Kunci Jawaban
Soal dan Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 247 248 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Aktivitas 4.10
Berikut ini bocoran soal dan kunci jawaban IPS kelas 10 halaman 247 248 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi berikut ini.
Pemasaran dan Branding:
Kurangnya Strategi Pemasaran: Meskipun ada usaha untuk mengemas kopi dengan merek sesuai nama desa, pemasaran masih bisa menjadi tantangan. Pemasaran yang efektif dan branding yang kuat diperlukan untuk meningkatkan daya tarik produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Transisi dari Tanam Lada ke Tanam Kopi:
Perubahan Fokus Pertanian: Petani awalnya beralih menanam lada karena harganya yang tinggi. Kini, kembali menanam kopi memerlukan penyesuaian dan upaya tambahan untuk membangun kembali kebun kopi dan mengatasi kendala-kendala yang mungkin timbul dari perubahan ini.
2. Mengapa masalah permintaan tersebut dapat muncul?
Jawaban: Berikut adalah beberapa penyebab utama mengapa masalah permintaan tersebut dapat muncul:
- Keterbatasan Pasokan:
- Luas Kebun yang Terbatas: Kebun kopi yang hanya seluas 1,5 hektare tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Luas lahan yang kecil membatasi jumlah produksi yang dapat dilakukan.
- Kualitas dan Kuantitas Produksi: Proses pengelolaan pascapanen yang masih manual dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas biji kopi yang dihasilkan, membuat pasokan terbatas.
- Budaya Ngopi yang Kuat:
Kebiasaan Konsumsi Kopi: Masyarakat Kalimantan Barat memiliki budaya ngopi yang kuat, yang menciptakan permintaan yang konsisten untuk kopi lokal. Budaya ini meningkatkan konsumsi kopi dan, dengan demikian, permintaan terhadap kopi Liberika Sendoyan.
- Ketergantungan pada Pasokan Eksternal:
Kurangnya Produksi Lokal: Karena produksi lokal yang tidak mencukupi, masyarakat sering kali membeli kopi dari luar daerah. Hal ini menunjukkan ketergantungan pada kopi luar, meskipun ada potensi untuk memenuhi kebutuhan dengan kopi lokal jika pasokan memadai.
- Harga dan Aksesibilitas:
- Harga yang Relatif Mahal: Dengan harga biji kopi yang berkisar antara Rp45.000—Rp50.000 per kilogram, kopi Liberika Sendoyan mungkin dianggap mahal dibandingkan dengan kopi dari daerah lain atau kopi impor. Harga yang tinggi dapat membatasi aksesibilitas bagi sebagian konsumen.
- Ketidakterjangkauan: Jika pasokan terbatas, konsumen harus memesan terlebih dahulu, yang dapat mempengaruhi kemudahan akses ke kopi dan mempengaruhi permintaan secara keseluruhan.
- Fluktuasi Harga Komoditas Lain:
Peralihan dari Lada: Pada awalnya, petani beralih menanam lada karena harga lada yang tinggi. Ketika harga lada meredup, mereka kembali menanam kopi, tetapi periode ketidaktentuan ini dapat mempengaruhi stabilitas pasokan kopi dan permintaan.
- Kurangnya Infrastruktur dan Pemasaran:
- Keterbatasan Infrastruktur: Kurangnya infrastruktur untuk pengolahan kopi dalam skala besar dan distribusi dapat membatasi kemampuan untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi.
- Pemasaran yang Terbatas: Strategi pemasaran yang belum optimal atau kurangnya branding dapat mempengaruhi kemampuan kopi Liberika Sendoyan untuk menarik perhatian pasar yang lebih luas, meskipun permintaan lokal tinggi.
| Simak Kunci Jawaban Agama Katolik Kelas 1 SD Kurikulum Merdeka Halaman 94 |
|
|---|
| Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 English for Nusantara Progress Check 1 Text 1 Halaman 143 |
|
|---|
| Bocoran Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 117 Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 52 Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| Bocoran Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 48 Kurikulum Merdeka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.