Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Belum Dilantik Jadi Presiden Tapi Anggaran Makan Siang Gratis Sudah Dikurangi, Nama Diubah

Program makan siang gratis terus mengalami perubahan sebelum Prabowo - Gibran dilantik jadi Presiden dan Wakil Presiden RI.

Editor: Ansar
Kompas.com
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato dalam acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Prabowo-Gibran menggelar pidato kemenangan usai sejumlah lembaga survei menempatkan capres-cawapres nomor urut 2 unggul atas dua pesaingnya dengan perolehan suara 51 persen - 60 persen. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Program makan siang gratis yang digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto sedang diutak-atik.

Program makan siang gratis terus mengalami perubahan sebelum Prabowo - Gibran dilantik jadi Presiden dan Wakil Presiden RI.

Padahal, makan siang gratis adalah program unggulan Prabowo-Gibran saat kampanye Pilpres.

Namun setelah terpilih, sejumlah perubahan pun terjadi untuk program makan siang gratis itu.

Perubahan itu mulai dari nama program hingga anggaran per porsinya.

Setelah nomenklatur program diubah menjadi 'makan bergizi gratis', kini anggaran per porsi  tengah dipertimbangkan.

Anggaran per porsiknya akan diturunkan dari angka Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.

Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan mengungkapkan,  dirinya diajak mendiskusikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak oleh tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo.

Salah satu pembahasannya adalah mengenai keinginan Prabowo mengefisienkan pagu anggaran Rp 71 triliun agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.

“Yang saya mau sharing itu adalah angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo gitu, yang dikomunikasikan ke saya," ujar Heriyanto dalam acara Market Outlook 2024, yang disiarkan lewat kanal YouTube, Selasa (16/7/2024).

"Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5 persen, bukan ke 3 persen ataupun ke 3,5 persen gitu, enggak begitu. Mereka sudah agree on that,” lanjut dia.

Dari situ, Heriyanto melihat ada keinginan dari pihak Prabowo untuk bisa menjalankan program makan bergizi gratis secara maksimal, tanpa perlu menambahkan atau mengurangi pagu anggaran Rp 71 Triliun.

Menurut Heriyanto, opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi adalah menurunkan alokasi biaya makanan per anak, dari rencana Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.

“Yang menarik buat saya Bapak Ibu sekalian adalah, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000,” ungkap Heriyanto.

“Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat,” ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved