Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary
Kisah Habib Luthfi Tidur Genggam Tangan Habib Puang Makka, Keteladan Keadaban Guru dan Murid
Apa pembicaraan antara guru dan murid? Habib Puang Makka hanya tertawa ringan. "Adab murid itu adalah menutup mulut soal pembicaraan penting gurunya."

TRIBUN-TIMUR.COM - Bukan tentang keluasan atau kedalaman ilmu. Kisah berikut tentang adab murid kepada guru.
Si murid adalah Habib Syekh Sayyid Abdul Rahim Assegaf Puang Makka. Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makkasary, dari Sulawesi Selatan.
Sang guru adalah Dr (hc) H Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau populis dengan nama Habib Lutfhi.
Usia mereka terpaut hampir 14 tahun.
Sang guru, Habib Lutfhi, berusia 78 tahun, November 2024 mendatang.
Sedangkan si murid, Puang Makka, lahir 64 tahun silam, 1960 di Ujungpandang.
Tempus kisah ini terjadi Senin (8/7/2024) siang, selepas Lohor.
Locusnya, di kamar kediaman Habib Luthfi di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Nonyotaan, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
"Habib Puang (Makka) menunggu 7 hari sejak dapat panggilan, 28 Juni. Tapi setelah ketemu, yang dikirim video guru tertidur sambil menggenggam tangan muridnya," ujar M Qomaruddin, sekretaris jenderal Tarekat Khalwatiyah Syekh Jusuf Al Makassari, kepada Tribun, di Sungguminasa, Gowa, Senin malam.
Perihal masa tunggu sepekan bukan tanpa cerita.
Kamis (27/6/2024), dari Pekalongan, ajudan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres, 1999-2024) itu menelepon ke Makassar.
Isi pesan lugas; meminta Habib Puang Makka datang ke Pekalongan, menemui Sang Guru.
Keesokan harinya, Jumat (28/6/2024), Puang Makka terbang ke Semarang, dan lanjut perjalanan darat 94 km ke Pekalongan.
Ternyata, sesampai di Kota Batik, pantai utara Jawa Tengah itu, Sang Guru tetiba mendadak ke Jakarta, lalu lanjut ke Cirebon, dan beberapa kota di barat Jawa.
Nah, karena tahu adab, sang murid pun pasif menunggu, dan hanya mengupdate kabar dari ajudan Sang Guru.
Dan, adab sejatinya memang berdiri di kaki kefasifan. Bukan aktif dan banyak inisiatif.
"Adab saya ke Habib Luthfi, sejak dulu ya hanya menghadap ketika dipanggil bukan mencari," ujar Puang Makka, saat dikonfirmasi Tribun melalui WhatsApp Call.
Di masa penantian itu, Puang Makka memilih Nirwana Hotel Pekalongan, jadi penginapan.
Kebetulan losmen berbintang itu hanya berjarak 100 meter dari kediaman Habib Luthfi yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah itu.
Ternyata, bagi Habib Puang Makka, masa penantian itu berhikmah takdir.
"Malam Jumat berikutnya, Qadarullah, saya didaulat Habin Husain, putra Habib Luthfi, beri pengajian," ujar Puang Makka.
Selama masa penantian, Si Murid kembali melihat kharisma Sang Guru.
"Habib Luthfi memang tak di tempat, tapi selama sepekan mungkin tiap hari ada ratusan tamu, murid, warga yang datang ngalap berkah," ujar Puang Makka.
Saat tahu Sang Guru tiba, Minggu (7/7/2024) malam, Puang Makka, kembali unjuk adab.
Dia tahu, tuntasnya rihlah seorang musafir bukanlah istirahat, melainkan takrimun adduyuf, memuliakan tamu lain.
"Saya tahu diri. Banyaktamu lain yang lebih lama menunggu dan lebih darurat urusannya dibanding saya."
Pertemuan murid dengan guru pun baru berlangsung keesokan harinya.
Selepas Shalat Lohor, guru baru menyapa dan memanggil si murid.
"Bukan di ruang tamu, atau masjid. Saya diajak ke kamarnya di lantai 2," ujar Puang Makka.
Di bilik Sang Guru, usai saling menanyakan kabar, si murid lebih banyak jadi pendengar baik.
Kira-kira mereka berbicara hampir satu jam.
Di tengah percakapan banyak hal itu, "Saya memijit tangan Habib Luthfi. Eh, ternyata dia balik menggenggam tangan saya, dan tertidur."
Adab berguru level lain pun datang. "Saya tak berani gerakkan tangan. Diam. Takut kalau bergerak guru saya terbangun," ujar Puang Makka, mengisahkan 30 menit tangannya digenggam tertidur ulama kharismatik itu.
Selama masa genggaman itu, Puang Makka, mengaku hanya berzikir dan mendaras lafalan surah-surah pendek hafalannya.
Sang Guru terbangun jelang azan Ashar. Tangan si murid tetap tak bergerak, sampai sang guru hanya tersenyum melihat perilaku muridnya.
Percakapn setelah tidur jelang Ashar itu tak panjang.
Masih ada cerita dan pembicaraan, tapi tamu di lantai 1 masih banyak dan lebih prioritas.
Puang Makka lalu meminta izin untuk berangkat ke Surabaya, lalu ke Kediri, untuk mengantar anaknya kursus bahasa di Kampung "Arab" Pare.
"Adabnya, ya saya harus minta izin dulu. Alhamdulillah, Habib izinkan, tapi saya diminta kembali lagi ke Pekalongan, secepatnya."
Apa gerangan pembicaraan antara guru dan murid?
Habib Puang Makka hanya tertawa ringan. "Adab murid itu adalah menutup mulut soal pembicaraan penting gurunya."
Secara terpisah, Qomar menjelaskan adab yang dipraktikkan Puang Makka di sisi gurunya, adalah ta'zhim murid ke orangtua murabbinya.
Menurutnya, Puang Makka secara tidak langsung mengajarkan kepada seluruh jamaah dan terkhusus kepada murid-muridnya dengan istilah "Topo Laku", adab bil haall.
"Kalau masih murid pemula yang kebanyakan seperti saya, mungkin kalau capek ngopi merokok dan lelah menunggu paling setengah hari susah kabur. Itu tandanya masih dominan otak yang bekerje, belum qalbu,” jelas Qomar.
Kisah Habib Puang Makka dan Habib Luthfi, guru dan murid, itu jadi untaian narasi adab. Keteladanan.
Tiga puluh hari sebelumnya, Habib Puang Makka meneladankan keadaban lewat pertemuan.
Kala itu, Sang Guru berduka. Istri tercinta Habib Luthfi, Syarifah Salma binti Hasyim binti Yahya wafat.
Istri Sang Guru wafat di usia 66 tahun di RS Budi Rahayu, Pekalongan, Selasa, 28 Mei 2024, pukul 21.55 WIB.
Habib Puang Makka tiba di kediaman Habib Luthfi 29 Mei 2024.
Seperti biasa, Habib Puang Makka selalu mendahulukan tetamu lain bertemu Habib Luthfi.
“Alhamdulillah, Mursyid tercinta (Habib Puang Makka) diterima khusus oleh Gurundanya Habib Luthfi bin Yahya di kamar pribadinya,” ujar Staf Khusus Habib Puang Makka, Ibrahim Susanto Daeng Tiro.
Saat Habib Puang Makka bersimpuh di depan Sang Guru lalu mencium tangannya, Habib Luthfi membalas mencium tangan Sang Murid.
Habib Puang Makka lalu mencium perut Habib Luthfi.
Kala itu, Habib Puang Makka didampingi juga oleh Ketua Umum Jam’iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassariy Anwar Abubakar Paka.(*)
DATA DIRI
Dr (HC) Maulana Al-HabibMuhammad Luthfi bin Ali bin Yahya lahir di Pekalongan, 10 Nopember 1947. Selain Rais ‘Am Jam’iyah Ahlu Thariqah al-Muktabarah al-Nahdliyah, Habib Luthfi juga Ketua Tarekat se-Dunia.
Habib Syekh Sayyid Abd Rahim Assegaf Puang Makka atau yang kerap disapa dengan panggilan Habib Puang Makka lahir di Makassar 14 September 1960 di Makassar. Selain sebagai mustasyar PBNU, Habib Puang Makka juga sebagai mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf al-Makassariy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.