Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reshuffle Kabinet

Bocoran Stafsus, Reshuffle Kabinet Jokowi Berkaitan Erat Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dia pun meminta publik tidak berasumsi,  reshuffle ini hanya akan berdampak selama dua bulan terakhir masa jabatan Jokowi.

Editor: Ansar
Kompas.com
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Menkumham Supratman Andi Agtas (kedua kiri) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). Presiden Jokowi melantik sejumlah menteri, wakil menteri dan dan beberapa kepala badan pemerintahan, di antaranya Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif, dan Supratman Andi Agtas sebagai Menkumham menggantikan Yasonna Laoly. 

Rosan menggantikan Bahlil yang sebelumnya memegang posisi tersebut. 

Lalu, ada Hasan Nasbi dilantik sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

 Diketahui, Rosan dan Hasan merupakan bagian dari Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

 Selanjutnya ada, Taruna Ikrar dilantik sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menggantikan Penny Lukito.

 Lalu, Dadan Hindayana, dosen Institut Pertanian Bogor yang dilantik menjadi Kepala Badan Gizi Nasional.

Lima pesan Jokowi ke Taruna Ikrar

Taruna Ikrar mengungkap 5 pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya usai dilantik sebagai Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Pesan pertama, Taruna diingatkan soal harga obat di Indonesia yang berbeda dengan harga obat di negara lain.

"Kenapa? Ternyata kan kalau pengamatan saya harga tadi mahal karena obat itu kan intinya terbagi tiga. Ada obat yang paten, terus ada obat generik, tapi ada di antaranya itu. Dan disitu kita melihat perlu diregulasi dengan baik. Itu yang pertama," kata Taruna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

 Kedua, Taruna bicara soal terkait koordinasi antar lembaga. Taruna mengatakan BPOM nantinya akan sering berkoordinasi dengan BPJS, Kementerian Kesehatan, asosiasi farmasi, asosiasi perusahaan obat, hingga asosiasi perusahaan makanan.

"Yang ketiga, banyak sekali obat-obat yang sebetulnya sudah menjadi obat baru, produk inovasi, misalnya produk biologi, sudah disahkan misalnya di Eropa atau di Amerika," kata dia.

"Bertahun-tahun sampai disini belum masuk ke Indonesia, dan itu menyebabkan semakin mahalnya obat. Nah, ternyata ada aspek dalam jangkauan tersebut yang perlu di-trick secara spesifik," ujar Taruna.

Keempat, Jokowi berpesan kepada Taruna soal pentingnya inovasi. Salah satunya yakni obat-obat produk biologi.

"Itu obat, makanan, minuman, dan sebagainya juga kan perlu dikembangkan lebih jauh. Karena kita lihat makanan-makanan produk yang hasil inovasi banyak sekali. Nah, juga kita harus jaga bagaimana produk dalam negeri dan sebagainya," ujar Taruna.

Kemudian pesan kelima yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya yakni soal peningkatan standar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved