Pilgub Jabar 2024
Ilham Habibie Tak Gentar Hadapi Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar, Demi Rencana Mulia
Putra sulung Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie ini telah direkomendasikan Partai Nasdem untuk maju bertarung di Pilgub Jabar.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ilham Akbar Habibie tak gentar hadapi Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi calon kuat di Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Ilham Habibie adalah pendatang baru yang akan meramaikan perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024.
Putra sulung Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie ini telah direkomendasikan Partai Nasdem untuk maju bertarung di Pilgub Jabar.
Di Pilkada Jabar, nama Ilham Habibie berada di posisi tiga setelah Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.
Lantas bagaimanakah cerita di balik langkah Ilham Habibie mencalonkan diri menjadi calon gubernur Jawa Barat?
Berikut wawancara eksklusif Pemimpin Redaksi Tribun Jabar Adi Sasono dengan Ilham Habibie di Studio Tribun Jabar, Kamis (27/6).
Bagaimanakah ceritanya Pak Ilham bisa maju menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat?
Awal mulanya baru beberapa minggu yang lalu, mungkin kurang dari enam minggu. Semuanya dimulai dengan adanya diskusi dengan saudara dan teman yang dilakukan secara berkala.
Kami mendiskusikan bagaimana mau melibatkan diri dengan pemerintah mendatang. Jadi ada usulan dari seorang saudara yang menyatakan, kenapa tidak saya coba kali ini untuk ikut nyalon ya sebagai gubernur.
Ini kan ide baru, saya belum pernah berpikir seperti itu dengan terlalu serius.
Karena menurut pendapat saudara saya itu, di Pilgub Jabar dinantikan adanya muka baru, perlu ada yang segar.
Bolehlah kita coba, nanti coba melalui jaringan kita masing-masing, kita mengambil beberapa partai politik dan melihat reaksi kayak apa. Mereka pergi ke teman-teman mereka masing-masing, ke beberapa partai.
Hal yang kita tidak menyangka adalah respons yang sangat baik dari Partai Nasdem.
Jadi saya mulai diskusi intens sekali dengan Ketua DPW NasDem Jabar, Pak Saan Mustopa, dan dua kali ketemu dan intensif yaitu diskusi panjang lebar sangat mendalam, kemudian kita dapat surat rekomendasi, itu mungkin prosesnya seminggu kurang lebih.
Kemudian surat itu yang menjadi dasar DPP mengeluarkan surat juga, jadi juga dari situ hanya hitungan hari, jadi setelah kurang lebih dua minggu itu, saya sudah pegang surat rekomendasi DPP Partai Nasdem.
Kenapa memilih terjun di Pilgub Jabar?
Saya punya latar belakang yang memang cocok dengan Jabar, yang mempunyai industri banyak sekali di sini lebih dari 50 persen Indonesia itu semuanya di provinsi ini, dan menurut saya Jabar itu harus menjadi ujung tombak Indonesia emas, itu adalah semboyan saya.
Jadi saat Indonesia emas, menjadi negara maju, Jabar maju duluan. Jabar menjadi ujung tombak Indonesia Emas.
Alasan internalnya, saya ini memang banyak histori di Jabar. Saya lama tinggal di Bandung, selama kerja di sini, sebagai profesional di PT Dirgantara Indonesia, saya juga ngajar di ITB.
Saya punya bisnis dan punya rumah di sini, orang tua saya mereka masa remajanya di Bandung, berkenalan di sini, menikah di sini, orang tua mereka masing-masing juga punya rumah di sini, juga tinggal sampai dengan meninggal di sini.
Saya punya banyak saudara di sini, jaringan teman banyak. Jadi saya ini KTP Bandung belasan tahun, sampai dengan tahun 2010 masih bertempat tinggal di Bandung, pindah ke Jakarta secara formal itu pun banyak mondar-mandir di antara Bandung dan Jakarta, tapi keluarga tetap di Bandung.
Bagaimana Pak Ilham memandang banyaknya pesaing di Pilgub Jabar 2024?
Pada prinsipnya di Indonesia dan di mana saja, kalau orang yang baru mulai ya tentu dia punya popularitas elektabilitasnya itu masih di bawah orang yang sudah lama ada.
Tetapi bukan berarti tidak bisa dikejar, ada metodenya, ada kodenya. Itu jelas kita harus dengan media seperti saat ini, atau juga kita berjumpa dengan banyak orang, dengan tokoh, atau kita menggunakan sosmed, ada banyak sekali cara untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
Kalau kita misalnya menghadapi pertahana ya bisa saja terjadi, namun juga tidak mustahil orang yang baru mulai dia bisa menang lawan petahana, banyak contoh, bukan mustahil.
Kita menyadari bahwasanya di Jabar dan juga di tempat lain, mereka senang muka segar, yang belum kenal, jadi penasaran.
Mungkin perlu ada ide-ide baru yang datang dari orang yang baru. Tapi tentu yang mereka juga bisa terima, tergantung orangnya.
Tapi ya mudah-mudahan Insya Allah itu saya masuk dalam kategori seperti itu.
Apa ide utama yang dibawa Pak Ilham di Pilgub Jabar 2024?
Ide saya bukan saja di bidang industri. Bagi yang belum atau tidak ada aspirasi sektor industri, tentu itu juga akan diperhatikan. Tapi industri itu penting karena sebetulnya yang terjadi di situ adalah transformasi SDM, yang membangun sebuah negara.
Kalau kita lihat ya saya kasih contoh kita lihat Korea Selatan di tahun 50-an, itu taraf hidup yang sama dengan kita karena mereka baru melalui satu perang saudara yang dahsyat, negara mereka hancur lebur, kita lihat sekarang, sekarang kita kalau penghasilan di 4.000 USD per orang per tahun, mereka 40.000 USD lebih.
Padahal Korea enggak punya sumber daya alam. Karena dia punya SDM, dia bisa membangun industri yang kuat.
Tentu dia punya pertanian karena dia memang harus makan dan dia juga memperhatikan itu menjadi sesuatu yang strategis, tetapi mengapa mereka maju bukan pertanian tapi industri.
Mereka merencanakan, mengimplementasikan, meneruskan regenerasi berbagai hal melalui industrialisasi.
Bisa dilihat drakor dan Kpop, itu berkembang dengan industrial, ya sudah mindset mereka sudah melalui satu proses industrialisasi. Industrialisasi adalah bekerja dengan data, menggunakan pendekatan ilmiah, kita tahu prosesnya.
Apa pendapat Pak Ilham mengenai maraknya judi online, pinjaman online, bullying, dan masalah lainnya yang sedang menghinggapi Indonesia?
Semua yang disebut oleh Pak Adi itu adalah ada kaitan langsung atau tidak langsung dengan yang saya sampaikan, gejala itu terjadi karena memang dalam kenyataannya banyak orang menganggur nggak ada pekerjaan.
Jadi karena dia tidak ada pekerjaan, dia perlu adanya pendapatan, mereka kadang-kadang begitu susah, tidak adanya cara lain daripada dia mencoba di judi online, masuk ke jebakan pinjol.
Mengenai geng motor di Bandung saya juga katakan itu orang nganggur ya, sebagian dari mereka juga mungkin tidak punya pekerjaan tetap.
Jadi gejala yang disebut oleh Pak Adi tadi itu bisa kita kita minimalkan dengan kita mendorong sektor ekonomi yang berkemampuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan dalam jumlah banyak.
Apa yang membuat Pak Ilham merasa bagian dari masyarakat Jawa Barat?
Orang tua saya, dua-duanya lama di Bandung. Pengalaman yang membekas mengenai Jawa Barat, semuanya dari dunia kerja dan dunia akademis, di Jawa Barat.
Saya pengalaman melalui interaksi juga aktif di cukup banyak organisasi misalnya organisasi yang kita kenal sebagai Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Ikatan Saudara Muslim Indonesia. Saya juga saya ketua umumnya di ISMI, sudah ketiga kalinya.
Di semua organisasi yang saya pimpin, orang Jabar termasuk yang paling aktif, sangat terorganisir dengan baik dan mau kerja.
Menyinggung tentang Pak Habibie dan Bu Ainun, sebagai anak muda mengenal mereka melalui film. Bagaimana komentar Pak Ilham?
Banyak komentar kepada saya, dari kaum laki-laki, berat tolak ukur saya itu Pak Habibie. Saya kira yang sangat baik sama pasangan itu, sehati sejoli sejauh ini, tidak ada seperti Ibu dan Bapak.
Bapak sangat menderita saat Ibu meninggal, saya juga mendampingi Bapak sekali waktu Bapak menjadi duda, jadi dalam tahun pertama setelah Ibu wafat, lebih dari setahun saya tidur sebelah Bapak tiap malam.
Bapak saya sangat sengsara dan sangat boleh dikatakan hampir depresif karena Ibu tidak ada lagi. Jadi sebagai terapi, para dokter menyarankan Bapak untuk menulis buku itu, Habibie dan Ainun.
Jadi itu adalah hasil daripada terapi, terapi yang diajukan oleh dokter. Buku itu best seller kemudian di fase berikutnya buku itu Jadi menjadi film.
Itulah sangat sukses dan melalui itu masyarakat kita mengenal Bapak dan Ibu bukan sebagai pejabat saja, juga dikenal sebagai teknokrat atau industrialis, tapi juga sebagai manusia memang yang mempunyai hidup dengan boleh dikatakan pasang surut dalam hidup. (muhamad syarif abdussalam)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
| Survei Calon Gubernur Jawa Barat, 3 Calon Kesulitan Kejar Posisi 1 di Hari Terakhir Masa Tenang |
|
|---|
| Elektabilitas Terakhir Calon Gubernur Jawa Barat, 3 Paslon Kewalahan Bisa Imbangi Calon Terkuat |
|
|---|
| Terjawab Sosok Calon Pemenang Pilkada Jabar 2024, Ahmad Syaikhu Masih Mengejar |
|
|---|
| Elektabilitas Ahmad Syaikhu, Jeje dan Acep Saling Kejar, 3 Saingan Dedi Mulyadi di Jabar Kesulitan |
|
|---|
| Persaingan Ketat Ahmad Syaikhu dan Dedi Mulyadi di Jawa Barat, Jeje Tertinggal Jauh, Siapa Terkuat? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Ilham-Akbar-Habibie-tak-gentar-hadapi-Ridwan-Kamil-dan-Dedi-Mulyadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.