Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Jakarta

Pengakuan Terbaru Ridwan Kamil Saat Golkar Belum Beri Kejelasan di Pilkada Jakarta, Jabar Terdampak

Namun hingga sekarang, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto belum putuskan apakah Ridwan Kamil maju bertarung di Jakarta atau kembali ke Jawa Barat.

Editor: Ansar
Kompas.com
Ridwan Kamil terus berupaya tingkatkan elektabilitasnya meski nasibnya belum jelas. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ridwan Kamil terus berupaya tingkatkan elektabilitasnya meski nasibnya belum jelas.

Eks Gubernur Jawa Barat itu sebelumnya disiapkan Partai Golkar untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Namun hingga sekarang, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto belum putuskan apakah Ridwan Kamil maju bertarung di Jakarta atau kembali ke Jawa Barat.

Jika maju di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil akan berhadapan dengan Anies Baswedan petahana.

Kini Ridwan Kamil terus berusaha meningkatkan elektabilitasnya di Jakarta.

Pasalnya, elektabilitas Ridwan Kamil masih jauh tertinggal dengan calon lain.

Kang Emil, sapaan akrabnya, menyebut ikhtiar itu bakal terus dilakukannya hingga nantinya diputuskan oleh Golkar dimajukkan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat 2024.

"Namanya ikhtiar mah harus dilakukan, itu tugas manusia. Takdir Allah ya nanti di hari H," kata Kang Emil sesuai menghadiri rapat pleno Pilkada Jakarta di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Hingga saat ini, kata dia, internal Golkar masih belum kunjung memutuskan apakah dirinya akan dimajukkan di Pilkada Jakarta.

Keputusannya akan diketok dalam waktu paling lambat dua pekan ke depan.

 "Per malam ini, tadi disampaikan masih belum ada keputusan khususnya Jabar dan DKI." terangnya.

"Mungkin dalam seminggu dua minggu," ungkapnya.

Di sisi lain, Kang Emil mengaku siap apapun yang akan ditugaskan oleh Golkar.

Termasuk, jika nantinya dia harus dimajukkan di Pilkada Jakarta.

"Saya ikut partai aja. Tadi masih diputuskan sedang dihitung-hitung dulu. Jadi hari ini belum ada keputusan," pungkasnya.

Ridwan Kamil tingkatkan elektabilitas jelang Pilkada Serentak 2024 (Tribunnews)
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebelumnya memimpin rapat pleno DPP Golkar yang bertajuk 'Menuju Untuk Indonesia Maju' di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (10/7/2024) malam. Rapat ini dihadiri sejumlah bakal calon kepala daerah.

Pantauan Tribunnews di lokasi, Airlangga memimpin langsung rapat pleno itu dengan didampingi Sekjen Golkar Letjen (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus dan Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto.

Dalam rapat pleno mereka terlihat kompak memakai seragam Golkar.

Tak hanya itu, ada pula Wakil Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet dan Wakil Ketua Umum Golkar, Erwin Aksa.

Selain itu, ada bakal calon kepala daerah yang hadir dalam rapat pleno tersebut.

Mereka adalah Ketua DPD Golkar Banten, Airin Rachmi Diany sekaligus bakal calon Gubernur Banten 2024.

Kemudian, ada pula Wakil Ketua Umum Golkar, Ridwan Kamil sekaligus bakal calon Gubernur Jawa Barat 2024.

Adapun rapat pleno Golkar tersebut digelar secara tertutup.

Sekjen Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus meminta semua awak media dan ajudan diminta keluar dari ruang rapat pleno.

Peluang Head to head Anies Baswedan vs Ridwan Kamil

Partai saat ini mengarah pada dua figur di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. 

Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan akan berhadapan dengan Gubernur Jawa Barat 2018-2023, Ridwan Kamil

Mereka sama-sama berasal dari kalangan profesional. 

Bahkan, mereka sama-sama alumnus kampus hebat di Amerika Serikat. 

Anies menyelesaikan strata 2 dan 3 di Universitas Maryland dan Universitas Illinois Utara Amerika Serikat. 

Sementara itu, Ridwan Kamil menyelesaikan S2 di Universitas California, Berkeley Amerika Serikat. 

Arah koalisi saat mengarah kepada Anies Baswedan dan Ridwan Kamil

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mendeklarasikan Anies Baswedan-M Sohibul Iman. 

PKS belum cukup untuk mengusung pasangan calon karena hanya mempunyai 18 kursi. 

Sementara itu, syarat mengusung adalah 21 kursi di Pilgub Jakarta 2024. 

Artinya, Anies masih butuh tiga kursi. 

Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendorong Ridwan Kamil

KIM berisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN dan PSI. 

Gabungan KIM di DPRD Jakarta mencapai 50 kursi. 

Sementara itu, koalisi PDIP dan PPP kemungkinan akan mendorong mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. 

Jika PDIP dan PPP gabung ke Anies Baswedan maka, peluang head to head akan terjadi antara Anies versus Ridwan Kamil

PKB dan Partai Nasdem belum menentukan sikap hingga saat ini. 

Apalagi, kemungkinan PKB dan Partai Nasdem akan gabung ke pemerintahan. 

Sebelumnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu telah mengumumkan sosok yang akan didukungnya di Pilkada Jakarta 2024. Nama tersebut tidak lain Gubernur Jakarta petahana, Anies Baswedan dan kadernya Sohibul Iman.

Syaikhu menjelaskan keputusan itu diambil setelah mempertombangkan usulan dari DPW PKS Jakarta. Selain itu, mereka juga mendengarkan dari berbagai masukan para tokoh, ulama, habib, tokoh tokoh lintas agama yang datang ke DPP PKS.

"Maka dewan pimpinan pusat (DPTP) PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur. Siap berjuang memenangkannya? Allahuakbar, merdeka," ucap Syaikhu, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).

Ia pun juga sempat mengungkap singkatan yang pas untuk duet Anies dan Sohibul Iman. Singkatan itu tidak lain adalah AMAN.

"Kami meyakini pasangan Anies-Sohibul Iman, ada yang sudah mereka-reka juga singkatannya. AMAN katanya. Nanti terserah lah apa namanya. Yang memiliki kualifikasi yang mumpuni, serasi dan bisa saling melengkapi untuk memimpin DKI Jakarta," ungkapnya.

Syaikhu juga mengungkap alasan mendukung pasangan AMAN. 

Ia menjelaskan pasangan ini dianggap saling melengkapi satu sama lainnya untuk bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2024.

"Bapak Anies Rasyid Baswedan sukses menjadi gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dengan berbagai torehan prestasi di berbagai sektor pembangunan. Berhasil memajukkan kota dan membahagiakan warganya," jelasnya.

"Sementara bapak Sohibul Iman seorang teknokrat juga cendekiawan yang pernah menjadi rektor universitas paramadina. Berpengalaman di legislatif sebagai wakil Ketua DPR RI 2013-2014. Serta pernah menjadi presiden PKS periode 2015-2020," jelasnya.

PSI Rayu PKS 

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan PKS. 

Artinya, PSI merayu PKS untuk meninggalkan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan. 

Padahal, PKS sudah memberikan sinyal untuk usung Anies Baswedan dan mantan presiden PKS, Sohibul Iman. 

“Kita selalu membuka, kita selalu membuka dengan siapapun. Kan kami membuka, kalau mereka menutup ya nggak apa-apa,” kata Kaesang kepada awak media di Jakarta Utara, Jumat (5/7/2024).

Kemudian ia menegaskan bahwa partainya berkomunikasi dengan semua partai politik di Pilkada Serentak 2024.

“Ya semua (Parpol) kami komunikasi dengan semua partai, saya kan ketua umum Partai Solidaritas Indonesia,” tegasnya.

Perhitungan jumlah suara dan kursi partai politik di DPRD DKI Jakarta:

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 470.682 suara (10 kursi)

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 728.297 suara (14 kursi)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP): 850.174 suara (15 kursi)

Partai Golongan Karya (Golkar): 517.819 suara (10 kursi)

Partai NasDem: 545.235 suara (11 kursi)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.012.028 suara (18 kursi)

Partai Amanat Nasional (PAN): 455.906 suara (10 kursi)

Partai Demokrat: 444.314 suara (8 kursi)

Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 465.936 suara (8 kursi) 

Partai Perindo: 160.203 suara (1 kursi)

Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 153.240 suara suara (1 kursi).(*)

(TribunNewsmaker.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved