Pilgub Jakarta 2024
Membaca Peluang Head to Head Alumnus Amerika Serikat Anies Baswedan Versus Ridwan Kamil
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan akan berhadapan dengan Gubernur Jawa Barat 2018-2023, Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024.
TRIBUN-TIMUR.COM- Partai saat ini mengarah pada dua figur di Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan akan berhadapan dengan Gubernur Jawa Barat 2018-2023, Ridwan Kamil.
Mereka sama-sama berasal dari kalangan profesional.
Bahkan, mereka sama-sama alumnus kampus hebat di Amerika Serikat.
Anies menyelesaikan strata 2 dan 3 di Universitas Maryland dan Universitas Illinois Utara Amerika Serikat.
Baca juga: Anies Baswedan Terancam Gigit Jari di Pilgub Jakarta, PKS tak Cukup Usung Cagub-Cawagub
Sementara itu, Ridwan Kamil menyelesaikan S2 di Universitas California, Berkeley Amerika Serikat.
Arah koalisi saat mengarah kepada Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mendeklarasikan Anies Baswedan-M Sohibul Iman.
PKS belum cukup untuk mengusung pasangan calon karena hanya mempunyai 18 kursi.
Sementara itu, syarat mengusung adalah 21 kursi di Pilgub Jakarta 2024.
Artinya, Anies masih butuh tiga kursi.
Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendorong Ridwan Kamil.
Baca juga: Ketum PSI Kaesang Rayu PKS Tinggalkan Anies Baswedan?
KIM berisi Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN dan PSI.
Gabungan KIM di DPRD Jakarta mencapai 50 kursi.
Sementara itu, koalisi PDIP dan PPP kemungkinan akan mendorong mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Jika PDIP dan PPP gabung ke Anies Baswedan maka, peluang head to head akan terjadi antara Anies versus Ridwan Kamil.
PKB dan Partai Nasdem belum menentukan sikap hingga saat ini.
Apalagi, kemungkinan PKB dan Partai Nasdem akan gabung ke pemerintahan.
Sebelumnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu telah mengumumkan sosok yang akan didukungnya di Pilkada Jakarta 2024. Nama tersebut tidak lain Gubernur Jakarta petahana, Anies Baswedan dan kadernya Sohibul Iman.
Syaikhu menjelaskan keputusan itu diambil setelah mempertombangkan usulan dari DPW PKS Jakarta. Selain itu, mereka juga mendengarkan dari berbagai masukan para tokoh, ulama, habib, tokoh tokoh lintas agama yang datang ke DPP PKS.
Baca juga: PSI Dorong Heru Budi Tantang Anies di Pilgub Jakarta 2024, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Daftar
"Maka dewan pimpinan pusat (DPTP) PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur. Siap berjuang memenangkannya? Allahuakbar, merdeka," ucap Syaikhu, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).
Ia pun juga sempat mengungkap singkatan yang pas untuk duet Anies dan Sohibul Iman. Singkatan itu tidak lain adalah AMAN.
"Kami meyakini pasangan Anies-Sohibul Iman, ada yang sudah mereka-reka juga singkatannya. AMAN katanya. Nanti terserah lah apa namanya. Yang memiliki kualifikasi yang mumpuni, serasi dan bisa saling melengkapi untuk memimpin DKI Jakarta," ungkapnya.
Syaikhu juga mengungkap alasan mendukung pasangan AMAN.
Ia menjelaskan pasangan ini dianggap saling melengkapi satu sama lainnya untuk bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
"Bapak Anies Rasyid Baswedan sukses menjadi gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dengan berbagai torehan prestasi di berbagai sektor pembangunan. Berhasil memajukkan kota dan membahagiakan warganya," jelasnya.
"Sementara bapak Sohibul Iman seorang teknokrat juga cendekiawan yang pernah menjadi rektor universitas paramadina. Berpengalaman di legislatif sebagai wakil Ketua DPR RI 2013-2014. Serta pernah menjadi presiden PKS periode 2015-2020," jelasnya.
PSI Rayu PKS
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan PKS.
Artinya, PSI merayu PKS untuk meninggalkan gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan.
Padahal, PKS sudah memberikan sinyal untuk usung Anies Baswedan dan mantan presiden PKS, Sohibul Iman.
“Kita selalu membuka, kita selalu membuka dengan siapapun. Kan kami membuka, kalau mereka menutup ya nggak apa-apa,” kata Kaesang kepada awak media di Jakarta Utara, Jumat (5/7/2024).
Kemudian ia menegaskan bahwa partainya berkomunikasi dengan semua partai politik di Pilkada Serentak 2024.
“Ya semua (Parpol) kami komunikasi dengan semua partai, saya kan ketua umum Partai Solidaritas Indonesia,” tegasnya.
Perhitungan jumlah suara dan kursi partai politik di DPRD DKI Jakarta:
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 470.682 suara (10 kursi)
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 728.297 suara (14 kursi)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP): 850.174 suara (15 kursi)
Partai Golongan Karya (Golkar): 517.819 suara (10 kursi)
Partai NasDem: 545.235 suara (11 kursi)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.012.028 suara (18 kursi)
Partai Amanat Nasional (PAN): 455.906 suara (10 kursi)
Partai Demokrat: 444.314 suara (8 kursi)
Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 465.936 suara (8 kursi)
Partai Perindo: 160.203 suara (1 kursi)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 153.240 suara suara (1 kursi).(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.