Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TNI Ancam Ketua Bappilu Gerindra

Ingat 8 Anggota TNI Siksa Warga Papua Tengah Awal 2024? di Makassar Ketua Bappilu Gerindra Diancam

Oknum TNI tersebut ditahan karena diduga terlibat kasus dugaan penyiksaan terhadap warga.

Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Rekaman CCTV aksi oknum TNI ancam warga Antang Makassar, Sulsel, dengan senjata api. (WhatsApp) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ingat delapan anggota TNI dari Yonif 300/Bjw yang serang seorang warga sipil di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada awal 2024?

Oknum TNI tersebut ditahan karena diduga terlibat kasus dugaan penyiksaan terhadap warga.

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan.

Terbaru, viral lagi empat orang berseragam Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendatangi rumah Ketua Bappilu Gerindra Sulsel, Rahmansyah, Rabu (4/9/2024).

Rumah Rahmansyah berada di komplek perumahan Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Video beredar, anggota TNI tampak marah-marah di depan rumah Rahmansyah.

Bahkan salah satu anggota TNI sempat mengeluarkan pistol.

Sesekali ia mengacukan pistolnya ke atas.

Di Papua Tengah, kasus penyiksaan anggota TNI terhadap warga sipil terungkap setelah sebuah video yang merekam kejadian itu tersebar ke berbagai media.

Letkol Candra menuturkan sebelum melakukan penahanan, terlebih dahulu pihaknya melakukan pemeriksaan. Hasilnya, diperoleh bukti bahwa mereka terlibat dalam penyiksaan.

"Tim Investigasi dan pihak Pomdam III/Siliwangi terus melakukan pemeriksaan terhadap Prajurit Yonif 300/Bjw dan diperoleh bukti-bukti awal bahwa terdapat 8 orang prajurit diduga melakukan penganiayaan, sehingga kini dilakukan penahanan oleh Pomdam III/Siliwangi untuk diproses hukum," kata Letkol Candra melalui keterangan resminya, Senin (25/3/2024).

Ia menegaskan, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih menaruh atensi penuh atas kasus tersebut dan akan memproses siapa saja yang terlibat dalam penyiksaan tersebut.

"Pangdam XVII/Cenderawasih telah memberikan atensi untuk melakukan pendalaman atau mengidentifikasi video tersebut apakah benar atau tidak. Setelah dilakukan langkah itu, ternyata benar terbukti video tersebut keasliannya," ujar Candra.

"Demikian pula dari hasil identifikasi video tersebut terbukti bahwa para prajurit TNI melakukan aksi kekerasan, sehingga Kodam XVII/Cen melakukan langkah cepat yaitu membentuk Tim Investigasi kejadian ini.”

Ia menambahkan, Tim Investigasi yang dibentuk kemudian langsung menuju tempat kejadian (TKP) untuk mengumpulkan data-data dan bukti-bukti hukum.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved