Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sumut

Sindiran Edy Ogah Duet Ijeck Lawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Menantu Jokowi Diuntungkan?

Pasangan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah disebut-sebut tak akur memimpin Sumatera Utara.

Editor: Sudirman
Ist
Edy Rahmayadi (kanan) bersama Musa Rajekshah pada acara pisah sambut akhir jabatan, di kantor Pemprov Sumut di Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (5/9/2023). Keduanya mengakhiri masa jabatan sebagai gubernur dan waklil gubernur pada 5 September 2023.  

"Semua punya argumen, tapi saya sendiri sampai hari ini tidak tahu kenapa. Enggak pernah dipanggil, enggak pernah ditanya, enggak pernah dikonfrontir juga jika adahal yang tidak cocok," katanya.

Edy sendiri telah mendaftar ke 9 partai politik untuk kembali maju sebagai Gubernur Sumatera Utara. 

Soal sosok wakil pendampingnya Edy mengatakan masih melihat lihat sosok yang bisa selaras dengan program membangun Sumut. 

Edy pun mengaku terus berkomunikasi dengan partai partai di Sumut untuk dapat mendukungnya. 

"Namanya menikah itu, harus pas lima tahun bersama. Bisa sinkron, bisa sesuai dengan visi dan misi Sumatera Utara, bisa terjawab," kata Edy. 

"Dalam proses kepada partai politik, sedang melakukan asesmen dan fit and proper test. Setelah itu, siapa akan mencalonkan. Pastinya, di Sumatera Utara kan."

Sejauh ini, PDIP yang sejauh ini intens berkomunikasi dengan Edy Rahmayadi mengatakan tak risau dengan hal itu. 

"Komunikasi dengan Edy Rahmayadi baik. Soal NasDem dukung Bobby membuat PDIP harapan terbesar Edy Rahmayadi, ya tidak ada masalah, karena PDIP punya golden tiket (karena bisa usung sendiri)," kata Wakil Ketua PDIP Sumut Aswan Jaya kepada tribun, Jumat (28/6/2024).

Aswan mengatakan kewenangan calon Gubernur diputuskan oleh DPP PDIP Sumut. 

Dia pun meminta agar Edy terus bekerja menyakinkan partai lainnya untuk mendukungnya maju kembali sebagai Gubernur Sumut. 

"Tinggal keyakinan partai lainnya saja kepada Edy Rahmayadi kemudian Edy Rahmayadi meyakinkan partai lain untuk mendukungnya," kata Aswan. 

"Ya sejauh ini proses sudah ada di DPP PDIP. Nanti akan dilakukan wawancara, namun kita belum tau kapan waktunya," lanjut dia. 

Selain PDIP, PKS, PKB, Hanura, Perindo dan PPP adalah partai yang belum menyampaikan dukungan kepada calon Gubernur Sumut. 

Aswan mengatakan, PDIP terbuka berkoalisi dengan partai partai yang ada Sumut. Termasuk bersama PKS. Dia pun mengakui PDIP intens berkomunikasi dengan PKS. 

"Soal koalisi dengan PKS yang memungkinkan saja. Yang penting satu kepentingan, memungkinkan saja koalisi dengan PKS. Ya komunikasi setelah pertemuan kemudian masih terjalin komunikasi secara informal, termasuk ke partai lain," lanjut dia. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved