Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPK

Rekam Jejak Putra Sulsel Muhammad Akram, Pangerang Moenta, Johanis Tanak Lolos Seleksi Capim

Muhammad Akram SH MS Andi Pangerang Moenta dan Johanis Tanak lolos tahap seleksi administrasi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Editor: Muh Hasim Arfah
dok Tribun Timur/HO
Putra Sulsel daftar pimpinan KPK yakni Kepala Divisi Administrasi Kantor Kementerian Hukum dan HAM RI Wilayah Maluku Muhammad Akram SH MS, Wakil Ketua KPK RI Johanis Tanak, dan Guru Besar Unhas Andi Pangerang Moenta. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Kepala Divisi Administrasi Kantor Kementerian Hukum dan HAM RI Wilayah Maluku, Muhammad Akram SH MS lolos tahap seleksi administrasi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Muhammad Akrab adalah putra Bugis Kabupaten Sinjai. 

Ia lolos bersama dua putra Sulsel yakni Andi Pangerang Moenta dan Johanis Tanak

Karier Muhammad Akram adalah Kabag Kepegawaian Ditjen Imigrasi, Ka Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Banten, Mantan Ka Imigrasi Blitar. 

Selama kariernya, ia meraih penghargaan Pemimpin Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Bersih Bebas Melayani (WBBM) 2018 -2019. 

Penghargaan ini bergengsi dari Kemenpan RB untuk organisasi pemerintahan dalam pemberantasan Korupsi saat menjabat Kepala Imigrasi Kelas II Blitar Jawa Timur.

Penghargaan ini menjadi yang pertama dari 

Muhammad Akram adalah PTK 28  (pendidikan teknis Keimigrasian). 

Ia adalah salah satu punya karier bintang di Divisi Imigrasi Kemenkumhan dari eselon 2. 

“Beliau ini cerdas  multitalenta juga anggota Peradi. Beliau ini ahli perancang Undang Undang juga musisi,” kata rekan kerja Muhammad Akram, Noer Putera Bahagia. 

Muhammad Akram  adalah alumnus SMA 4  Makassar. 

Ia adalah atlet sepakbola di jamannya  bersama Bupati Selayar Basli Ali pada tahun 1993.

Alumni Unhas 

Dua alumni Universitas Hasanuddin Makassar lolos berkas seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029.

Hasil seleksi berkas diumumkan Ketua Pansel dan Dewas KPK Muhammad Yusuf Ateh di Gedung Sekretariat Negara, Rabu (24/7/2024).

Total ada 236 orang dinyatakan lolos berkas capim KPK.

Adapun sebelum total ada 318 pendaftar capim KPK.

Di antara nama-nama yang lulus, ada dua alumni Unhas.

Keduanya yakni Johanis Tanak dan Prof Andi Pangerang Moenta.

Johanis Tanak lulusan Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin ( Unhas) Makassar 1983.

Ia kemudian menempuh pendidikan di Universitas Airlangga dan mendapatkan gelar Doktor pada program studi Ilmu Hukum.

Saat ini ia menjabat Wakil Ketua KPK periode 2019-2024.

Johanis adalah seorang jaksa Indonesia yang menjadi wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi kelahiran Toraja Utara.

Ia merupakan putra dari Jusuf Ta’nak, seorang pensiunan Polri yang berasal dari Sangkaropi, Kecamatan Sa’dan. Sedangkan ibunya bernama Thabita Sili yang berasal dari To’yasa Akung, Kecamatan Bangkelekila.

Pada 2014, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau.

Pada 2016, ia diangkat menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.

Ia juga sempat memegang jabatan Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda dan Tata Usaha Negara

Prof Andi Pangerang Moenta lulusan Fakultas Hukum Unhas tahun 1986.

Saat ini Andi Pangerang Moenta menekuni profesi sebagai dosen Hukum Unhas.

Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum KAHMI Makassar 2021-2026.

 

Pendaftar KPK 

Panitia Seleksi atau Pansel KPK telah menutup pendaftaran calon pimpinan (Capim) dan calon dewan pengawas (Dewas) untuk lembaga antirasuah itu pada Senin, 15 Juli 2023 pukul 23.59.

Wakil Ketua Pansel KPK, Arif Satria mengatakan para pendaftar yang sudah menyertakan dokumennya memiliki latar belakang yang beragam.

"ASN (aparatur sipil negara), akademisi, aparat penegak hukum lembaga negara, praktisi, dan civil society organization," kata Arif dalam keterangan videonya, Selasa, 16 Juli 2024.

Namun, dia tidak menyebutkan secara rinci nama-nama Capim dan Calon Dewas KPK yang sudah mendaftar. Adapun hingga penutupan jumlah pendaftar mencapai total 525 orang.

"Capim 318 orang dan calon Dewas 207 orang," ujarnya.

Dia mengatakan pendaftar Capim dan Dewas KPK didominasi oleh laki-laki.

Untuk Capim KPK, jumlah pendaftar laki-laki sebanyak 298 orang dan pendaftar perempuan sebanyak 20 orang.

Sementara untuk calon Dewas KPK, pendaftar laki-laki mencapai 184 orang, dan perempuan sebanyak 23 orang.

Masa pendaftaran seleksi Capim KPK periode 2024-2029 dimulai 26 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024 pukul 23.59 WIB.

Hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada Rabu 24 Juli 2024 melalui laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi https://kpk.go.id dan laman resmi Kementerian Sekretariat Negara https://www.setneg.go.id.

Nantinya, setelah melalui proses pendaftaran dan tahapan seleksi lainnya, akan dipilih 10 nama capim dan 10 nama calon dewas KPK yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian diteruskan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dua Pimpinan KPK Kembali Daftar Capim

Diberitakan sebelumnya, dua pimpinan KPK kembali mengikuti pendaftaran seleksi Capim KPK periode 2024-2029. Mereka di antaranya Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.

Ghufron mengatakan telah mendaftarkan diri untuk menjadi Capim KPK periode 2024-2029. "Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, saya mendaftarkan diri untuk menjadi Capim KPK untuk periode 2024-2029," kata Ghufron saat dikonfirmasi dari Jakarta lewat pesan singkat, Senin, 15 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara.

Dalam pesannya, Ghufron juga mengajak semua pihak yang berintegritas dan menginginkan Indonesia bebas korupsi untuk maju dan mendaftarkan diri sebagai Capim dan Dewas KPK Periode 2024-2029.

"Semakin banyak peserta akan semakin besar kemungkinan terpilih yang terbaik," ujarnya.

Ghufron mengatakan, korupsi tidak bisa diberantas tanpa tindakan nyata dan salah satu langkah menuju Indonesia bebas korupsi adalah dengan mendaftar menjadi pimpinan KPK untuk memimpin langsung perang melawan korupsi di Tanah Air.

Selain Ghufron, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan telah mendaftar sebagai Capim KPK. Sementara Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango mengatakan dirinya tidak akan kembali mendaftar dalam seleksi Capim KPK periode 2024-2029.

"Saya tidak ikutan lagi mendaftarkan diri," kata Nawawi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 15 Juli 2024.

Nawawi mengungkapkan, ada terlalu banyak persoalan yang harus diselesaikan di komisi antirasuah, namun tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai persoalan apa yang dimaksud.

"Terlalu banyak 'persoalan' di lembaga ini, dan itu bukan hanya soal pimpinan," ujarnya.

Selain para pimpinan KPK, Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said juga menyatakan mendaftar seleksi Capim KPK.

Keputusan itu dia buat setelah mendapat dukungan dari pegiat antikorupsi dan koalisi masyarakat sipil.

Terhadap dukungan tersebut, Sudirman Said telah mendeklarasikan diri dan menyatakan kesiapan untuk mengikuti seleksi sebagai pimpinan lembaga antirasuah.

“Insya Allah saya akan ikut ambil bagian sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengikuti seleksi capim KPK,” kata Sudirman Said dalam keterangannya pada Senin, 15 Juli 2024.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved