Pj Wali Kota Palopo Sulsel Ngaku Tak Tahu Soal Pengunduran Massal 32 Ketua RT/RW di Takkalala

TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani mengaku belum mengetahui pengunduran diri massal Ketua RT/RW Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Palopo, Sulawesi Selatan. 

Sebelumnya, 3 Ketua RW dan 29 Ketua RT di Kelurahan Takkalala nyatakan sikap mundur dari jabatannya.

Mereka memilih mundur setelah adanya pernyataan dari anggota DPRD Kota Palopo tentang pemberhentian insentif RT/RW.

Penghentian insentif RT/RW itu dikarenakan pengangkatan RT/RW yang tidak sesuai dengan mekanisme yang ada.

Sesuai mekanisme yang ada, RT/RW harus diangkat melalui proses pemilihan.

Tak hanya itu, insentif RT/RW Kota Palopo selama 2024 juga tak kunjung dibayar oleh Pemerintah Kota Palopo.

Namun, PJ Wali Kota Palopo, Asrul Sani mengaku belum mengetahui pengunduran diri massal Ketua RT/RW di Takalala Palopo.

"Saya belum dapat informasi itu (pengunduran diri massal RT/RW di Takkalala) dari Lurah maupun Camat setempat. Tapi, sesuai Perwali nomor 4 memang harus dilakukan proses pemilihan (Ketua RT/RW) dan kemarin itu menjadi temuan BPK bukan hanya selisih namun juga terkait administrasi," kata Asrul Sani, Senin (2/9/2024).

Terkait insentif RT/RW yang belum terbayarkan selama 2024, Asrul Sani mengaku pihaknya masih menunggu keputusan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Sebelumnya memang ada poin dalam Perwali yang bertentangan dengan Permendagri. Saya minta kepala keuangan untuk konsultasi ke BPK karena Perwali sudah kita revisi. Terkait pembayaran insentif RT/RW kita masih menunggu petunjuk dari BPK," tambahnya.

Hingga saat ini, sejumlah Ketua RT/RW di Kota Palopo masih menjalankan tugasnya meski belum menerima insentif sejak Januari 2024. (*)

Laporan Wartawan Kontributor Tribun-Timur: Andi Bunayya Nandini