Prof Zudan: Banyak PTN Kualitas di Bawah PTS, SMA Juga Begitu
Bagi siswa SMA yang tak dapat kursi, masih banyak pilihan sekolah swasta di Sulsel.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Para siswa baru tingkat SMA se-derajat sudah memulai hari pertama sekolah.
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan memimpin upacara penyambutan siswa baru di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka, Sawerigading, Makassar, Rabu (10/7/2024).
Siswa SMA se-derajat di Makassar hadir langsung, sedangkan siswa di daerah melalui daring.
Dalam PPDB kali ini, ribuan siswa masih belum mendapat kursi.
Harapannya tentu bertumpu pada proses penyaluran yang juga sudah selesai.
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan pun angkat suara terkait siswa yang tak dapat kursi.
Dirinya menyebut, masih banyak pilihan sekolah swasta di Sulsel.
Menurutnya, sekolah swasta kini telah berkembang menyaingi sekolah negeri.
Prof Zudan menganalogikan banyaknya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang lebih baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Hal ini pula terjadi di tingkat SMA sederajat.
"Itu yang tidak dapat sekolah, harus mengikuti aturan. Kan banyak yang tidak masuk dalam PTN, itu bisa masuk dalam PTS. Banyak PTN yang kualitasnya di bawah PTS. SMA juga begitu, ikuti aturan mainnya dan ikuti aturannya, tidak boleh memaksakan," kata Prof Zudan.
Menurutnya sistem PPDB sudah dirancang untuk mengakomodir layanan pendidikan negeri.
Sehingga masyarakat menurutnya perlu paham dengan aturan yang berlaku.
"Kalau semua kita mengikuti sistem enak kita ini," jelasnya.
Prof Zudan bahkan menjamin jika ada yang menitip siswa padanya, akan ditolak.
"Saya aja, satupun yang nitip sama saya, kalau ada yang nitip, saya akan langsung bilang ikuti saja aturan," jelas Prof Zudan.
Pj Gubernur Prof Zudan juga menginstruksikan pembelajaran di sekolah harus bersifat humanis.
Sehingga terbangun suasana gembira dalam proses belajar mengajar
"Hari ini Pemprov Sulsel mengawali hari pertama masuk sekolah. Semua anak uang masuk sekolah, harus mendapat suasana gembira," jelas Prof Zudan.
"Ini tugas kepala sekolah guru dan pengawas, membuat sistem pembelajaran yang buat semua siswa bahagia bersekolah," lanjutnya.
Para kepala sekolah pun mendapat tugas khusus.
Terkait menghidari adanya perilaku bullying.
Kasus bullying memang selama ini jadi momok pelajar.
Acapkali ditemui kasus bullying yang dilakukan di lingkungan pendidikan.
"Ini penting. Harus hindari bullying, kekerasan, makian, kata-kata kasar," kata Prof Zudan.
"Justru yang harus dijunjung tinggi akhlak mulia adab, sopan santun dan kesusilaan. Itu harus didorong. Kalau itu bisa dilakukan maka pembelajaran efektif," lanjutnya. (*)
Gandeng UNM, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Gagas Kurikulum Budaya Lokal dan Sopan Santun |
![]() |
---|
Warga Bara-baraya Makassar Jadikan Gotong Royong sebagai Budaya Pererat Silaturahmi |
![]() |
---|
Kisah Dua Kali Jusuf Kalla Letakkan Batu Setelah 45 Tahun RSI Faisal Makassar Berdiri |
![]() |
---|
Terus Dikepung Banjir, Lurah Katimbang Minta Warga Pilih Ketua RT yang Tangguh |
![]() |
---|
Yasir Machmud Diperiksa Kejati Terkait Dana Hibah KONI Sulsel Rp17,5 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.