Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Di Tengah Kelangkaan Gas Elpiji, Montir Parepare Ciptakan Kompor Berbahan Bakar Limbah

Kompor inovatif buatan Fajrin kini mulai diminati warga sekitar sebagai solusi praktis di tengah krisis bahan bakar.

Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Warga Bacukiki Parepare menciptakan kompor berbahan bakar limbah oli dan minyak goreng. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Muhammad Fajrin, seorang montir dari Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menghadapi tantangan kelangkaan dan mahalnya gas elpiji 3 kilogram dengan menciptakan kompor berbahan bakar limbah oli dan minyak goreng.

Kompor inovatif buatan Fajrin kini mulai diminati warga sekitar sebagai solusi praktis di tengah krisis bahan bakar.

"Berawal dari kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, kami memutuskan untuk membuat kompor yang dapat menggunakan oli bekas dan minyak goreng bekas," ujar Muhammad Fajrin, Kamis (12/9/2024). 

Bersama temannya, Firman, Fajrin mengembangkan kompor ini secara otodidak selama empat bulan. 

Setelah satu bulan uji coba di kalangan keluarga dan kerabat, mereka mulai memasarkan kompor ciptaan mereka secara lebih luas.

"Setelah empat bulan bereksperimen, kami memperkenalkan kompor berbahan bakar limbah ini kepada keluarga dan kerabat. Diterima dengan baik, kami kemudian memasarkan dan akhirnya mulai ada pembeli," ungkap Fajrin.

Kompor tersebut dipasarkan dengan harga Rp 1.000.000 per unit.

"Awalnya, kami hanya dikenal di kalangan keluarga dan tetangga. Namun, setelah dipromosikan melalui media sosial, kami mulai dikenal secara luas dalam waktu singkat," tambahnya.

Firman, rekan Fajrin, menjelaskan bahwa pemanfaatan limbah oli dan minyak goreng sebagai bahan bakar kompor lebih baik daripada membuangnya, yang dapat merusak kualitas tanah.

"Limbah oli dan minyak goreng adalah bahan berbahaya dan beracun (B3). Daripada dibuang dan merusak tanah, kami mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis," kata Firman.

Fajrin dan Firman berharap, dengan adanya inovasi kompor ini, mereka dapat membantu masyarakat mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram sekaligus menjaga lingkungan dari dampak negatif limbah B3.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved