Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Hanya Supersemar Tak Diperlihatkan ke JK

Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa menyebut 4 Jusuf menjadi brand baru Sulsel.

Editor: Sudirman
Tribun-Timur.com/Faqih Imtiyaaz 
Jusuf Kalla kala mengulas sosok Jenderal M Jusuf dalam Seminar Internasional '4 Ethos, 4 Jusuf' di Kampus Unhas pada Senin (2/9/2024). 

Landasan seorang pemimpin adalah terdidik dan tercerahkan.

Perpaduan antara ilmu dan hati nurani.

“Hari ini inti yang akan kita bicarakan adalah persoalan pemimpin. Nah apa itu pemimpin? Saya memberikan definisi yang sangat sederhana, pemimpin ialah orang yang mampu dan bersedia melampaui diri,” katanya.

Ia menambahkan, Syekh Yusuf adalah sosok pemimpin yang mampu melakukan penghayatan terhadap suatu keadaan.

Berawal dari penghayatan dan juga melihat fakta di lapangan. Syekh Yusuf memutuskan untuk membuat perubahan.

Selain itu, ada kemauan yang besar untuk menghadapi penjajah menggunakan akal dan pikiran.

“Pertama saat dia berkeliling di Desa di Kabupaten Gowa dia melihat kenyataan berbagai penderitaan yang ada,” ujar Anhar.

“Dan itu salah satu faktor yang menyebabkan dia yakin bahwa ini tidak dapat diselesaikan kalau tidak dengan melakukan perjalanan berpindah tempat untuk mencari alat-alat untuk melakukan perubahan,” jelasnya.

Dari perlawanan Syekh Yusuf itu membuatnya harus ditahan dan dipenjara.

Bahkan dari dipenjara di Sri Lanka hingga Afrika Selatan.

Di Sri Lanka Syekh Yusuf membuat 30 tulisan tentang keilmuan dan tarekat.

Di Afrika Selatan, Syekh Yusuf yang sangat dihormati dan memberikan dampak ke masyarakat.

Syekh Yusuf yang menyebarkan Islam di Afrika Selatan.

Anhar menyambung bahwa warisan Syekh Yusuf kepada masyarakat Sulsel sudah tersaji semuanya.

Mulai dari nilai keagamaan, perjuangan melawan penjajah, hingga menjadi manusia yang merdeka.

“Itulah harusnya yang kita warisi sekarang, apa makna kemerdekaan yang kita miliki sekarang mari kita belajar dari Syekh Yusuf karena dia telah meletakkan berbagai hal tentang apa makna kemerdekaan itu,” kata Anhar.

“Dan di sinilah pentingnya Syekh Yusuf. Apa yang diberikan Syekh Yusuf kepada kita seperti apa yang ada di diri seorang Bugis-Makassar seperti tadi 4 ethos,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved