Sebelum Jadi Ketua Golkar Termuda, Bahlil Lahadalia Dipenjara, Sopir Angkot, Jual Pisang Goreng

TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut profil dan rekam jejak Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029, Bahlil Lahadalia.

Bahlil Lahadalia kini menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto hingga 2029.

Dia terpilih secara aklamasi dalam Munas XI Partai Golkar, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/8/2024).

Bahlil resmi menjabat ketua partai berlambang beringin di usia 48 tahun, 14 hari setelah ulang tahun.

Bahlil lahir di Banda, Maluku, 7 Agustus 1976.

Dia jadi Ketua Umum Partai Golkar termuda ketiga setelah Brigadir Jenderal TNI (Purn) Djuhartono (ketua umum pertama) dan Suprapto Sukowati (ketua umum kedua).

Djuhartono mulai menjabat ketua umum pada usia 39 tahun, periode tahun 1964–1969

Suprapto mulai menjabat pada usia 45 tahun, periode tahun 1969–1973.

Jalan Bahlil menduduki kursi orang nomor 1 di Partai Golkar cukup berliku. 

• Misteri Sosok Raja Jawa Disinggung Bahlil di Munas Golkar Ngeri-ngeri Sedap

Bahlil berasal dari keluarga sederhana.

Ayahnya merupakan seorang kuli bangunan.

Sementara, ibunya bekerja sebagai buruh cuci.

Sejak kecil, Bahlil kerap membantu perekonomian keluarganya dengan menjual kue seperti pisang goreng dan lainnya di sekolahnya.

Ketika sekolah menengah, Bahlil juga menjadi bekerja menjadi kondektur sampai kerja paruh waktu menjadi sopir angkot.

Setelah lulus dari bangku sekolah menengah, Bahlil melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.

Pada saat kuliah, Bahlil dikenal sebagai seorang aktivis.

• Bahlil Lahadalia Aklamasi Pimpin Golkar, Punya Harta Rp310 M

Pada semester tiga, Bahlil menjadi Ketua Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi, Port Numbay Jayapura, Papua.

Kemudian lanjut di Universitas Cendrawasih di Jayapura untuk gelar masternya.

Semasa kuliah, Bahlil bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Kegiatan ini mengantarkannya ke posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Sebagai aktivis, dia juga beberapa kali dibui karena terlibat aksi unjuk rasa pada 1997 sampai 1998. 

Ketika masih kuliah, Bahlil juga bekerja sambilan sebagai tenaga pemasaran asuransi dan pernah menjadi pegawai kontrak di Sucofindo.

Selepas kuliah, Bahlil dan temannya kemudian membangun perusahaan, dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI). 

Di perusahaan itu, Bahlil menjadi direktur wilayah Papua.

Setelah itu, Bahlil memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang dibangunnya bersama teman-temannya.

Bahlil kemudian mendapat dividen sebesar Rp 600 juta setelah keluar dari perusahaan.

Duit itu kemudian digunakan Bahlil sebagai modal untuk membangun perusahaan perdagangan (trading) kayu.

Kini, Bahlil tercatat memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.

Pada tahun 2015-2018, dia didapuk sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), peserta memilih Bahlil Lahadalia menjadi Ketua HIPMI periode 2015-2019.

Bahlil juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018).

Setelah sukses di dunia bisnis, Bahlil kemudian menjajal terjun ke dunia politik.

Dia pernah menjadi anggota Partai Golongan Karya (Golkar), tapi berhenti pada 2009.

Namun, Bahlil kembali lagi menjadi anggota Partai Golkar pada 2024.

Bahlil juga tercatat pernah masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Ia berperan membantu merumuskan program turunan dari visi misi di bidang ekonomi pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Karena perannya itu, Presiden Jokowi melantik Bahlil menjadi Menteri Investasi pada 28 April 2021, menggantikan Thomas Lembong.

Presiden Jokowi kemudian melantik Bahlil menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 19 Agustus 2024.

Sebagai pejabat publik, penyelenggara negara, Bahlil juga rutin melaporkan harta kekayaannya.

Bahlil melaporkan LHKPN-nya pada 1 April 2024 lalu untuk periodik 2023. 

Dalam LHKPN tersebut, Bahlil tercatat memiliki 18 aset tanah dan bangunan yang tersebar di Jayapura, Gianyar, Jakarta Selatan, hingga Sragen.

Total nilai seluruh aset tersebut mencapai Rp 291.617.305.000.

Bahlil tercatat memiliki dua unit mobil merek Toyota Harrier tahun 2007 dan Honda CRV tahun 2010.

Total nilai mobil Balil Rp 98.400.000.

Bahlil juga tercatat memiliki surat berharga senilai Rp 1.612.500.000; kas dan setara kas Rp 17.091.871.693.

Dalam LHKPN ini Bahlil disebut tidak memiliki utang.

Total harta kekayaan Bahlil mencapai Rp 310.420.076.693.(*)