Pilgub Jatim 2024
PDIP Berhenti Berharap ke Khofifah, 2 Calon Kuat Sedang Dibahas Hadapi Petahana di Pilgub Jatim 2024
Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono alias Kanang mengatakan pihaknya tak lagi ngotot menawarkan kader jadi calon wakil Khofifah.
TRIBUN-TIMUR.COM - PDIP kini fokus untuk mengusung kader jadi lawan Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur Jawa Timur.
PDIP tak mau lagi sandingkan kadernya dengan Khofifah di Pilgub Jatim 2024.
Sikap PDIP jauh berbeda pada Juni 2024 lalu.
Kala itu, PDIP dorong kadernya jadi wakil Khofifah. Namun Demokrat tetap usung Emil Dardak jadi 02 Khofifah.
Belakangan, Khofifah-Emil Dardak fix maju dabn berpasangan lagi.
Khofifah merasa Emil Dardak masih cocok jadi wakilnya. Begitu juga Emil, merasa masih cocok jadi wakil Khofifah.
Satu periode pimpin Jatim, Khofifah dan Emil tak pernah pecah kongsi.
Kembalinya berpasangan Khofifah - Emil Dardak di Pilgub Jatim membuat PDIP harus mengalah.
PDIP tak berharap lagi kadernya mendampingi Khofifah di Pilkada Jatim 2024.
Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono alias Kanang mengatakan pihaknya tak lagi ngotot menawarkan kader jadi calon wakil Khofifah.
"Ndak lah (menawarkan kader PDIP jadi wakil Khofifah). Mereka sudah clear dengan Mas Emil. Cuma apa yang harus bisa kita kerja samakan," kata Kanang ditemui di Surabaya, Selasa (30/9/2024).
Muncul berbagai opsi untuk menghadapi Pilkada Jatim.
Termasuk kans merapat ke koalisi pengusung Khofifah.
Khofifah-Emil sendiri sudah diusung Gerindra, PAN, Golkar, Demokrat, PPP, PKS, Perindo dan PSI.
"Masih memungkinkan (mengusung Khofifah). Semuanya masih memungkinkan. Masih dinamis," kata dia.
Meski buka peluang usung Khofifah, namun PDIP juga terus berkomunikasi dengan PKB.
Hingga kini, PDIP dan PKS sama-sama belum menentukan calon di Pilkada Jatim 2024.
"Bisa jadi (koalisi) dengan PKB (Pilgub Jatim)," ujar Mantan Bupati Ngawi ini.
Di internal PDIP sendiri, sudah mengerucut dua nama yang akan diusung di Pilkada Jatim 2024.
Dua kader itu yakni Mensos Tri Rismaharini dan Men PANRB Azwar Anas.
"Kalau yang dibahas ada dua, Bu Risma dan Pak Anas itu yang di dalam internal ada pembahasan," lanjut dia.
Kanang mengatakan PDIP segera umumkan nama calon pada awal Agustus 2024 ini.
"Paling lambat minggu-minggu depan ini. Awal minggu pertama (Agustus)," lanjut dia.
PDIP memang sedang benar-benar berhitung siapa calon gubernur-wakil gubernur yang bakal mereka usung di Pilkada Jatim 2024.
"Kita enggak gegabah untuk melawan incumbent, konon katanya elektabiltasnya bagus. Maka siapa yang pantas, dan layak, dan mampu ada keseimbangan sehingga genjotnya gak terlaku berat," ujarnya.
Rencana PDIP gabung ke koalisi Khofifah
Partai Demokrat Jawa Timur menghormati niat PDIP untuk bergabung ke koalisi pengusung Khofifah Indar Parawansa, dan menyodorkan nama bacawagub untuk Pilgub Jatim 2024.
Meski begitu, Demokrat mengingatkan bahwa keinginan untuk mengusulkan nama di luar Emil Dardak bukanlah perkara mudah.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Jatim, Samwil menyatakan, keinginan itu nyaris sulit, lantaran Khofifah-Emil adalah pasangan petahana yang sudah memimpin di Jawa Timur selama lima tahun.
Selain itu, paket pasangan ini juga sudah mendapat dukungan dari banyak parpol.
Di antaranya Demokrat, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Di internal koalisi Khofifah hanya menyisakan Gerindra yang belum memberikan rekomendasi nama bacawagub kepada Khofifah.
Sehingga, Samwil menilai, keinginan PDIP untuk menyodorkan nama bacawagub bukan hal gampang.
"Tentu setiap partai ingin kadernya masuk di kekuasaan, namun hal tersebut tidak mudah, apa lagi mau masuk ke petahana, karena yang menentukan adalah calon gubernur sendiri," kata Samwil saat dikonfirmasi dari Surabaya, Minggu (2/6/2024).
Menurut Samwil, keinginan parpol termasuk PDIP untuk menyodorkan kader di posisi bacawagub Khofifah memang hal yang wajar dan sah.
Begitu pula dengan kader Demokrat Jatim yang sedari awal sudah mendorong pasangan petahana Khofifah-Emil lanjut dua periode.
Samwil yang juga anggota DPRD Jatim pun tetap yakin pada pasangan Khofifah-Emil sebagai paslon petahana Pilgub Jatim 2024.
Demokrat menegaskan tidak khawatir Khofifah akan meninggalkan Emil Dardak.
"Partai Demokrat, Golkar PAN, PPP sudah selesai mengusung petahana," ujar Samwil.
Sebelumnya, DPD PDI Perjuangan Jatim kembali menyampaikan keinginan untuk berkoalisi dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024.
Jika PDIP bergabung ke dalam koalisi, maka dinilai akan memperkuat representasi poros nasionalis-religius di kontestasi mendatang.
Sebab Khofifah yang merupakan Ketua Umum PP Muslimat NU merepresentasi kaum nahdliyin atau religius dan identik dengan warna hijau. Sedangkan PDIP adalah partai nasionalis yang identik dengan warna merah.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Said Abdullah mengatakan, jika terbentuk, poros ini ibarat buah semangka yang tampilannya hijau tapi isinya berwarna merah.
"Kami berharap positioning PDI Perjuangan, kalau itu buah semangka akan lebih baik," kata Said pekan lalu.
Sinyal pendekatan PDIP kepada Khofifah memang sudah dilakukan sejak beberapa waktu terakhir.
Penjajakan komunikasi itu ditegaskan terus dilakukan, termasuk kepada partai politik yang telah lebih dulu memberikan dukungan kepada Khofifah.
Karena sejauh ini, Khofifah sudah mendapat dukungan dari Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat. Apalagi PDIP tak memungkiri turut memiliki niat untuk menyodorkan posisi bakal calon wakil gubernur kepada Khofifah.
Berdasarkan penjelasan PDIP Jatim sebelumnya, ada sejumlah kader muda yang dinilai bisa menjadi alternatif pendamping Khofifah. Yakni, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin atau Mas Ipin.
Lalu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito.
Hanya saja, Said menegaskan, untuk keinginan mengusulkan nama wakil, PDIP menyadari perlu duduk bareng.
"Kita akan duduk bersama supaya punya pandangan yang sama tentang Jawa Timur. Semoga ada tempat bagi PDI Perjuangan untuk bersama Mbak Khofifah," ujar Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan.
Penjajakan kepada Khofifah ini ditegaskan Said menjadi satu-satunya opsi yang saat ini dipikirkan oleh PDIP Jatim.
Tidak ada alternatif lain termasuk kepada PKB yang belakangan melempar wacana pembentukan poros baru penantang Khofifah.
Meski hampir pasti mendukung Khofifah, namun Said menegaskan tahapan untuk mengusung secara resmi masih relatif panjang.
"Usung mengusung nantilah," tandas politisi asal Sumenep Madura tersebut.
Cek Fakta: Khofifah Beri Santunan Setelah Menang di Pilgub Jawa Timur |
![]() |
---|
Data Masuk 100 Persen, Khofifah - Emil Dardak Unggul di Pilgub Jawa Timur, Risma Tertinggal Jauh |
![]() |
---|
Link Real Count atau Hitung Cepat KPU di Jawa Timur |
![]() |
---|
Pertarungan Khofifah, Rismaharani dan Luluk di Jawa Timur, Terjawab Sosok Terkuat Jelang Pencoblosan |
![]() |
---|
Sosok Calon Pemenang Pilgub Jawa Timur 2024, Elektabilitas 2 Paslon Tertinggal Jauh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.