Berita Viral
200 Kios Pasar Palakka Bone Sulsel Diduga Warung Remang-remang
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone akan melakukan penertiban terhadap ratusan kios di Pasar Sentral Palakka Bone, Sulawesi Selatan dalam waktu dekat.
Penulis: Wahdaniar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNBONE.COM, BONE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone akan melakukan penertiban terhadap ratusan kios di Pasar Sentral Palakka Bone, Sulawesi Selatan dalam waktu dekat.
Diduga kawasan di tempat tersebut merupakan warung remang-remang.
Hal itu diperkuat dengan ditemukannya satu warga (pria) meninggal dunia dalam sebuah kios di kawasan tersebut Selasa (18/6/2024) lalu.
Sebelumnya pria tersebut diduga melakukan transaksi bersama dengan Pekerja Seks Komersial (PSK).
“Jadi Insya Allah dalam waktu dekat itu akan segera kita lakukan karena ternyata berdasarkan data-data yang dihimpun, tempat tersebut disinyalir (Pasar Sentral Palakka) ada kegiatan prostitusi,”ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Andi Akbar saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Senin (8/7/2024).
Ia mengungkapkan, sekira 200 lapak atau kios berdiri di atas fasum milik Pemkab tidak tercatat di dinas perdagangan.
Baca juga: BREAKING NEWS: 1 Polisi Tergeletak di Jalan saat Pembubaran Paksa Demo Depan Unismuh Makassar
"Warung ini didirikan secara ilegal, pun warung-warung ini tak menyetorkan retribusi ke Pemkab Bone," ujarnya.
“Jadi sementara dalam tahapan menyurat ke semua pedagang di sana, termasuk ke orang-orang yang diduga menjadi pemilik warung ini,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, negosiasi dan pendekatan persuasi akan tetap dikedepankan sebelum tim dari Satpol PP, kepolisian dan TNI melakukan pembongkaran.
Untuk diketahui kawasan tersebut sendiri disinyalir telah menjadi kawasan prostitusi sejak lama.
Sejumlah kawasan di pasar inipun diketahui tak didukung penerangan memadai sehingga cukup gelap di malam hari.
Di samping itu, kondisi jalan di sekitar pasar ini juga rusak parah.
Ansar Sebut Bone Bagai Kota Remang-remang
Kondisi penerangan jalan di sejumlah desa di Kabupaten Bone memprihatinkan, lampu dilaporkan rusak hingga tak adanya tiang penerangan.
Jalan-jalan poros ini merupakan jalan di bawah kewenangan Kabupaten di wilayah administratif desa.
Kondisi ini disebut mengganggu aktivitas masyarakat.
Selain sarat dengan masalah keamanan, minimnya penerangan jalan juga menghambat aktivitas ekonomi di malam hari.
Desa Taccipong, Kecamatan Amali, misalnya, jalan poros di desa tersebut dilaporkan sudah gelap gulita jika malam hari.
Tiang-tiang lampu tak memberikan penerangan sebab bola lampunya banyak yang tidak berfungsi.
Ini membuat masyarakat was was saat berkendara ditambah kondisi jalan yang rusak.
“itu ada sekitar 3 km jalannya, ada tiangnya tapi lampunya banyak yang mati. Hanya 4 yang menyala itupun remang-remang,” ujar Sekretaris Desa Taccipong, Ansar saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (24/04/2024)
Ia mengaku penerangan ini sangat dibutuhkan jika dimalam hari, mengingat kondisi jalan di Desa Taccipong bak kubangan sapi.
"Pertama membantu masyarakat menghindari jalanan yang rusak di malam hari apalagi jika waktu hujan," ujarnya.
Ansar sangat mengharapkan adanya perbaikan dari pemerintah daerah terutama infrastruktur jalan dan lampu.
“Kita harap supaya ada perbaikan secepatnya biar masyarakat yang ingin melintasi jalan bisa merasa aman, mengingat jalan ini merupakan jalan alternatif ke Kota Sengkang”ujarnya.
Sementara kondisi yang sama juga ditemukan di Desa Binuang, Kecamatan Libureng. Sekira 1 km jalan poros Binuang-Mattirodeceng di desa itu juga dalam kondisi gelap gulita akibat tak adanya lampu jalan.
Sepanjang jalan tersebut juga tak ada rumah alias jalur hutan, yang mana tak ada penerangan satupun.
Ini kemudian diperparah dengan kondisi jalan rusak
“Jadi kalau lampu di bawah kewenangan kabupaten ini tidak ada memang, semua gelap gulita. Ada dulu beberapa tahun lalu itu rekomendasi bupati (diperbaharui) tapi sekarang itu banyak yang mati" ujar Kepala Desa Binuang, Andi Alim.
Dia mengatakan jika hanya mengandalkan dana desa perbaikan ini hanya mampu mengcover sebanyak dua lampu pertahunnya.
Selama ini kata dia jalur tersebut disebut cukup rawan, pasalnya beberapa kali terjadi tindakan kriminal di wilayah tersebut.
"Jadi rawan, sebelum saya jadi kades, itu kadang ada orang yang tunggu warga di situ"ujarnya.
Dia berharap jalan poros ke desanya tersebut juga mendapatkan bantuan dari Pemprov dan Kabupaten.
Pasalnya kawasan tersebut sudah cukup mendesak untuk dipasangkan penerangan. (*)
(*)
Sosok WNA Cina Masuk Islam Demi Nikahi Perempuan Wajo Sulsel |
![]() |
---|
Pelaku Tabrak Lari di Makassar AS Pakai Sabu, Plat Palsu dan Pajak Menunggak Rp24 Juta |
![]() |
---|
Viral Perempuan Muda Diamuk di Makassar, Diduga Konsumsi Narkoba Lalu Terlibat Tabrak Lari |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Sadarestuwati Anggota DPR PDIP Viral Joget-joget di Sidang Tahunan MPR, Punya Hutang |
![]() |
---|
Viral Aksi Pencurian Beras di Pasar Terong Makassar di Tengah Lonjakan Harga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.