Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masih Ingat

Ingat Sosok Jenderal Bintang 4 Tolak Jabatan Dubes dari Jokowi? Kabarnya Sekarang

Masih ingat sosok jenderal bintang 4 pernah menolak tawaran jabatan Presiden Jokowi? kabarnya sekarang

Editor: Ari Maryadi
Tribunnews.com
Sutarman saat menjabat sebagai Kapolri Jenderal - Inilah profil eks Kapolri Jenderal Purn Sutarman yang memberikan dukungan kepada Prabowo jadi Presiden 2024, pernah ikut acara deklarasi hingga debat. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Masih ingat sosok jenderal bintang 4 pernah menolak tawaran jabatan Presiden Jokowi?

Ya namanya Jenderal Polisi Sutarman mantan Kapolri periode 2013 sampai 2015.

Jenderal Sutarman pernah ditawari posisi menjadi duta besar ataupun komisaris BUMN oleh Presiden Jokowi.

Tawaran itu datang setelah Jenderal Sutarman menyelesaikan jabatannya sebagai Kapolri tahun 2015 lalu.

Jokowi lalu menawarkan posisi baru sebagai dubes dan komisaris BUMN.

Intip kabar terbaru Jenderal Sutarman sekarang.

Sembilan tahun setelah jadi kapolri, Jenderal Sutarman masuk politik.

Ia terlihat duduk di barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 kemarin.

Jenderal Sutarman datang memakai jaket biru muda dan bergabung dengan barisan pendukung pasangan calon presiden - calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Adapun debat kelima Pilpres 2024 merupakan debat terakhir yang digelar KPU RI sebelum hari H pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.

Pernah Tolak Tawaran Dubes dari Jokowi

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Polri, Jenderal (Pol) Sutarman menyatakan ingin mendedikasikan hidupnya untuk membantu rakyat.

Ia menolak tawaran Presiden Joko Widodo untuk menjadikannya sebagai duta besar ataupun komisaris badan usaha milik negara.

"Saya terima kasih sudah ditawarkan itu. Saya bekerja di pemerintahan hampir 34 tahun. Sisa hidup saya akan saya gunakan untuk membantu rakyat yang masih membutuhkan," ujar Sutarman di Kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015) siang.

Sutarman menegaskan bahwa dia tidak akan terjun lagi ke pemerintahan atau dunia politik.

Ia ingin pulang kampung ke Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dia tak berkantor lagi di Mabes Polri sampai masuk masa pensiun pada Oktober 2015. Selain bergerak di bidang sosial, Sutarman pun akan melanjutkan pekerjaan ayahnya, yakni bertani.

"Dengan bertani, saya ikut membantu program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Saya akan habiskan sisa hidup saya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, butuh sentuhan lembut tangan-tangan kita. Saya akan gunakan tangan saya untuk itu," ujar dia.

Sutarman tak lagi menjabat sebagai Kapolri sejak Jumat (16/1/2015) setelah Presiden Jokowi meneken keputusan presiden tentang pemberhentian Sutarman sebagai Kapolri (baca: Jokowi Tawarkan Sutarman Jabatan Dubes atau Komisaris BUMN).

Presiden kemudian menunjuk Wakapolri Komjen Badrodin Haiti untuk melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepala Polri.

Profil Sutarman

Jenderal Sutarman, S.I.K. (lahir 5 Oktober 1957) adalah Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang menjabat sejak 25 Oktober2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo.

Sutarman dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta pada 25 Oktober 2013.

Sebelumnya ia merupakan Kabareskrim Mabes Polri yang menjabat sejak 6 Juli2011 hingga 24 Oktober 2013.

Dia didapuk sebagai orang nomor satu di Bareskrim menggantikan Ito Sumardi Ds yang pensiun.

Jenderal Sutarman tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting.

Pada tahun 2000, dia adalah Ajudan Presiden RI pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Kemudian akhir 2004, dia menjabat Kapolwiltabes Surabaya, lantas berturut-turut sebagai Kapolda Kepri, Kaselapa Lemdiklat Polri, lalu Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya.

Uniknya Putra pasangan Paidi Pawiro Mihardjo dan Samiyem ini pernah menggantikan Timur Pradopo (mantan Kapolri) di empat jabatan, yakni Kaselapa Lemdiklat Polri, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, dan Kapolri.

Ia menjadi calon tunggal Kapolri setelah diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada DPR-RI pada hari Jumat, tanggal 27 September 2013.

Surat yang berisi pengusulan alumnus Akpol 1981 itu diterima langsung oleh Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso.

Pada tanggal 16 Januari 2015, Sutarman diberhentikan secara terhormat dan digantikan oleh Plt. Badrodin Haiti, meskipun Sutarman baru akan pensiun 9 bulan kemudian.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved