Pilkada Jakarta
Lawan Baru Anies Baswedan di Pilkada Jakarta Muncul, Jagoan PAN
Kaesang Pangarep akan menjadi penantang baru Anies yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
TRIBUN-TIMUR.COM - Duel Anies Baswedan - Kaesang Pangarep bakal sulit terwujud di Pilgub Jakarta.
Terbaru Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Kaesang Pangarep maju Calon Gubernur DKI Jakarta.
Kaesang Pangarep akan menjadi penantang baru Anies yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jakarta, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio mengatakan, belum ada nama disepakati Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Namun Eko mendorong agar Kaesang Pangarep maju sebagai calon gubernur.
"Ya berharap juga nanti tiba-tiba Mas Kaesang masuk ya, bisa masuk maju juga, menarik lagi," ujarnya.
Dia menuturkan, PAN akan mendorong Zita Anjani sebagai calon wakil gubernur (cawagub) apabila Kaesang maju.
Anggota DPR RI ini meyakini duet Kaesang dan Zita Anjani merupakan perpaduan yang saling melengkapi.
"Nah itu lebih bagus lagi tuh, Mbak Zita Anjani dengan Kaesang, Kaesang sebagai gubernurnya, Mbak Zita sebagai wakil gubernurnya," ucap Eko.
Zulkifli Hasan Ingin Ridwan Kamil
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendorong Ridwan Kamil maju calon Gubernur DKI Jakarta.
Ridwan Kamil berpeluang jadi penantang Anies Baswedan jika maju di Pilkada DKI Jakarta.
Sejatinya elektabilitas Ridwan Kamil tertinggi di Jawa Barat.
Mantan Wali Kota Bandung itu berstatus calon kuat Gubernur Jawa Barat untuk periode kedua.
Meski demikian sejumlah parpol politik mendorong Ridwan Kamil bertarung di DKI Jakarta.
Salah satunya dorong Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan pihaknya masih tetap menginginkan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
"Jakarta saya waktu itu mengusulkan Ridwan Kamil," kata Zulhas saat ditemui dalam peringatan HUT dan peluncuran buku otografi Theo L Sambuaga di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Hingga saat ini, kata Zulhas, pimpinan partai KIM masih belum melakukan pembicaraan mengenai elektabilitas Ridwan Kamil yang kalah dari Anies.
Nantinya, bisa saja ada evaluasi saat pertemuan antara pimpinan partai KIM.
"Memang belum kami belum ketemu lagi. Jadi.. waktu itu sempat Ridwan Kamil tapi perkembangan seperti apa kan belum ketemu lagi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, awalnya Golkar memang memberikan opsi kepada Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta.
Doli menyebut, ketika itu Golkar mendorong Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta karena memiliki pengalaman dan kemampuannya.
"Makanya kenapa kami waktu itu sebetulnya kan yang pertama kali mengusulkan nama Ridwan kamil di Jakarta kan juga Golkar," kata Doli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Menurutnya, Ridwan Kamil didorong menjadi calon gubernur Jakarta ketika itu karena Anies Baswedan diperkirakan tak akan maju setelah kalah di Pilpres kemarin.
"Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres," ujar Doli.
"Kita juga kan sampai sekarang belum tahu apakah Anies Baswedan memang mau turun kelas dari capres jadi cagub kembali," ucap Doli menambahkan.
Karenanya, Doli menegaskan, saat itu Golkar mendorongnya dan sejumlah billboard dipasang bertuliskan Ridwan Kamil on the way (OTW) Jakarta.
"Membuat hentakan juga sehingga waktu itu elektabilitasnya paling tinggi dibandingg yang lain," ungkapnya.
Namun, kata dia, elektabilitas Ridwan Kamil tersaingi ketika sejumlah nama muncul yang disebut sebagai penantang seperti Anies dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Tetapi begitu sudah mulai ada yang mencalonkan Pak Anies Baswedan lagi kemudian juga ada dimasukkan nama-nama seperti Basuki Tjahaja Purnama gitu ya ternyata elektabilitasnya (Ridwan Kamil) sekarang masih jauh lebih tinggi di Jawa Barat," jelas Doli.
Doli menuturkan, jika dibandingkan dengan Jakarta, tingkat kepuasan publik terhadap Ridwan Kamil masih paling tinggi di Jawa Barat.
"Makanya kita sampai sekarang ini belum memutuskan apa apa, waktunya masih cukup," tuturnya.
Berikut jadwal tahapan Pilkada 2024:
27 Februari-16 November 2024: Pemberitahuan dan pendaftaran pemantau pemilihan;
24 April-31 Mei 2024: Penyerahan daftar penduduk potensial pemilih;
5 Mei-19 Agustus 2024: Pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan;
31 Mei-23 September 2024: Pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih;
24-26 Agustus 2024: Pengumuman pendaftaran pasangan calon;
27-29 Agustus 2024: Pendaftaran pasangan calon;
27 Agustus-21 September 2024: Penelitian persyaratan calon;
22 September 2024: Penetapan pasangan calon;
25 September-23 November 2024: Pelaksanaan kampanye;
27 November 2024: pelaksanaan Pemungutan suara;
27 November-16 Desember 2024: Penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara. (*)
Ada Apa dengan KIM Plus? Tak Seorang Pun Ketum Hadiri Kampanye Ridwan Kamil dan Suswono di Jakarta |
![]() |
---|
Profil & Rekam Jejak Jusuf Hamka Bos Jalan Tol Siap Dampingi Kaesang di Jakarta, Harta Lebih Rp15 T |
![]() |
---|
PDIP Siapkan 5 Jagoan di Pilkada Jakarta 2024, Satu Orang Bukan Kader dan Pernah Jadi Rival |
![]() |
---|
Pantas Golkar Ingin Paketkan Kaesang- Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta, Rencana Lain Diungkap Pengamat |
![]() |
---|
Golkar Sudah Ragu Dorong Ridwan Kamil Bertarung di Pilkada Jakarta, KIM Mulai Pecah Kongsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.