Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Contoh Kasus Penelitian Yusran Lalogau di Perairan Pangkep Bisa Jadi Rujukan Nasional

Disertasi MYL berjudul 'Analisis Keberlanjutan dan Strategi Pengelolaan Rajungan (portunus sp) Perairan Kabupaten Pangkep'.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Foto bersama disela Ujian Promosi Doktor Muhammad Yusran Lalogau bersama Rektor UMI Prof Sufirman Rahman serta para penguji di Auditorium FK UMI, Jumat (26/7/2024). 

Sementara zona dua dan tiga sudah memenuhi standar layak tangkapan.

"Kasus di Pangkep bisa jadi contoh dan pembelajaran nasional mengelola sumber daya alam. Laut indonesia memiliki potensi besar, dengan tata kelola baik maka bisa meningkatkan kesejahteraan," kata Prof Ambo Tuwo.

"Hasil riset ini butuh aplikasi. Kalau bisa menjalankan mandat bisa lebih baik kedepannya," lanjutnya.

Sementara itu, penguji internal Prof Muhammad Kasnir turut mengungkapkan pandangannya.

Menurutnya pengaturan zona pertumbuhan ranjungan diperlukan.

Sehingga produktifitas komoditas ini bisa terjaga

"Terpenting itu sebenarnya pengelolaan zonanya. Dimana ada zona pertumbuhan, itu diatur dengan demikian pengelolaannya tidak serta merta terlalu dieksploitasi. Harus diatur itu, kelembagaannya. Karena hasil penelitian kendalanya di kelembagaan kurang, kemudian kebijakan terkait hukum masih terbatas," jelas Prof Muhammad Kasnir.

"Di zona itu nanti bisa ada kepiting asoka di zona tertentu. Nanti Zona ketiga baru boleh ditangkap. Jadi bisa (diatur) dalam bentuk perda," lanjutnya.

Dengan pengelolaan berkelanjutan, Prof Muhammad Kusnir meyakini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Pangkep.

Sementara itu, Promotor Prof Dr Ir Jayadi melihat Yusran Lalogau begitu gigih dalam meneliti.

Prof Dr Jayadi melihat dalam penelitiannya Yusran Lalogau menemukan fenomena.

Terkait wilayah pesisir yang tidak stabil dalam budidaya rajungan selama ini

"Saat penelitian kami menemukan novelty apa yang diterapkan untuk kawasan konservasi, karena kalau rajungan tidak ada bagaimana pangkep kedepan. Saya melihat dari penelitiannya, dia menemukan bahwa di daerah pesisir tidak stabil. Tapi zona 2 dan 3 stabil, jadi nanti bagaimana nelayan diedukasi tidak menangkap rajungan kecil-kecil," kata Prof Jayadi

Hal ini pun jadi catatan bagi Prof Jayadi yang menarik dalam penelitian Yusran Lalogau.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved