Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi ke Sulsel

Jokowi Heran Warga Bantaeng Curhat Panen Sekali Setahun, Padahal Tanah Subur

Jokowi mengaku mendengar keluhan warga yang hanya panen sekali akibat kekurangan pasokan air di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
IST
Presiden Jokowi bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh saat keliling di Sulsel, Jumat (5/7/2024) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketersediaan air pada lahan pertanian saat musim kemarau jadi permasalahan petani di Sulawesi Selatan

Hal ini pula dikeluhkan warga kepada Joko Widodo saat meninjau lahan pertanian di Bone dan Bantaeng pada Kamis-Jumat (4-5/7/2024).

Jokowi mengaku mendengar keluhan warga yang hanya panen sekali akibat kekurangan pasokan air

Padahal Jokowi melihat lahan pertanian warga ini memiliki karakteristik subur.

"Petani disini (Bantaeng) menyampaikan hanya panen sekali padahal tanah subur, karena air tidak ada," jelas Jokowi.

"Sehingga dengan (bantuan) pompa ini, sekarang tanam kedua," lanjutnya.

Presiden Jokowi melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memang baru saja menyalurkan bantuan pompa air.

Sebanyak 84 pompa air disebar ke beberapa titik persawahan.

Jokowi menilai Langkah ini bisa meningkatkan produktivitas petani.

Baca juga: 4 Tokoh Dampingi Jokowi Resmikan Bendungan Senilai Rp1,6 Triliun di Takalar

Bahkan, bisa membuat petani memasuki masa tanam ketiga dalam setahun.

Lebih jauh, peningkatan produksi ini mampu menjaga ketahanan pangan nasional.

"Diharapkan bisa masuk ke tiga (masa tanam), artinya dari satu paling tidak minimal kedua. Kalau bisa ketiga. Ini bisa tingkatkan produktivitas beras nasional," jelasnya.

Sulsel memang dijaga sebagai salah satu penyangga pangan nasional.

Jokowi menyebut, lumbung padi nasional seperti Sulsel, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah perlu mendapat perhatian serius.

"Kami juga tidak hanya di Sulsel saja (bantu pompa) lumbung padi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sulsel, semuanya dengan proses sedang dikerjakan," kata Jokowi.

Diketahui, Data Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan produksi padi Sulsel pada 2023 yaitu sebesar 4,88 juta ton Gabah kering Giling (GKG).

Jumlah mengalami penurunan sebanyak 483,78 ribu ton atau 9,03 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 5,36 juta ton GKG.

Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 2,8 juta ton.

Jumlah ini juga mengalami penurunan sebanyak 277,61 ribu ton atau 9,03 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 3,08 juta ton.

Sulsel memang mendapat tantangan berat di sektor pertanian pada 2023 lalu.

Kekeringan dan El-Nino menjadi penyebab menurunnya angka produksi.

Belajar dari 2023 lalu, Jokowi ingin Sulsel tetap bisa menjaga produksi pertanian di tengah kemarau 2024.

Percepatan pompanisasi pun dikerahkan demi menjaga produksi Sulsel sebagai lumbung pangan nasional. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved