Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Fatma Susul Azhar Minta Restu JK

Azhar Arsyad dan Fatmawati Rusdi sama-sama pernah sowan ke Jusuf Kalla jelang Pilgub Sulsel.

Editor: Sudirman
Ist
Azhar Arsyad, Jusuf Kalla, dan Fatmawati Rusdi. Fatmawati susul Azhar sowan ke Jusuf Kalla. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) masih menjadi magnet bagi para kontestan kepala daerah di Sulsel.

Tujuannya satu, meminta restu agar bisa memenangkan pemilihan kepala daerah.

Rabu kemarin, sudah dua bakal calon Wakil Gubernur Sulsel mendatangi kediaman Jusuf Kalla.

Mereka Azhar Arsyad dan Fatmawati Rusdi. Azhar adalah bakal calon Wakil Gubernur Danny Pomanto.

Sedangkan Fatmawati Rusdi adalah bakal calon Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Baca juga: Dulu Menangkan Danny Pomanto Kini Ahmad Susanto Masuk Tim Pemenangan Appi-Aliyah di Pilwali Makassar

Azhar Arsyad merupakan calon pertama sowan ke rumah JK. Ketua DPW PKB Sulsel itu didampingi Syamsu Rizal alias Deng Ical menemui JK.

Deng Ical merupakan salah satu orang dekat Jusuf Kalla. Sehari-hari ia menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar 2024-2029. Sementara JK adalah Ketua Umum PMI.

Pertemuan Azhar Arsyad dan JK berlangsung di kediaman JK di Jakarta, Selasa (13/8/2024). 

Azhar mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih, sementara JK memakai kemeja lengan pendek. 

“Iye, pertemuan di Jakarta. Kami hanya silaturahmi biasa,” ucap Deng Ical. 

Pertemuan mereka berdurasi sekitar satu jam lebih, mulai pukul 11.00 WIB. 

“Pembicaraan inti Pak Ketua (Azhar) yang tahu,” ujarnya. 

Hal yang sama juga dilakukan Fatmawati Rusdi.

Di hari yang berbeda, Fatmawati Rusdi menemui JK di kediamannya Jl Haji Bau, Makassar, Rabu (4/9/2024) 

Istri Rusdi Masse memohon restu sekaligus melakukan ritual mappatabe, istilah dalam budaya Bugis berarti meminta izin dan restu.

Fatmawati Rusdi didampingi Bendahara Umum Partai NasDem Sulsel, Muhammad Sadar.

Keduanya diterima langsung oleh JK beserta istrinya, Mufida Kalla.

Kehadiran Fatmawati Rusdi bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga sebuah bentuk penghormatan kepada sosok yang dituakan.

Fatmawati Rusdi menyampaikan, jika kunjungannya ke rumah JK adalah bentuk penghormatan kepada tokoh Sulsel tersebut.

Usai menemui JK, Fatmawati Rusdi menyatakan semakin mantap melangkah dalam kontestasi Pilkada Sulsel.

Ia membawa harapan besar untuk melanjutkan kepemimpinan yang pro-rakyat dan berakar kuat pada nilai-nilai budaya lokal.

Danny Cuti

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengajukan cuti mengikuti pemilihan kepala daerah serentak 2024.

Danny Pomanto maju sebagai Calon Gubernur Sulsel berpasangan dengan Anggota DPRD Sulsel Azhar Arsyad

Danny Pomanto sebagai kepala daerah yang maju dalam Pilkada tak perlu mundur sebagai Wali Kota.

Ia dibolehkan untuk mengambil cuti selama proses kampanye berlangsung. 

Hal tersebut merujuk pada Pasal 70 Ayat 3 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016, di mana calon petahana selama masa kampanye harus cuti di luar tanggungan negara. 

Berbeda dengan calon kepala daerah yang berasal dari dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, harus mengundurkan diri. 

Danny Pomanto menyampaikan sementara mengajukan cuti ke pemerintah pusat. 

“Sudah (pengajuan cuti) tadi saya tanda tangan,” ucap Danny Pomanto diwawancara di kediamannya Jl Amirullah, Senin (2/9/2024). 

Danny mengajukan cuti selama 60 hari atau dua bulan terhitung mulai 22 September 2024 hingga 22 November 2024.

Sebelumnya, Danny menyampaikan hanya ingin cuti harian, yakni setiap Kamis-Jumat selama tahapan kampanye hingga masa pemilihan. 

Hanya saja Danny menilai cuti harian sangat berisiko, apalagi jika ia berinteraksi dengan para ASN lingkup Pemkot Makassar. 

“Beda lagi (cuti Kamis Jumat), karena berisiko itu, kan surat edaran baru itu sebenarnya saya tidak kena karena itu kan daerah lain terus saya pikir kita ikut aja dulu lah supaya tidak ada ambivalensi di situ,” ungkapnya. 

“Kalau ada ambivalensi itu rawan hukum, kalau saya bergerak Senin, Selasa Rabu (hari kerja) baru ada gerakanku yang menguntungkan kandidat (lain) oh bisa lewat saya,” sambung Danny. 

Cuti dua bulan kata Danny akan memaksimalkan pergerakannya untuk melakukan kampanye dan sosialisasi di masyarakat. 

“Sekaligus saya fight dengan cara total dalam 2 bulan kita cuti, cuti sekaligus dua bulan tanggal 22 September sampai 22 November,” tehas Danny. 

“Langsung sekaligus cuti, lebih bagus, tidak pakai fasilitas negara semua, kan enak toh,” sambung Danny.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved