prestasi membanggakan.

Lanjutnya dia menambahkan, kepemimpinan sukses Khofifah-Emil mengorkestrasi berbagai kebijakan yang pro tehadap rakyat memberi dampak positif elektoral.

Buat keduanya kian menjadi pilihan semua kalangan.

"Kepuasan masyarakat terhadap Ibu Khofifah dan kinerja Pemerintah Provinsi yang dipimpin Ibu Khofifah saya kira cukup tinggi," ujar Ade.

Elektabilitas Pilkada Jatim 2024, Risma Dinilai Tak Bisa Kejar Khofifah, Bagaimana dengan Luluk?

Gelaran Pilkada 2024 akan bergulir 69 hari lagi, tepatnya pada 27 November 2024.

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu provinsi yang disorot.

Pilkada Jatim 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon), yakni:

1. Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak

2. Tri Rismaharini-Gus Hans

3. Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim

Sejumlah lembaga survei juga telah merilis perhitungannya terhadap masing-masing paslon.

Simak survei selengkapnya:

1. Indopol Survey & Consulting

Sebelum resmi mendaftar di Pilkada Jatim 2024, nama Risma sudah digadang-gadang menjadi penantang kuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Direktur Indopol Survey & Consulting Fauzin menganalisa, jika dilihat dari konfigurasi politik Jatim, memang sangat memungkinkan untuk munculnya calon penantang.

Apalagi, dua partai pemilik kursi besar di DPRD Jatim, PKB dan PDIP belum juga menentukan sikap.

PKB berstatus sebagai pemenang Pileg di DPRD Jatim dengan 27 kursi.

Adapun PDIP memiliki 21 kursi hasil Pemilu 2024.

"Kami berharap masyarakat diberikan opsi dalam demokrasi.

Baca juga: Terjawab Peluang Tri Rismaharini Salip Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim 2024

Banyak pilihan justru semakin baik," kata Fauzin saat berbincang dalam podcast Mata Lokal Memilih di Studio TribunJatim Network, Senin (8/7/2024).

Menurutnya, Pilkada Jatim 2024 memang selalu menarik, karena segala dinamika politik yang mengiringi kontestasi selalu jadi pusat perhatian nasional.

Sehingga, dengan pertarungan melawan kotak kosong maka hanya akan menjadi preseden buruk demokrasi lima tahunan di Jatim.

Dalam kacamata ini, parpol harus memberikan banyak opsi kepada masyarakat.

Fauzin menjelaskan, terkait Pilkada Jatim 2024, Indopol Survey & Consulting sudah beberapa kali menggelar jajak pendapat publik.

Setidaknya dua kali yakni pada kurun Maret 2023 dan Juli 2023.

Dari dua kali survei itu, Fauzin menjelaskan, nama Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat calon gubernur memang unggul.

Meski dengan jarak angka elektabilitas yang relatif jauh, pesaing terdekat Khofifah dalam survei tersebut adalah Risma yang merupakan Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode.

 Khofifah Indar Parawansa akhirnya bakal berhadapan dengan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah di Pilgub Jatim 2024. (Instagram @kpu_jatim)
Menurut Fauzin, hal itu wajar, sebab Risma belum melakukan gerakan politik.

"Sehingga, kalau ditanya siapa penantang terkuatnya, berdasarkan beberapa survei kami, Bu Risma menjadi salah satunya" terang Fauzin.

Di luar nama Risma, Fauzin juga menilai KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim yang layak untuk maju sebagai kandidat penantang, sebagaimana wacana yang belakangan dimunculkan oleh PKB.

Meski belum memotret elektabilitas Kiai Marzuki, namun Fauzin menyebut, kriteria ulama atau tokoh masyarakat cukup banyak dipilih oleh responden dalam berbagai survei sebelumnya.

"Sehingga, di antara banyak tokoh Kiai Marzuki layak diwacanakan," ungkapnya.

2. Litbang Kompas

Hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024, memotret bahwa elektabilitas mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi pertama dengan 29,8 persen. 

Sedangkan elektabilitas Emil Elestianto Dardak sebesar 3,8 persen. 

Kemudian, strong voters (pemilih loyal) atau responden yang pasti akan memilih Khofifah jika dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Timur mencapai 31,6 persen.

Lalu, strong voters Emil Dardak 10,8 persen. 

Namun, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa masih terbuka peluang bagi kandidat lain untuk maju dan menjadi penantang kuat bagi Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim 2024.

Menurut Yohan, masih ada 51 persen responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanyakan perihal kandidat calon Gubernur Jawa Timur. 

"Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah),” kata Yohan. 

Apabila merujuk hasil survei, Yohan mengatakan, kandidat terkuat penantang Khofifah adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini. 

Sebab, berada di posisi kedua dengan 13,6 persen.

"Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” ujarnya.

Selain itu, strong voters dari Risma juga berada di posisi kedua dengan 19,8 persen. 

Meski responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanya apakah akan memilih politikus PDIP tersebut cukup tinggi yakni 31 persen. 

Kemudian, swing voters (pemilih bimbang) atau responden yang menjawab akan mempertimbangkan memilih dari Khofifah, Risma, dan Emil Dardak masih tinggi, yakni di atas 40 persen. 

Namun, Yohan juga mengingatkan bahwa elektabilitas tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya faktor penentu. 

Sebab, masih banyak faktor lainnya yang menentukan terkait pengusungan calon kepala daerah. 

“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” katanya.

Untuk diketahui, survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas. 

Pengamat: Risma Sulit Kejar Khofifah

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan, Risma sulit mengejar elektabilitas Khofifah.

Mengingat, Pilgub Jatim 2024 sudah di depan mata, yakni pencoblosan akan dilakukan pada 27 November 2024 mendatang.

"Kalau bicara Risma, dia dalam waktu sempit dan relatif sedikit ya susah untuk menyodok elektabilitas agar bisa memiliki lompatan tinggi menyaingi Khofifah," kata Ujang, Selasa (17/9/2024).

Bila mengacu pada hasil survei Litbang Kompas periode 20-25 Juni 2024, elektabilitas Khofifah mencapai 26,8 persen.

Sementara Risma memperoleh elektabilitas sebesar 13,6 persen.

Terdapat selisih sebesar 13,2 persen antara elektabilitas Khofifah dan Risma.

Ditambah lagi, wakil dari Khofifah yakni Emil Dardak terekam memiliki elektabilitas sebesar 3,8 persen.

Tentunya hal tersebut semakin menguatkan Khofifah dalam pentas kontestasi demokrasi di Jatim.

Di samping itu, Risma dinilai akan kesulitan untuk merebut ceruk suara di Jatim dengan mengandalkan kekuatan dari partai pengusung PDIP. 

"Karena kita tahu Jawa Timur bukan basis merah atau PDIP. Lalu waktunya sempit dan kita tahu di lapangan dikuasai ibu Khofifah sebagai petahana," ujarnya.

Kondisi demikian ditambah dengan waktu masa kampanye yang relatif terbilang sebentar bagi setiap kandidat untuk bersosialisasi pada masyarakat. Sehingga hal itu dinilai tidak cukup waktu bagi Risma untuk melampaui popularitas Khofifah di Jatim. 

Apalagi, rekam jejak Khofifah sudah terbukti bawa keberhasilan mendorong Jatim semakin maju.

Sebagai petahana, Khofifah telah berhasil menorehkan berbagai prestasi gemilang dan sangat membanggakan bagi masyarakat.

"Kalau dalam masa singkat ini sulit untuk bisa menyodok untuk bisa Risma unggul begitu," pungkasnya.

(TribunNewsmaker.com/TribunJatim.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved