Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cacar Monyet

Cacar Monyet Mulai Menyebar di Indonesia, Sudah Masuk Sulsel?

Dinas Kesehatan (Dinkes) belum mencatat adanya kasus Monkeypox di Sulawesi Selatan (Sulsel).

ist
Ilustrasi Monkeypox atau cacar monyet - Periode Agustus 2024, Monkeypox mencapai 88 kasus di Indonesia.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Waspada Cacar Monyet atau populer disebut Monkeypox.

Terbaru, Cacar Monyet mulai terindikasi masuk di Indonesia.

Seperti disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

 mencatat kasus konfirmasi 

Periode Agustus 2024, Monkeypox mencapai 88 kasus di Indonesia. 

Sebanyak 87 kasus diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

Lantas bagaimana dengan Sulsel?

Untuk Sulawesi Selatan sendiri, Dinas Kesehatan (Dinkes) belum mencatat adanya kasus Monkeypox

"Kondisi di Sulsel belum ada laporan positif adanya monkeypox," tegas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel Yusri pada Senin (26/8/2024).

Gejala Cacar Monyet

Yusri pun membagikan macam-macam Gejala Monkeypox.

Diantaranya Demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas.

Lalu pembengkakan kelenjar getah bening di leher ketiak atau selangkangan,ruam atau lesi kulit.

Masa inkubasi Monkeypox selama 6 sampai 13 hari.

Adapun rata-rata saat ini 5 sampai 21 hari.

Ruam biasanya dimulai dalam satu hingga tiga hari sejak demam pertama kali.

Ruam atau lesi pada kulit berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar.

Lalu menjadi melepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah kemudian mengeras atau keropeng terakhir rontok

Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. 

Biasanya ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin dan mata

Diketahui Monkeypox dapat menular dari hewan ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. 

Utamanya pada hewan pengerat atau primate.

Terkait penyebarannya, virus ini menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam.

Termasuk interaksi melalui kulit ke kulit, mulut ke mulut, mulut ke kulit serta kontak seksual.

Yusri pun berharap masyarakat Sulsel untuk tetap tenang menyikapi kasus ini.

"Kami berharap tidak usah terlalu panik dalam menyikapi kondisi ini," lanjutnya.

Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes telah melakukan surveilans di seluruh fasilitas Kesehatan,

Lalu melakukan penyelidikan epidemiologi bersama komunitas dan mitra HIV/AIDS.

Kemenkes juga menetapkan 12 laboratorium rujukan secara nasional untuk pemeriksaan Mpox, serta melakukan pemeriksaan WGS.  (*)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved