Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Disdik Sulsel Siapkan Rp4 Milliar Bangun SMA 23 Makassar

Hal ini dipastikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) Iqbal Nadjamuddin.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH IMTIYAAZ
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Nadjamuddin. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembangunan SMA Negeri 23 Makassar berlanjut.

Hal ini dipastikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) Iqbal Nadjamuddin.

Iqbal menepis isu yang menyebut pembangunan gedung sekolah di jalan Perintis Kemerdekaan itu terancam batal.

"Insya Allah tetap berjalan sesuai rencana semula," kata Iqbal pada Jumat (23/8/2024).

Saat ini, proses belajar mengajar SMAN 23 Makassar memang masih meminjam Gedung APTISI.

Hal itu berdasarkan surat rekomendasi peminjaman gedung oleh LLDIKTI Wilayah IX.

Namun, lahan SMA 23 Makassar tersebut merupakan milik Pemprov Sulsel.

Pemprov Sulsel sudah menggelontorkan anggaran pembangunan gedung yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) specific grant senilai Rp4 miliar di tahun 2024 ini

Sehingga,  tidak ada alasan pembangunan SMA 23 Makassar tidak berlanjut.

"Lokasinya sudah ditentukan yaitu di dekat Gedung LLDIKTI. Dan lokasinya itu milik Pemrov Sulsel dengan SHM No: 185. Dan insya Allah rencana pembangunannya dalam tahap proses pelaksanaan. Doakan semoga berjalan lancar," ucapnya.

Rencananya pembangunan gedung beru terletak di area depan.

Sebab, lahan tersebut dinilai lebih siap dibandingkan di area belakang.

Area belakang dinilai akan membutuhkan anggaran lebih banyak sebab kondisi tanah yang belum ada timbunan.

Sehingga area depan dipilih sebab lebih efisien anggaran untuk gedung baru.

Sempat viral karena atap roboh

SMA 23 Makassar sempat viral di akhir 2024 lalu imbas kondisi bangunan memprihatinkan.

Ruangan kelasnya sudah tidak lagi layak untuk proses pendidikan.

Kondisi ini menjadi tidak memungkinkan dan berpotensi membahayakan bagi siswa-siswi yang belajar di dalam kelas tersebut.

Plafon gedung SMA tersebut sudah mengalami kerusakan parah dan bolong.

Bahkan balok kayunya juga hampir ambruk ketika musim penghujan tiba.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 23 Makassar, Syahruddin, menjelaskan bahwa gedung tersebut sebenarnya bukan milik SMA N 23 Makassar, melainkan pinjaman dari Dikti yang sebelumnya digunakan oleh LLDIKTI.

"Kami menyadari bahwa kondisi gedung yang masih dalam status pinjaman sangat memprihatinkan, bahkan mengancam keselamatan siswa-siswi," ungkap Syahruddin saat itu

Syahruddin menambahkan, kekhawatiran paling besar muncul saat musim penghujan, di mana siswa-siswi sering kali terkena hujan karena atap dan plafon yang bocor.

 

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved