Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nurdina Warga Libureng Dapat Santunan dari Polantas Polres Bone Sulsel

Satlantas Polres Bone terus menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat dengan rutin menggelar aksi sosial lewat program polantas berbagi..

Penulis: Wahdaniar | Editor: Sukmawati Ibrahim
dok pribadi
Polantas Bone saat mengunjungi Nurdiana di Dusun Laiwa, Desa Manajeng, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone, Sulsel. 

TRIBUNBONE.COM, BONE - Satlantas Polres Bone terus menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat dengan rutin menggelar aksi sosial lewat program polantas berbagi.

Adapun pembagian sembako diberikan berupa paket sembako, makanan hingga pemberian santunan kepada warga prasejahtera di berbagai pelosok Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Salah satunya Dusun Laiwa, Desa Manajeng, Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. 

Di sana, seorang ibu rumah tangga, Nurdina tak bisa menahan tangis haru saat menerima bantuan santunan dari Personel Satlantas Polres Bone bersama DPD Legend Kiwal Garuda Hitam Kabupaten Bone.

Ia tak menyangka, di tengah kondisi serba kesulitan secara ekonomi masih ada yang memikirkan nasibnya.

Baca juga: 3 Paslon Balon Bupati dan Wakil Bupati Bone Sulsel Layak Bertarung di Pilkada

"Alhamdulillah mendapatkan bantuan dari personel polantas Bone. Ini tentunya sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga, di tengah harga kebutuhan semakin hari, semakin naik," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Timur, Sabtu (14/9/2024). 

Kasat Lantas Polres Bone, AKP Asep Wahyudi mengatakan selain dalam rangka menyambut Hari Lalu Lintas Bhayangkara Ke-69, kegiatan ini bentuk kepedulian meringankan beban terhadap sesama.

"Bantuan diberikan memang tidak banyak, namun hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam meringankan beban mereka yang membutuhkan,” tuturnya.

Ketua DPD Legend Kiwal Garuda Hitam Kabupaten Bone Andi Muh Ridwan juga langsung membantu penyediaan 2 truck pasir untuk bahan bangunan rumah Nurdina.

Nurdiana diketahui tinggal bersama dengan 3 orang anak.

Dua diantaranya masih balita di gubuk reyot berukuran sekitar 3 x 4 meter. 

Tempat tinggalnya terbuat dari kayu dan bambu.

Alas tempatnya tidur hanya kasur lantai tipis dan tampak kumal.

Sementara sang suami merantau keluar daerah. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved