Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hamzah Haz Maninggal

Sosok Hamzah Haz di Mata Amir Uskara: Orang Tua Kita dan Tokoh Panutan PPP

Sosok Wakil Presiden (Wapres) RI ke-9 Hamzah Haz mendapatkan penghormatan khusus dari Wakil Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
ist
Mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz dikabarka meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024)  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sosok Wakil Presiden (Wapres) RI ke-9 Hamzah Haz mendapatkan penghormatan khusus dari Wakil Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara.

Ketua Fraksi PPP di DPR RI itu mengungkapkan betapa besar pengaruh Hamzah Haz dalam sepak terjang PPP.

Sosok Hamzah Haz dikenal luas sebagai tokoh yang berjasa besar dalam memimpin PPP melewati masa-masa sulit.

Baik pada era Orde Baru (Orba) maupun setelah era Reformasi.

"Jadi, kita sebagai keluarga besar PPP sangat kehilangan sosok Almarhum. Beliau memimpin PPP pada zaman Orde Baru dan setelah era Reformasi, dan itu pasti tantangannya sangat berat," ujar Amir Uskara.

Di bawah kepemimpinan Hamzah Haz, PPP berhasil mencapai prestasi yang signifikan pada Pemilu Legislatif DPR RI tahun 1999. 

Pada Pemilu tersebut, PPP memperoleh 11,34 persen suara.

Baca juga: Mantan Wapres ke-9 RI Wafat, Ketua PPP Jeneponto Sampaikan Duka Cita

Ini menempatkan partai berlambang ka'bah itu di posisi ketiga setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golkar. 

Perlu dicatat, Pemilu 1999 adalah pemilu pertama yang diselenggarakan setelah era Reformasi di Indonesia, yang menandai perubahan besar dalam lanskap politik nasional.

"Di zaman beliau, hampir seluruh komponen itu diakomodir dalam struktur kepengurusan," kata Amir Uskara kepada Tribun-Timur, Rabu (24/7/2024).

Di antaranya, dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti). 

"Waktu itu PPP kelihatan sangat solid karena semua unsur dan komponen disatukan dalam satu struktur kepengurusan," tambah Amir.

Kepemimpinan Hamzah Haz yang inklusif dan mampu merangkul berbagai elemen, membuat PPP bisa bertahan dan berkembang di tengah tantangan berat masa transisi politik Indonesia. 

Olehnya, Amir Uskara memandang sosok Hamzah Haz sebagai salah satu kader terbaik PPP.

"Beliau kita tetap jadikan sebagai orang tua dan salah satu tokoh panutan PPP," tandas Amir Uskara.

Mantan Wapres RI Hamzah Haz Meninggal Dunia

Diberitakan sebelumnya, Mantan Wapres RI, Hamzah Haz meninggal dunia pada usia 84 tahun, Rabu (24/7/2024).

Kabar duka ini telah dikonfirmasi Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Arwani Thomafi.

Hamzah Haz merupakan mantan Ketua Umum PPP pada tahun 1998–2007.

Hamzah Haz merupakan Wakil Presiden ke-9 RI yang mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri masa jabatan 2001-2004.

Ketua Umum PPP (1998-2007) ini sebelumnya menjabat Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin) dalam Kabinet Presiden Abdurrahman Wahid dan Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM (1998-1999) pada masa Presiden BJ Habibie.

Politiskus PPP ini sukses meraih kursi RI-2 sebagai Wakil Presiden ke-9 melalui pemilihan tiga tahap

Hamzah Haz pada 26 Juli 2001 resmi mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri hingga masa jabatan 2004.

Pria kelahiran Ketapang, Kalbar pada 15 Februari 1940 ini sejak remaja sudah aktif berorganisasi. Lulus dari SMEA sempat menjadi wartawan surat kabar Bebas di Pontianak, kemudian pindah ke Yogyakarta.

Selama kuliah di Yogyakarta, ia juga mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Kembali ke Pontianak, ia meneruskan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura hingga lulus.

Karier politiknya dimulai dari menjadi Ketua KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.

Kemudian, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalbar, sebelum akhirnya menjadi anggota DPR RI sejak 1971.

Kiprahnya di parlemen mewakili NU membawanya terpilih menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selama dua periode (1998–2003 dan 2003–2007).

Pada masa reformasi, masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie, Hamzah Haz ditunjuk menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM, namun pada 10 Mei 1999, ia mengundurkan diri sebagai menteri karena menjadi juru kampanye partainya, PPP.

Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, ia kembali menjadi menteri yaitu sebagai Menko Kesra dan Taskin pada 29 Oktober 1999, namun kembali ia mengundurkan diri sebagai menteri pada 26 November 1999.

Puncak karier politik penerima gelar Doctor Honoris Causa dari The American World University ini adalah saat dirinya terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 RI pada 26 Juli 2001.

Duet Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI memimpin negeri ini hingga akhir masa jabatan Oktober 2004. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved