Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Adu Kehebatan Ilham Urane Azis dan Irfan Urane Azis Putra Eks Kapolri Idham Azis, Juara Internasioal

Jejak kesuksesan Idham di dunia kepolisian diikuti dua putranya yaitu Ilham Urane Azis dan Irfan Urane Azis.

Editor: Ansar
TribunJakarta
Ilham dan Irfan Urane Azis anak Kapolri Idham Azis. 

1. Jatuh cinta sama Matematika.
 
Irfan Urane adalah pribadi yang sangat jatuh cinta dengan sains, terutama Matematika. Menurutnya, Matematika itu menantang dan asyik.

"Ada kepuasan tersendiri saat berputar-putar mengerjakan soal-soal dan akhirnya kita dapat jawabannya," ujarnya.

2. Deretan penghargaan yang didapat.
 
Anak ke-2 dari empat bersaudara ini ternyata sudah berkali-kali mengikuti perlombaan Matematika,.

Deretan penghargaan Irfan Urane, termasuk medali emas dan perak berhasil diperolehnya.
 
Sebut saja seperti 1st Place American Mathematics Competition (AMC8) tahun 2014, 3 Gold Medals Wizard at Mathematics International Competition (WIZMIC India) tahun 2014, Gold Asia International Mathematics Olympiad Open Contest tahun 2015, Medali Emas Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika Tingkat SMP 2015, 2 Gold Medals International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO Malaysia) 2015, Medali Perunggu Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Matematika Tingkat SMA 2016, Juara I Lomba Matematika Tingkat Nasional UGM Yogyakarta 2016, Kompetisi Matematika Nalaria Realistik Tingkat Nasional Ke-12 Medali Emas (Best of the Best) 2017, Medali Perak Olimpiade Sains Nasional SMA Tingkat Nasional 2017, dan masih banyak lagi.
 
Nah, penghargaan Irfan Urane lainnya adalah Grand Champion dalam ajang International Mathematics Contest Singapura (IMCS) pada Agustus lalu.
 
Sebelum mengikuti IMCS, Irfan menjalani pembinaan di sekolah.

Lantas, selama satu minggu dia dan peserta IMCS lainnya mendapat karantina di Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Laladon, Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
 
IMCS sendiri diikuti oleh 1178 orang yang berasal dari China, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Filipina, Indonesia, Korea, Thailand, Iran, Vietnam dan Australia. Dari Indonesia, ada 129 pelajar yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Irfan salah satunya. "Alhamdulillah saya mendapat Grand Champion dan Gold Prize," kata Irfan.
 
3. Dukungan orangtua kepada Irfan

Irfan Urane menyampaikan bahwa orangtuanya tidak pernah mengarahkannya harus menyukai Matematika, apalagi selalu ikut olimpiade.

"Ortu membebaskan memilih bidang apa saja. Tetapi kedua orangtua saya selalu menasehati lakukan yang terbaik di bidang yang dipilih," ungkapnya.
 
Lebih lanjut, Irfan Urane menyebutkan dukungan orangtuanya sangatlah besar. Mereka selalu memotivasi, mendukung, dan menasihati Irfan.

"Walaupun saya di asrama dan kedua orangtua saya jauh, ibu saya sering mengirimkan soal-soal untuk saya kerjakan sebagai latihan persiapan lomba selanjutnya," imbuh Irfan Urane.
 
4. Pesan orangtua yang selalu menjadi pegangan Irfan.
 
Sebagai anak, idolanya adalah orangtua. Sama seperti Irfan yang mengidolakan sosok ayahnya.

Menurutnya, sang ayah adalah sosok yang tegas, disiplin, dan peduli terhadap anak-anaknya.

Kendati, Irfan Urane dan kakak laki-lakinya tinggal di asrama dan jauh dari keluarga, hubungan mereka tetap dekat dan hangat.
 
Selain itu, cowok yang memiliki hobi basket dan main gitar ini juga punya pegangan tersendiri dalam hidupnya.

Pegangan yang selama ini selalu diberikan oleh kedua orangtuanya.
 
"Yang pertama adalah pesan bapak saya, 'Kerjakan hari ini juga karena esok adalah alasan dari kemalasan dan ketidakmampuan yang artinya jangan menunda-nunda.' Lalu, yang kedua pesan Ibu saya, 'Di atas langit masih ada langit yang mengajarkan kita untuk humble dan tidak sombong.'," terang siswa yang sekolah di SMA Taruna Nusantara lewat jalur beasiswa prestasi ini.
 
5. Pengaruh jadi anak orang terpandang dalam pencapaian prestasi.

Sebagai anak orang terpandang, terkhusus di jajaran kepolisian, tak membuat Irfan jemawa, termasuk dalam urusan pencapaian prestasinya.

Irfan Urane mengaku tetap harus berjuang sendiri karena dalam olimpiade Matematika yang diikuti sangatlah fair dan objektif. Tak peduli latar belakang atau status keluarga. Siapa yang melakukan persiapan lebih matang, maka dia yang menang.
 
"Tidak ada beban di diri saya karena saya menjalani semuanya dengan enjoy. Olimpiade memberi saya kesempatan bertemu teman-teman baru dari berbagai negara," tandas cowok yang bercita-cita menjadi polisi seperti ayahnya ini.

Artikel ini telah tayang di Tribun Manado dan Tribun Mataraman

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved