Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kebakaran di Bone

Kronologi Rumah Bangsawan Bugis Dibakar Akibat Cekcok di Acara Mappaci di Bone, Warga Murka

Ia mengungkapkan, rumah panggung tersebut merupakan rumah milik Andi Patiroi Petta Tinno dibakar oleh massa yang berasal dari acara mappacci keluarga

|
Penulis: Wahdaniar | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Potret rumah panggung yang terbakar di Kecamatan Ajangale akibat dibakar massa rata dengan tanah 

 

Masyarakat suku Bugis dan Makassar yang mendiami wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) dikenal dengan keragaman budayanya yang masih sangat terjaga hingga kini. Salah satu budaya suku Bugis-Makassar yang menonjol yaitu penggunaan gelar bangsawan.
Beberapa contoh gelar bangsawan seperti 'Andi' atau 'Daeng' mungkin sudah cukup familiar bagi banyak orang. Selain dua gelar tersebut, rupanya masih banyak gelar bangsawan lainnya di Sulsel.

Gelar bangsawan bagi suku Bugis-Makassar merupakan penggolongan berdasarkan tingkat strata sosial dalam masyarakat. Gelar yang diberikan tidak sembarangan karena harus berdasarkan silsilah keturunan.

ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari jurnal Balai Arkeologi Sulawesi Selatan yang berjudul 'Refleksi Stratifikasi Sosial Masyarakat Bugis pada Situs Kompleks Makam Kalokkoe Watu Soppeng', konsep strata sosial masyarakat suku Bugis-Makassar di Sulsel muncul sejak kedatangan To Manurung. Dimulai dengan turunnya Tomboro Langi di puncak Gunung Latimojong yang menyebut dirinya sebagai raja yang diutus dari langit untuk memimpin umat manusia di bumi.

Pada periode selanjutnya, ketika masyarakat terlilit kesulitan, To Manurung kembali muncul sebagai Batara Guru di Luwu. Kemudian pada abad ke-14, To Manurung lain kembali bermunculan dan menyebar di seluruh daerah Sulsel dalam rentan waktu yang hampir sama.

ADVERTISEMENT
Setelah berakhirnya masa To Manurung, raja dipilih dari kasta tertinggi (ana'karaeng) yang berasal dari keturunan To Manurung. Sejak saat itu, muncullah stratifikasi sosial yang membentuk masyarakat kelas atas pada suku Bugis Makassar.

Beberapa contoh gelar kebangsawanan yang dipakai saat itu seperti Andi, Daeng, Karaeng dan lain sebagainya. Gelar-gelar tersebut hingga saat ini masih berlaku dan banyak digunakan oleh masyarakat Suku Bugis-Makassar dari keturunan bangsawan.

Baca juga:
6 Macam Pakaian Adat Sulawesi Selatan Punya Corak dan Motif yang Unik
Tingkatan Gelar Bangsawan Suku Bugis-Makassar
Dikutip dari jurnal Universitas Negeri Makassar yang berjudul 'Reduksi Peran Golongan Bangsawan Bugis dalam Kehidupan Sosial di Desa Sanrego Kecamatan Kahu Kabupaten Bone', penggolongan atau stratifikasi masyarakat suku Bugis-Makassar di Sulsel terdiri atas tiga tingkatan, yaitu:

1. Ana'Karaeng
Ana'karaeng adalah kasta tertinggi dalam stratifikasi masyarakat suku Bugis-Makassar. Tingkatan ini meliputi kerabat raja-raja yang menguasai sistem ekonomi dan pemerintahan atau dikenal oleh keluarga bangsawan.

2. Tumaradeka
Tumaradeka adalah kasta tingkat kedua dalam sistem masyarakat suku Bugis-Makassar. Orang-orang tersebut mayoritas masyarakat Sulsel yang merdeka atau tidak diperbudak.

3. Ata
Ata merupakan kasta terendah dalam strata sosial masyarakat suku Bugis-Makassar. Tingkat ketiga ini terdiri dari budak atau orang-orang yang diperintah karena terlilit utang, melanggar pantangan adat, dan lain sebagainya.

Baca juga:
10 Film Bugis-Makassar yang Kental dengan Kearifan Lokal
Gelar Bangsawan Bugis dan Makassar
Gelar bangsawan dalam suku Bugis-Makassar dipakai oleh mereka yang berada pada kasta tertinggi dalam stratifikasi sosial masyarakat, yaitu Ana'karaeng. Gelar-gelar tersebut merupakan hal yang sakral karena merupakan penentu status sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Penggunaan gelar bangsawan masyarakat suku Bugis ini berbeda-beda di setiap daerah. Umumnya, gelar bangsawan yang digunakan menggambarkan silsilah keturunan atau asal daerah seseorang. Namun, ada juga beberapa gelar bangsawan yang digunakan secara umum oleh masyarakat di Sulsel.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved