Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Organisasi Papua Merdeka

Detik-detik Pasukan TNI Duduki Markas OPM hingga Lari Terbirit-birit, Rebut Senjata dan Logistik

Pasukan TNI berhasil merebut markas Organisasi Papua Merdeka (OPM). Saat perebutan, nampak pasukan TNI mengendap-endap di tengah kebun. 

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tni AD
Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil merebut markas Organisasi Papua Merdeka (OPM). pasukan dari Satgas Yonif 133/YS berhasil merebut senjata dan logistik dari OPM. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil merebut markas Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Saat perebutan, nampak pasukan TNI mengendap-endap di tengah kebun. 

Saat itu, pasukan dari Satgas Yonif 133/YS berhasil merebut senjata dan logistik dari OPM. 

Baca juga: Sosok Paulus Waterpauw Gubernur Papua Barat Penantang OPM, Perwira Polisi Pecah Bintang di 2011

Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti atau Yonif 133/YS merupakan Batalyon Infanteri yang berada di bawah komando Korem 032/Wirabraja, Kodam I/Bukit Barisan. 

Dansatgas Yonif/133 YS, Letkol Inf Andhika Ganessakti menyampaikan, pasukan menyergap camp OPM di wilayah hutan adat. 

Tokoh OPM yang menguasai wilayah itu adalah jetpatem. 

Satgas Yonif/133 YS mengamankan Bendera Bintang Kejora, satu pucuk senjata rakitan, panah tradisional, parang, kapak, solar cell dan makanan. 

Ternyata, OPM juga dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti handy talky dan handphone. 


Tujuh Polisi Tewas 

Tujuh anggota Polri menjadi korban eskalasi konflik bersenjata kontra Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua, setahun terakhir.

Demikian catatan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras).

Dalam periode Juli 2023-Juni 2024, terdapat 35 peristiwa konflik antara aparat dengan OPM.

Sebanyak 10 di antaranya melibatkan anggota Polri.

"Peristiwa konflik tersebut mengakibatkan 13 korban luka dan 46 korban tewas, tujuh di antaranya merupakan anggota kepolisian," ujar Koordinator Kontras, Dimas Bagus Arya dalam konferensi pers laporan Bhayangkara 2024, di Kantor Kontras, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

Adapun jatuhnya korban baik dari kubu OPM, sipil dan aparat dinilai sebagai bentuk kebijakan pendekatan keamanan bersenjata yang kurang tepat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved