Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengusaha Makassar Kerjasama Investasi dengan Malaysia dan China, Senjata Pusaka Jadi Obligasi

Bersama-sama, pihaknya ingin membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan antara Indonesia dan Malaysia.

Editor: Ina Maharani
handover
Grup usaha dan pengusaha dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan China, menyepakati kerja sama investasi lebih Rp1, 2 triliun. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU di Wisma Kalla, Jumat (26/7/2024). 

Makassar, Tribun - Grup pengusaha Indonesia di Makassar menjlin hubungan terkait investasi dengan pengusaha dari Malaysia, dan China.

Dengan nilai investasi lebih Rp1, 2 triliun, kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU di Wisma Kalla, Jumat (26/7/2024).

Kerja sama itu melibatkan PT Lontar Media Galadana (ARN Group) dari Indonesia, PT Muhibah Mitra Malindo (M3), dan Ahmad Fakhrurozzi bin Ibrahim Foundation dari Malaysia.

Juga ada dari SSB Group yang mengklaim merupakan perwakilan dari China.

Kepada wartawan Pimpinan ARN Group Andi Rustam Novriadi memaparkan acara ini merupakan penandatanganan kerja sama investasi pengusaha Indonesia, Malaysia, dan China.

Untuk Malaysia, misalnya, terdapat 20 pengusaha.

"Kerja sama dari pihak pengusaha negeri jiran Malaysia dan pengusaha China, dengan model atau pola investasi," kata dia.

"Nilai investasi (kerja sama hari ini) di atas Rp1,2 triliun, tapi displit (terpisah). Ya nilainya besar karena terbagi di beberapa sektor, ada pertanian dan industri," sambung Rustam.

Salah satu realisasi kerja sama yang dalam waktu dekat direalisasikan ialah impor pupuk ke Indonesia. Hanya saja, kerja sama ini tentunya baru direalisasikan atas persetujuan pemerintah.

"Kemungkinan tahap pertama dilakukan November akhir tahun ini. Untuk pupuk, kami akan impor dari luar untuk dipasarkan di Indonesia. Semoga lancar, tidak ada kendala," jelasnya.

Sebagai tindak lanjut kesepakatan, papar Rustam, pihaknya akan menindaklanjuti dengan menggelar pertemuan dengan pemerintah.

Sementara itu, Founder Ahmad Fakhrurozzi bin Ibrahim Foundation, Ahmad Fakhrurozzi, menyampaikan pihaknya juga akan berfokus pada penyaluran CSR.

Bersama-sama, pihaknya ingin membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan antara Indonesia dan Malaysia.

"Kami akan melakukan banyak kegiatan sosial, termasuk mewujudkan peluang pekerjaan antara pihak Malaysia dan Indonesia," ujar pria asal Malaysia ini.

Pada kesempatan itu, turut hadir tokoh politik dari Sulsel yakni Lukman B Kady.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved