Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Piala Presiden 2024

Eks Pelatih Pecatan PSM Makassar Kritik Ramadhan Sananta Meski Cetak 3 Gol di Piala Presiden 2024

Harapan fans Persis Solo Ramadhan Sananta kembali menunjukan magisnya, tapi tak terjadi lagi di laga kontra Arema FC semifinal Piala Presiden 2024.

Editor: Alfian
Instagram/Persis Solo
Ramadhan Sananta dapat kritikan dari mantan pelatih PSM Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Padahal sudah cetak 3 gol di Piala Presiden 2024, tapi Ramadhan Sananta masih menjadi sasaran kritikan eks pelatih pecatan PSM Makassar.

Ramadhan Sananta mencetak 3 gol namun gagal membawa Persis Solo ke final Piala Presiden 2024.

Persis Solo takluk 0-2 dari Arema FC di babak semifinal Piala Presiden 2024 dihadapan pendukungnya sendiri di Stadion Manahan Solo, Rabu (31/7/2024).

Di laga tersebut Ramadhan Sananta terkurung, gagal menunjukan magisnya berbeda kala Persis Solo menekuk Persib Bandung di laga pamungkas Grup A Piala Presiden 2024.

Pada laga kontra Persib, Ramadhan Sananta keluar sebagai pahlawan dengan mencetak 1 gol yang mengantarkan Persis Solo menang 1-0.

Harapan fans Persis Solo Ramadhan Sananta kembali menunjukan magisnya, tapi hal ini tak terjadi lagi.

Di pertandingan tersebut, Ramadhan Sananta mendapat kritikan pedas.

Sebab ia disebut membuang-buang peluang.

Baca juga: PSM Makassar Menyesal Lepas Ramadhan Sananta? Striker Persis Solo Kini Top Skorer Piala Presiden

Bek PSM Makassar, Yuran Fernandes berduel dengan penyerang Persis Solo, Ramadhan Sananta pada laga lanjutan Grup A Piala Presiden 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (22/7/2024).
Bek PSM Makassar, Yuran Fernandes berduel dengan penyerang Persis Solo, Ramadhan Sananta pada laga lanjutan Grup A Piala Presiden 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (22/7/2024). (TRIBUN-TIMUR.COM)

Bahkan pihak yang mengkritik Ramadhan Sananta yakni eks pelatih pecatan PSM Makassar Milomir Seslija.

Milomir Seslija dipecat sebelum putaran pertama selesai di Liga 1 2021/2022.

Kala itu Milomir Seslija gagal mengangkat performa PSM Makassar yang terjebak di papan bawah.

Kini Milomir Seslija menjadi pelatih kepala Persis Solo.

Milomir Seslija Sebut Ramadhan Sananta Harus Berlajar Lagi

Ramadhan Sananta dianggap belum cukup baik oleh Milomir Seslija meskipun sudah mencetak tiga gol di Piala Presiden 2024.

Ramadhan Sananta harus siap dengan kritik jika ingin menjadi penyerang terbaik Indonesia.

Kali ini, kritik tersebut datang dari pelatihnya sendiri di Persis Solo, Milomir Seslija.

Persis Solo gagal ke babak final Piala Presiden 2024 setelah takluk dari Arema FC pada laga semifinal.

Singo Edan menang 2-0 meski berlaga di kandang lawan dan diteror suporter Stadion Manahan.

Salah satu alasan Persis gagal menang yaitu mandulnya Sananta pada babak pertama.

Ia membuang sejumlah peluang matang saat Arema tak mampu menyerang sama sekali.

Hal itu membuat Sananta gagal menambah gol di Piala Presiden 2024 yang sudah mencapai tiga.

Sebaliknya, Charles Lokolingoy yang mencetak brace bisa menyamai Sananta di puncak top scorer.

Pelatih Persis, Milomir Seslija, mengungkap kegagalan Sananta di atas di konferensi pers.

"Pada babak pertama, jika Sananta mengubah arah tubuhnya ke gawang, jika saja dia langsung ke gawang (mungkin akan gol)," ucap Milo.

"Anak muda ini harus belajar, dia mencoba peluang itu."

Pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija
Pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija (TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI)

Momen yang dimaksud Milo kemungkinan besar adalah saat Sananta menerima cutback dari sayap kanan pada babak pertama.

Alih-alih mengontrol bola untuk menghadap gawang, ia memilih umpan tap in kepada temannya di luar kotak.

Milo melanjutkan kritiknya dengan mengungkap kebiasaan buruk pesepak bola Indonesia.

"Masalah terbesarnya adalah kebiasaan buruk. Kita memiliki beberapa kebiasaan buruk," terang Milo.

"Tetapi inilah Indonesia, dan mereka masih berjuang dengan hal-hal dasar dalam kariernya."

"Para pemain berpikir latihan tidak terlalu penting."

"Tidak ada sistem evaluasi yang benar pada mereka sejak usia muda. Mereka melewati hal tersebut saat anda datang ke sini (ke tim senior), tetapi inilah keadaanya."

Sananta baru berusia 21 tahun dan masih punya banyak ruang untuk pengembangan diri.

Sudah dua musim ia menjadi penyerang tajam di Liga 1, dan kini diharapkan terus gacor pada musim ketiga.

Jika ia mampu konsisten di Liga 1, otomatis Shin Tae-yong akan memakainya di timnas Indonesia.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved