Kabinet Indonesia Maju
Eks Menlu Agus Salim Hidup Melarat, Retno Marsudi Punya 8 Bidang Tanah dan Rp26 M Uang Kas
menteri luar negeri 1948-1949, Agus Salim adalah menteri yang melarat sementara itu, kekayaan menteri Retno Marsudi capai Rp34 miliar.
TRIBUN-TIMUR.COM- Agus Salim sempat dipercaya menjabat menteri dalam beberapa kabinet.
Di Kabinet Sjahrir I dan II, Agus Salim adalah menteri muda luar negeri.
Sementara itu, di Kabinet Amir Sjarifuddin (1947) dan Kabinet Hatta (1948–1949), ia menjabat menteri luar negeri.
Agus Salim meninggal di Jakarta pada 4 November 1954 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
“Orang tua yang sangat pandai ini adalah seorang yang genius. Ia mampu berbicara dan menulis secara sempurna sedikitnya dalam sembilan bahasa. Kelemahannya hanya satu: ia hidup melarat.”
Itulah tulisan Willem Schermerhorn, seorang pejabat Belanda, dalam Het dagboek van Schermerhorn (Buku Harian Schermerhorn) saat mengomentari H. Agus Salim.
Faktanya memang demikian. H. Agus Salim selalu bersahaja.
Baca juga: Kisah Hidup Eks Menlu Agus Salim Hidup dalam Kemelaratan
Suatu ketika, di sebuah tempat di daratan Eropa, berkumpul para diplomat dari pelbagai negara.
Di antara mereka terselip seorang pria berjanggut putih.
Keberadaannya sangat mudah dibedakan dari yang lain.
Selain lebih pendek, dandanannya pun sungguh kontras.
Bila para diplomat lain berpenampilan necis, ia justru mengenakan jas berhiaskan beberapa jahitan di sana-sini.
Kesahajaan yang oleh Schermerhorn disebut sebagai kemelaratan itu oleh Mohammad Roem disebut sebagai manifestasi nyata dari prinsip
Leiden is Lijden “memimpin adalah menderita” yang pertama kali dipopulerkan oleh Mr. Kasman Singodimejo.
“Saya teringat perkataan Kasman, Leiden is Lijden, memimpin adalah menderita. Penderitaan tidak hanya berupa penjara, tetapi juga kepahitan hidup. Penderitaannya ditunjukkan dalam hidup sederhana yang kadang-kadang mendekati serba kekurangan dan kemiskinan,” tutur
Mohammad Roem dalam tulisannya, Haji Agus Salim, Memimpin adalah Menderita, pada 1977.
Dalam hidupnya, Agus Salim hanya bisa ngontrak di Jakarta.
Semasa tinggal di Jakarta, ia berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain.
Agus Salim sempat tinggal di Gang Tanah Tinggi, lalu ke Gang Taopekong, ke Jatinegara, dan beberapa tempat lain.
Kebanyakan rumah yang dikontrak oleh Agus Salim pun tidaklah luas dan nyaman.
Tak jarang hanya memiliki satu kamar.
Demi mengubah suasana, setiap enam bulan sekali, Agus Salim menyusun ulang tata letak meja-kursi, lemari, hingga tempat tidur.
Dengan melakukan itu, ia merasa mengubah lingkungan tanpa perlu pindah ke tempat lain.
Tak jarang pula, rumah yang ditempatinya itu bocor di mana-mana.
Meski demikian, keluarga H. Agus Salim tak mengeluh.
Mereka selalu mengedepankan syukur.
Bagi mereka, rumah yang bocor justru dirasakan sebagai suka cita yang dapat menciptakan keasyikan bersama.
Bila hujan tiba dan atap bocor, Zainatun Nahar, istri Agus Salim, bergegas menaruh ember-ember di tempat-tempat yang bocor.
Ia lalu mengajak anak-anak mereka yang masih kecil membuat perahu dari kertas, dan asyiklah mereka bermain perahu bersama.
Pada akhirnya, Agus Salim memiliki rumah yang lantas bisa diwariskan kepada anakanaknya.
Rumah itu terletak di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Namun, rumah tersebut juga bukanlah istana megah.
“Rumahnya, seperti rumah perkampungan, sama sekali tidak mencerminkan seorang tokoh terkenal seperti kita bayangkan,”kisah Mohammad Roem
Ternyata kesederhanaan dari Agus Salim berbeda dengan Menteri Luar Negeri saat ini, Retno Marsudi.
Perempuan bernama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi mempunyai kekayaan total 34 miliar.
Ia mempunyai delapan tanah yang tersebar di Depok, Bekasi dan Bogor.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag ini pun mempunyai kas yang besar.
Uang kas atau setara kasnya sebesar Rp26 miliar.
Berikut Harta kekayaan dari Retno Lestari Priansari Marsudi
1. Nama : RETNO LESTARI PRIANSARI MARSUDI
2. Jabatan : MENTERI LUAR NEGERI RI
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.548.454.500
1. Tanah dan Bangunan Seluas 489 m2/376 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 1.554.373.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 147 m2/178 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 506.298.000
3. Tanah Seluas 232 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp. 264.360.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 176 m2/56 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 136.344.000
5. Tanah Seluas 929 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 11.612.500
6. Tanah Seluas 2000 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 27.000.000
7. Tanah Seluas 2959 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 38.467.000
8. Tanah Seluas 915 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 10.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 422.250.200
1. MOBIL, TOYOTA FORTUNER JEEP Tahun 2011, WARISAN Rp.360.000.000
2. MOBIL, TOYOTA CROWN SALOON SEDAN Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp. 62.250.200
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 120.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. 5.000.000.000
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 26.857.538.931
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 34.948.243.631
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 34.948.243.631
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.