Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMKM

Modal Rp50 Ribu, Kini Omzet Pisang Roll Sarlindah Capai Rp30 Juta/Bulan

Kisah inspiratif datang dari Sarlindah, seorang pengusaha muda yang sukses merintis usaha pisang roll di Bulukumba, Sulsel.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Hasriyani Latif
ist
Sarlindah dan usaha pisang roll miliknya di pusat kuliner Pantai Merpati Bulukumba, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kisah inspiratif datang dari Sarlindah, seorang pengusaha muda yang sukses merintis usaha pisang roll dari dapur pribadinya di rumah kos.

Sarlindah merupakan warga Kecamatan Ujung Bulu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Usai menikah, Sarlindah dan suami memilih tinggal di rumah kos.

Bukan tanpa sebab, ia tak mau membebani mertua.

Kala itu, tahun 2020, ia berniat membantu suami yang tak memiliki pekerjaan tetap.

Baca juga: JNE-Pemkot Makassar Latih Pelaku UMKM Berbasis Teknologi Digital

Ia memulai usahanya dengan modal seadanya, hanya Rp50 ribu.

Dengan uang itu, ia membeli pisang di Pasar Cekkeng dan mengolahnya menjadi pisang roll dan nugget pisang yang  dipasarkan secara online.

Tak disangka, dagangan Sarlindah langsung laris manis.

Keesokan harinya, ia kembali berjualan dan bahkan harus mempekerjakan satu orang karyawan karena permintaan yang terus meningkat.

Seiring waktu, usaha Sarlindah semakin berkembang.

Ia membuka kedai boks jualan yang kemudian disusul dengan cabang di pusat kuliner Pantai Merpati Bulukumba.

Kini, Sarlindah memiliki dua lokasi usaha dan omzetnya mencapai Rp30 juta per bulan.

"Alhamdulillah sekarang saya pekerjakan tujuh karyawan dan omzet Rp30 juta per bulan di dua lokasi," ungkap Sarlinda kepada Tribun-Timur.com, Rabu (24/7/2024).

Di balik kesuksesannya, Sarlindah juga sempat menghadapi berbagai tantangan.

Salah satunya datang dari keluarga sendiri.

"Awalnya tantangan dari keluarga. Ibu saya itu tanya, kenapa jadi penjual pisang," ungkap Sarlindah.

Ibunya mempertanyakan mengapa Sarlindah, seorang alumni jurusan Kebidanan, memilih menjadi pengusaha kuliner pisang.

Namun, Sarlindah tak patah semangat.

Ia meyakinkan sang ibu dan tetangganya bahwa menjadi pengusaha kuliner membutuhkan pelatihan dan pengembangan bisnis.

Kini, Sarlindah bahkan memberdayakan para petani pisang di kampung halamannya Kajang untuk memenuhi permintaan yang semakin banyak.

Sarlindah berpesan kepada para pengusaha muda untuk tidak takut memulai dan tidak takut gagal.

"Jika gagal maka ambil pelajaran untuk memulai hal yang baru," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved