Pilgub Sulsel 2024
Kode Keras Pilgub Sulsel Mengarah ke Kotak Kosong
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 mengarah ke kotak kosong sebulan jelang pendaftaran Agustus 2024.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM- Isu Pemilihan Gubernur atau Pilgub Sulsel 2024 mengarah ke Kotak Kosong.
“Saat ini, Pilgub Sulsel mengarah dalam arena kotak kosong,” ujar salah satu elite partai ke Tribun, Jumat (19/7/2024).
Namun elite ini enggan mau berkomentar lebih soal siapa Calon Gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel melawan kolom kosong.
Salah satu kode keras utama adalah tak ada partai yang mau mengeluarkan rekomendasi sebelum Partai Gerindra turun.
Partai Nasdem Sulsel yang sudah mengusul Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.
Namun, hingga saat ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem tak kunjung menurunkan rekomendasi dari mantan gubernur Sulsel berpasangan dengan mantan wakil wali kota makassar ini.
Tak hanya itu, Partai Golkar juga masih enggan mengeluarkan rekomendasi.
Padahal, ada empat kader yang diusulkan.
Baca juga: Buka Peluang Paket di Pilgub Sulsel, Danny Pomanto Semangati Andi Iwan Aras

Mereka adalah Indah Putri Indriani, Adnan Purichta Ichsan YL dan Ilham Arief Sirajuddin.
Informasi terbaru, Andi Sudirman Sulaiman mendaftar di PKB, Partai Demokrat dan PSI.
Andi Sudirman Sulaiman mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Sulsel di Sekretariat DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pengembalian itu bertempat di Hotel Aryaduta, Jalan Penghibur, Makassar, Selasa (16/7/2024) pagi.
Kedatangan eks Gubernur Sulsel itu disambut langsung oleh sejumlah elit PSI Sulsel.
Mereka menyambut adalah Ketua DPW PSI Sulsel, Muhammad Surya, Sekretaris DPW PSI Sulsel Maqbul Halim, hingga sejumlah pengurus partai lainnya.
Baca juga: Tiga Parpol Koalisi Lawan Khofifah di Pilgub Jatim, Risma atau Marzuki Mustamar Calon Gubernur?
Atmosfer pertemuan tersebut sangat hangat, seperti reuni teman lama yang baru bertemu kembali.
Datang dengan mengenakan baju bernuansa biru seperti warna khas Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Andi Sudirman menyapa dan menyalami satu persatu elit PSI.
Hal itu terlihat kala Muhammad Surya dkk terlebih menunggu kedatangan Andi Sudirman di lobi Hotel Aryaduta.
Namun ada hal menarik di momen tersebut.
Itu ketika Maqbul Halim dan Andi Sudirman saling lempar senyum dan menyapa.
"Selamat datang pak gub (Gubernur Sulsel)," sapa Surya sambil bersalaman dengan Sudirman.
Setelah itu, Andi Sudirman lanjut mendekati Maqbul Halim.
"Eh, Kak Maqbul," sambil senyum dan menjulurkan tangan.
Baca juga: Danny Pomanto Makin Mantap Maju Pilgub Sulsel, Kantongi Rekomendasi PPP dan PDIP
"Siap pak gub," balas Maqbul sembari bersalaman dengan Andi Sudirman.
Terpisah, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto yang mendapatkan rekomendasi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih belum cukup untuk mengusung.
PPP hanya memiliki delapan kursi.
Sementara itu, syarat mengusung adalah 17 kursi.
Danny Pomanto Terima Rekomendasi PPP
Danny Pomanto semakin percaya diri maju bertarung di Pilgub Sulsel 2024.
Wali Kota Makassar itu kini resmi mengantongi surat rekomendasi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Surat rekomendasi tersebut diterima langsung oleh Danny Pomanto dari tangan Ketua Umum (Ketum) DPP PPP, Muhamad Mardiono, di Jakarta, Kamis (18/7/2024) malam.
Usai menerima surat tersebut, Danny Pomanto mengungkapkan pesan-pesan yang disampaikan oleh Mardiono.
Mardiono memberikan semangat kepada Danny Pomanto atas pencalonannya.
Dengan pesan khusus untuk tidak mengecewakan PPP dan masyarakat Sulsel.
"Beliau menyemangati terus berjuang dan jangan kecewakan harapan masyarakat," kata Danny Pomanto di kediamannya Jl Amirullah Makassar, Jumat (19/7/2024).
Terkait dengan belum dikeluarkannya surat B1 KWK, Danny Pomanto menjelaskan bahwa surat tersebut hanya akan keluar jika calon wakil gubernur sudah ditentukan.
"B1-KWK kalau sudah ada pasangannya. B1 KWK tidak mungkin muncul kalau tidak ada pasangannya," ujarnya.

Sejauh ini, Danny Pomanto sudah mengantongi dua surat rekomendasi dari partai politik (parpol).
Yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan modal 6 kursi.
Sedangkan PPP memiliki 8 modal kursi di DPRD Sulsel hasil Pemilu Legislatif 2024.
Itu artinya Danny Pomanto masih butuh 6 dukungan kursi dari partai politik lainnya.
Sementara syarat ambang batas pencalonan kepala daerah minimal 20 persen jumlah kursi DPRD Sulsel.
Adapun total kursi di DPRD Sulsel sebanyak 85.
Danny pun cukup optimis bisa mendapatkan dukungan dari parpol lain, seperti Partai Hanura yang memiliki 1 modal kursi.
"Sudah ada 2 partai, PPP dan PDIP. Insyaallah satu lagi surat tugas kita akan dapat, kan yang lain nanti terakhir-terakhir. Kalau PDIP foto saya tidak pernah ekspose, sudah lama sejak 2 bulan lalu," jelas Danny Pomanto.
Imam Fauzan Dampingi Danny Pomanto Terima Surat Rekomendasi Maju Pilgub Sulsel
Diberitakan sebelumnya Danny Pomanto, resmi mengantongi surat tugas dari DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Danny resmi mendapat surat tunggal untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024.
Penyerahan surat tugas tersebut dilakukan di kediaman Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono, di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/7/2024) malam.
Dalam penyerahan ini, Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan, turut hadir mendampingi Danny Pomanto.
"Surat tugas Bacagub Sulsel diserahkan langsung oleh Ketua Umum PPP," ujar Imam Fauzan saat dikonfirmasi.
Menurut Imam Fauzan, keputusan memberikan surat tugas kepada Danny Pomanto didasarkan pada rekam jejaknya yang baik selama menjabat sebagai Wali Kota Makassar.
Selain itu, Danny Pomanto dinilai memiliki visi yang sejalan dengan nilai-nilai dan program PPP.
Olehnya, Danny Pomanto diminta segera mencukupkan dukungan partai untuk memenuhi syarat 20 persen kursi DPRD Sulsel untuk mencalonkan ke KPU.
Hal ini mengingat PPP hanya memiliki modal 8 kursi hasil Pemilu 2024.
Sehingga masih membutuhkan 9 kursi lagi untuk dapat mengusung pasangan calon.
Imam Fauzan juga menegaskan bahwa sampai saat ini, PPP di Sulsel hanya mengeluarkan satu surat tugas di tiap tingkatan, baik untuk calon bupati atau wali kota maupun gubernur.
"Hingga hari ini, PPP hanya mengeluarkan satu surat tugas di tiap tingkatan, baik calon bupati atau wali kota maupun gubernur," jelasnya.
Berikut Jadwal Tahapan Pilkada 2024:
27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;
24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih
24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;
27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;
27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon
22 September 2024: Penetapan pasangan calon;
25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;
27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;
27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara
Debat akan ada di tahapan 25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.