Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Panen Raya Benih Bawang Putih di NTB, Langkah Kementan Menuju Swasembada Nasional

Panen raya merupakan salah satu langkah konkrit Kementrian Pertaian menuju swasembada nasional.

Kementan
Direktur Perbenihan Hortikultura, Inti Pertiwi Nashwari. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Direktorat Jenderal Hortikultura kembali mengadakan panen raya benih bawang putih bertempat di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kamis (25/7/2024).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur Perbenihan Hortikultura, perwakilan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi NTB, serta jajaran forkopimda, polsek, camat, kepala desa, dan para petani.

Direktur Perbenihan Hortikultura, Inti Pertiwi Nashwari, menjelaskan bahwa inisiasi swakelola ini dimulai karena Kementerian Pertanian memiliki program pengembangan kawasan bawang putih namun kekurangan benih.

"Melalui terobosan kegiatan swakelola yang bekerja sama dengan kelompok tani, diharapkan dapat menyediakan benih bermutu yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam waktu dan jumlah yang ditentukan. Selain itu diharapkan dapat mendorong dan memberi semangat kepada para petani untuk terus berproduksi,” ujar Inti Pertiwi Nashwari.

Inti menyebutkan, panen raya ini merupakan salah satu langkah konkrit menuju swasembada. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki program swasembada bawang putih nasional.

Upaya yang dilakukan di antaranya dengan menjamin penyediaan benih bermutu melalui kegiatan swakelola penyediaan benih. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program tahun lalu.

Swakelola penyediaan benih
Swakelola penyediaan benih bawang putih.

“Luas lahan varietas Lumbu Putih yang dipanen berasal dari kontrak swakelola tahap kedua seluas 27 hektare. Sekitar 24 hektare lahan sudah dipanen bertahap. Rata-rata produktivitas basah sebesar 14.624 kg/ha. Seluruh hasil panen akan dimanfaatkan untuk benih dan akan diserahterimakan pada akhir tahun 2024 kemudian digunakan untuk bantuan benih pada pengembangan kawasan tahun 2025,” papar Inti.

Kesempatan tersebut turut diramaikan dengan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Produsen Benih Bawang Putih.

Para petani diberikan pengetahuan terkait teknologi produksi benih bermutu dan penanganan pasca panen calon benih bawang putih termasuk proses dormansi sehingga dapat menghasilkan benih dengan kualitas yang optimal.

Narasumber dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB, Kusuma Darma menyampaikan, potensi pengembangan bawang putih di Sembalun mencapai produksi basah sebesar 14 ton/ha.

Ini merupakan prestasi yang sangat bagus dan masih bisa ditingkatkan lagi.

“Salah satu keuntungan budidaya benih bawang putih di Sembalun yaitu karena lama penyinaran sinar matahari lebih lama dibandingkan daerah lain sehingga hasilnya lebih maksimal,” kata Kusuma.

Beberapa teknologi yang dikembangkan oleh PKHT untuk pemecahan dormansi benih bawang putih, lanjut Kusuma, yaitu dengan teknologi vernalisasi dengan aplikasi suhu dingin 5-8°C selama 2-4 minggu dapat mempercepat munculnya tunas.

“Selain itu juga ada teknologi Finebubble dengan cara memasukkan gelembung nitrogen ke dalam air dan digunakan untuk merendam benih bawang putih sehingga dapat mempercepat munculnya tunas bawang putih,” tambahnya.

Narasumber Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Pascapanen Pertanian, Kirana Sanggrami Sasmitaloka menyampaikan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan mutu benih yaitu tanaman dipanen sesuai dengan umur panennya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved