Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harun Masiku Buronan KPK

Penjelasan KPK Soal Harun Masiku Sudah di Jakarta, Wakil Ketua Minta Bantuan

Harun Masiku adalah tersangka kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019–2024.

|
Editor: Ansar
Tribunnews.com
Beredar kabar jika Harun Masiko buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah berada di Jakarta. 

KPK Kerahkan Jenderal Polisi Buru Harun Masiku

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membela penyidik Rossa Purbo Bekti yang disinggung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Rossa adalah Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan yang memburu buronan sekaligus mantan kader PDI-P, Harun Masiku.

Megawati menantangnya untuk menghadap dan meremehkan pangkatnya yang hanya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

"Kami pimpinan yang bertanggung jawab atas kerja-kerja para kasatgas sidik," kata Nawawi dikutip tribun-timur.com dari Kompas.com, Senin (9/7/2024) kemarin.

Nawawi menekankan bahwa Rossa tidak bekerja sendiri, tetapi bersama tim yang dibentuk di KPK dan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang diterbitkan pimpinan KPK.

Nawawi juga memerintahkan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Irjen Rudy Setiawan, dan Direktur Penyidikan KPK, Brigjen Asep Guntur Rahayu, agar mendukung Rossa dalam memburu Harun tanpa terpengaruh gangguan eksternal.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menambahkan bahwa pihaknya tidak menargetkan afiliasi politik tersangka dalam penanganan perkara korupsi.

Pernyataan ini merespons pengakuan Megawati yang merasa menjadi target penyidik KPK setelah Sekretaris PDI-P Hasto Kristiyanto diperiksa dan handphone miliknya disita.

"KPK dalam menangani perkara korupsi tidak pernah mempertimbangkan afiliasi politik para pihak yang diperiksa," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.

Alex menegaskan bahwa pimpinan KPK tidak pernah mempertimbangkan aspek politik dalam menegakkan hukum.

Sebelumnya, Megawati menantang Rossa untuk menghadap dirinya dan mengungkit bahwa KPK didirikan ketika ia menjabat sebagai Presiden RI kelima.

Megawati juga meremehkan pangkat Rossa yang hanya setara dengan letnan kolonel (Letkol).

"Kalau berani, suruh datang Rossa menghadap saya," kata Megawati dalam pidatonya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).

"KPK itu saya yang bikin. Panggil dia, pangkatnya apa? Baru letkol saja, belum jenderal."

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved