Prof Askari Razak
VIDEO: Air Mata Prof Askari Razak, Jalani Pengukuhan Profesor Tepat Saat Ayah Wafat
Raganya mengikuti pengukuhan gelar Profesor UMI di Auditorium Al-Jibra pada Jumat (23/8/2024), namun jiwanya sedang bersedih.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketegaran itu nampak dari mata Prof Askari Razak.
Prof Askari Razak menjalani pengukuhan profesor saat hati dan pikirannya berada di rumah.
Raganya mengikuti pengukuhan gelar Profesor UMI di Auditorium Al-Jibra pada Jumat (23/8/2024), namun jiwanya sedang bersedih.
Dari kampung halaman di Kabupaten Sidrap, kabar duka datang ke Prof Askari Razak.
Sesaat sebelum dimulainya pengukuhan,ayahanda Prof Askari Razak wafat di Kabupaten Sidrap.
Dengan begitu tegar Prof Askari Razak naik ke mimbar membawakan pidatonya.
"Tadi pagi ibu saya masih di rumah saya tapi karena berita duka ayah saya meninggal beliau pulang ke Sidrap sehingga keduanya tidak bisa hadir di tempat ini," kata Prof Askari.
Suaranya bergetar saat menghanturkan ucapan terima kasih kepada kedua orangtuanya.
"Beliau berdua telah melahirkan dan mendidik saya menyekolahkan hingga studi lanjut di Perguruan tinggi dengan keterbatasan yang dimiliki," kata Prof Askari Razak.
Prof Askari tak kuasa menahan kesedihannya, namun tetap terlihat begitu tegar membawakan pidato ilmiah.
Rektor UMI Prof Sufirman Rahman begitu berduka mendengar kabar meninggalnya ayah Prof Askari Razak.
"Hari ini lahir profesor yang tangguh dan kuat. Betapa tidak, ditengah mengikuti prosesi pengukuhan profesor.”
“Allah SWT mencoba kekuatan Prof Askari Razak. Beliau begitu sabar dan kuat menghadapi cobaan dan ujian," jelas Prof Sufirman.
"Tergambar penampilan beliau yang tetap kuat meskipun cobaan ini begitu berat," lanjutnya.
Para sivitas akademika UMI nampak memberikan pelukan hangat ke Prof Askari Razak seusai mengikuti pengukuhan.
Mereka menyampaikan ungkapan duka mendalam atas kepergian ayahanda Prof Askari Razak.
Penelitian Prof Askari Razak
Pidato Prof Askari Razak berjudul "Urgensi Pelayanan publik sebagai Penguatan Otonomi Daerah dalam Mewujudkan Tujuan Nasional" dilantangkan Prof Askari Razak.
Prof Askari Razak menilai ada persoalan pemerintah yang berdampak pada ketimpangan struktur social ekonomi. Persoalan utama terkait belum optimalnya pelayanan publik dalam pemerintahan.
Kondisi ini disayangkan terjadi dari pemerintah daerah sampai tingkat pusat.
"Persoalan ini muncul Ketika pemerintah masih posisikan diri penguasa dibanding pelayan. Sehingga masyarakat cenderung tampil jadi pelayan pemerintah," jelas Prof Askari Razak.
Distorsi tersebut membatasi ruang gerak dan prakarsa pemda dalam optimalkan penguatan otonomi daerah (Otda).
"Lebih jauh membatasi hak masyarakat yang bersifat fundamental untuk mendapatkan pelayanan publik sebagaimana diatur UU no 25 tahun 2009," lanjutnya.
Prof Askari melihat persoalan ini sangat fundamental sebab berefek pada perkembangan negara.
Otda disebutnya bisa menjadi solusi untuk optimalisasi pelayanan publik.
Sebab pemerintah daerah punya kuasa untuk mengatur dan mengelola kebijakan secara mandiri. (*)
Prof Askari Razak
Universitas Muslim Indonesia (UMI)
Kabupaten Sidrap
tribun video
Video Tribun Timur
Infografis: Kontroversi Annar Salahuddin Sampetoding Terdakwa Pembuat Uang Palsu di Kampus UIN |
![]() |
---|
Perjalanan Karier Rusdi Masse dari Kernet 'Panther' jadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI |
![]() |
---|
Bukti Rusdi Masse Batal Hengkang ke PSI, Ahmad Sahroni Tumbal Usai Blunder 'Orang Tolol Sedunia' |
![]() |
---|
Profil Rusdi Masse Gantikan Posisi Ahmad Sahroni di Komisi III DPR RI Imbas Ucapan "Tolol" |
![]() |
---|
Sosok Polisi Kuasai 2 Mobil Warga Tanpa Izin untuk Keperluan Pribadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.