Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemerintah Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat, Asita Sulsel: Perlu Dikawal

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan harga tiket pesawat yang lebih efisien di Indonesia.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
Dok Pribadi
Ketua Asita Sulsel, Didi Leonardo Manaba. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyambut baik pembentukan satuan tugas (satgas) penurunan harga tiket pesawat.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno baru-baru ini memastikan bahwa pemerintah telah membentuk satgas penurunan harga tiket pesawat.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan harga tiket pesawat yang lebih efisien di Indonesia.

Ketua Asita Sulsel Didi Leonardo Manaba menilai bahwa perlu tindak lanjut terkait upaya penurunan harga tiket pesawat.

Olehnya, Didi berharap pembentukan sargas penurunan harga tiket pesawat ini perlu dikawal dengan serius.

“Memang harus dikawal sehingga penurunan tersebut betul-betul diimplementasikan,” kata Didi, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (15/7/2024).

Menurut Didi, harga tidak yang mahal menjadi faktor utama terhambatnya pergerakan di sektor pariwisata.

Sehingga, dengan turunnya harga tiket pesawat diharapkan dapat menggeliatkan kembali sektor pariwisata.

“Sudah pasti, hal pertama yang ditanyakan wisatawan adalah harga tiket pesawat dalam komponen paket wisata,” jelasnya.

“Banyak orang urungkan niatnya untuk suatu perjalanan karena tunggu harga tiket turun,” tambah pemilik Iramasuka Tours tersebut.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno telah memastikan pembentukan satgas penurunan harga tiket pesawat.

“Itu sudah diadakan rapat koordinasinya, dan sudah diperintahkan ada sembilan langkah ke depan, termasuk pembentukan satgas untuk penurunan (harga) tiket pesawat,” kata Sandiaga, dikutip dari Kompas.com.

Sandiaga menjelaskan, satgas tersebut terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), serta Kementerian/ Lembaga (K/L) terkait lainnya. 

Ia juga menyampaikan bahwa bukan hanya bahan bakar Avtur saja yang berkontribusi membuat harga tiket pesawat mahal di dalam negeri.

Tetapi terdapat aspek lain seperti beban pajak hingga beban biaya operasional.

“Jadi, itu semua akan dikaji dan akan dipastikan bahwa industri penerbangan kita efisien, seperti industri penerbangan di luar negeri," jelas Sandiaga.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved