Benarkah Demo Makassar Dibiayai Oknum untuk Lempari Polisi? Pemuda Ngaku Dibayar Rp100 ribu
Pemuda yang belum diketahui identitasnya itu, tampak mendapatkan perawatan medis dari Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Beredar video seorang pemuda yang diduga pendemo terluka saat demo Kawal Putusan MK di Makassar, berlangsung ricuh, Senin malam.
Pemuda yang belum diketahui identitasnya itu, tampak mendapatkan perawatan medis dari Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.
Dalam video berdurasi 1,34 menit itu, pendemo tersebut tampak terluka di bagian kepala karena diduga terkena lemparan batu.
Ia mendapatkan perawatan sambil ditanya polisi ihwal keikutsertaannya dalam demo ricuh tersebut.
"Di kasihko uang tadi sebelum pergi atau setelah di lokasi?" Tanya polisi ke pendemo itu.
"Di lokasi," sahut pendemo itu.
Polisi lalu bertanya lagi, berapa nominal yang diberikan untuk perorangnya?
"Rp 100 (ribu) pak," jawabnya lagi.
"Apa disuruhkanko?" Timpal polisi kembali.
"Lempar saja pak," jawabnya lagi.
"Siapa dilempari, polisi? Tanya polisi kembali.
"Polisi," jawabnya kembali tanpa menyebut nama sosok si pemberi uang tersebut.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, membenarkan video beredar itu.
"Videonya ini saat video ricuh di UNM," kata Kombes Pol Mokhamad Ngajib, dikonfirmasi, Selasa (27/8/2024) malam.
Ngajib mengatakan, pihaknya sementara mendalami adanya dugaan massa bayaran dalam demo ricuh 26 Agustus kemarin.
"Jadi itu bukan termasuk yang tadi (32 mahasiswa diamankan), ini lagi saya cari untuk dikembangkan," kata Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
Dugaan adanya otak dibalik demo ricuh itu, kata dia, dikuatkan dengan pengakuan pendemo terluka tersebut.
"Dibuktikan pernyataannya, apakah betul-betul dibayar Rp100 ribu atau tidak. Dugaannya, (massa bayaran) iya," jelasnya.
Setelah dirawat lanjut Ngajib, pendemo terluka itu langsung dipulangkan.
"Setelah dirawat, korban ini langsung dipulangkan. Kemarin karena dia luka jadi diobati kan," bebernya.(*)
Moha Barombong: Ketua RW Bukan Soal Jabatan, tapi Soal Melayani |
![]() |
---|
Gandeng UNM, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Gagas Kurikulum Budaya Lokal dan Sopan Santun |
![]() |
---|
Warga Bara-baraya Makassar Jadikan Gotong Royong sebagai Budaya Pererat Silaturahmi |
![]() |
---|
Kisah Dua Kali Jusuf Kalla Letakkan Batu Setelah 45 Tahun RSI Faisal Makassar Berdiri |
![]() |
---|
Terus Dikepung Banjir, Lurah Katimbang Minta Warga Pilih Ketua RT yang Tangguh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.