Pilgub Jakarta 2024
Anies Baswedan Ogah Urusi Manuver Koalisi Prabowo 'Bajak' PKS dengan Iming-iming Cawagub Jakarta
Menanggapi danya upaya Koalisi Prabowo mengajak PKS bergabung untuk Pilgub Jakarta 2024, Anies Baswedan enggan mencampuri lebih lanjut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Koalisi Prabowo bermanuver mengajak PKS gabung dalam barisan koalisi di Pilgub Jakarta 2024 dengan iming-iming kursi cawagub.
Melihat situasi ini, ada upaya dari koalisi Prabowo memisahkan antara PKS dengan Anies Baswedan yang diketahui saat ini sudah menyatakan diri maju kembali di Pilgub Jakarta 2024.
Menanggapi danya upaya Koalisi Prabowo mengajak PKS bergabung untuk Pilgub Jakarta 2024, Anies Baswedan enggan mencampuri lebih lanjut.
Bahkan Anies Baswedan terkesan menghindari berkomentar terkait dinamika yang terjadi di internal PKS.
Menurut Anies saat ini lebih penting membahas kondisi warga Jakarta ketimbang permasalahan tersebut.
“Saya rasa kita lebih penting membicarakan tentang kondisi warga Jakarta sekarang, ya,” ujar dia dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/6/2024).
Anies menilai, permasalahan warga menjadi penting untuk dibahas karena dirinya akan maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jakarta.
Perihal dinamika politik yang terjadi jelang Pilkada, menurutnya hal tersebut adalah urusan nomor kesekian.
Sebab, warga lebih menunggu kebijakan apa yang nantinya akan direalisasikan pemimpin baru Jakarta.
“Pilkada bukan semata-mata tentang siapa menjadi calon, siapa menjadi wakil partai apa dan mencalonkan siapa. Tapi, ini tentang kebijakan apa yang akan dibawa dan dilaksanakan karena itu yang akan dirasakan masyarakat Jakarta,” imbuh dia.
Kader PKS Disandingkan Ridwan Kamil ?
Menguatnya posisi Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 membuat koalisi partai pengusung Prabowo - Gibran saat Pilpres 2024 terusik.
Manuver terbaru koalisi Prabowo, PKS ditawari posisi calon wakil gubernur agar masuk dalam gerbong yang akan melawan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Meski saat ini PKS belum menentukan sikap politiknya di Pilgub Jakarta 2024, namun kedekatannya dengan Anies Baswedan tentu membuat partai pemenang Pileg DPRD Jakarta itu bakal menjadi kekuatan besar.
Hal inilah yang membuat koalisi Prabowo berhitung kembali, mengingat Anies juga saat ini sudah mendapatkan dukungan dari PKB.
PDIP juga menyatakan tertarik mengusung Anies Baswedan begitu pun dengan Partai Nasdem.
Sebelum Anies menyatakan diri maju di Pilgub Jakarta 2024, koalisi Prabowo seperti Golkar dan Gerindra mengancang-ancang Ridwan Kamil sebagai kandidat jagoan.
Ridwan Kamil dinilai sosok yang potensial memenangkan Pilgub Jakarta 2024, tapi itu jika Anies tidak maju lagi di Pilgub Jakarta 2024.
Namun belakangan konstalasi politik berubah kala Anies menyatakan siap kembali maju sebagai Calon Gubernur Jakarta untuk periode kedua.
Ada beberapa opsi yang diprediksi bakal diambil partai koalisi Prabowo demi menjegal Anies Baswedan.
Pertama yakni menduetkan Ridwan Kamil dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Dengan menggandeng anak Presiden Jokowi yakni Kaesang, Ridwan Kamil disebut berpeluang menang atas Anies Baswedan di pertarungan Pilgub Jakarta 2024.
Opsi kedua muncul yakni 'memaksa' PKS tak berada di barisan Anies Baswedan dengan menawarkan posisi cawagub.
Hal ini diungkapkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2024).
"Ada itu makanya sedang kami coba, analisis, kami kaji mana kira-kira yang nanti paling maslahat, kira-kira gitu," kata Ahmad Syaikhu.
Menurut Syaikhu, PKS tetap membuka komunikasi dengan partai manapun selama memiliki niat yang baik untuk maslahatan rakyat.
Bukan hanya dengan KIM, termasuk dengan koalisi perubahan yakni Partai NasDem dan PKB.
"Komunikasi dengan berbagai partai bukan cuma dengan KIM, dengan koalisi yang sudah kami bangun juga kami komunikasi terus. Nah cuma belum dalam tahapan final ini dengan ini, belum. Masih dalam proses dan kami masih kaji dan analisis mana yang terbaik untuk ke depan," tuturnya.
Hingga kini, PKS masih menjajaki komunikasi dengan partai mitra koalisi di Pilpres 2024 kemarin.
PKS berjanji, tidak 'ngambek' dengan memilih keluar dari koalisi jika kadernya tidak dipinang Anies Baswedan.
"Kami bicarakan bersama-sama, PKS kan nggak mutungan ya, kami memutuskan sesuatu dengan rasional dan jernih. Jadi misalnya bukan kader, PKS kemudian keluar, nggak," ucapnya.
Menurut dia, keputusan yang diambil DPP bukanlah seutuhnya kebijakan dari Presiden PKS.
Namun PKS tetap melibatkan Majelis Syuro untuk mengambil kebijakan strategis di tubuh partai.
"Kami justru nanti berbagi format-format yang kemungkinan terjadi, baik untuk DKI dan Pilkada lagi kami bahas bersama, dan dari situlah kemudian nanti akan ditentukan, mana kira-kira yang memberikan maslahat terbaik untuk pemenangan masing-masing Pilkada, termasuk Jakarta," ungkapnya.
Ahmad Syaikhu menegaskan mantan capres nomor urut 1 Anies Baswedan tidak perlu lagi menjalani interview atau uji kelayakan dan kepatutan untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2024 melalui PKS.
Dia menyebut PKS sudah tahu kualitas Anies yang pernah maju Pilpres 2024 itu.
"Kita enggak buka uji kelayakan, fit and proper test gitu, enggak. Kita sudah tahu lah kualitas Pak Anies, sudah jadi calon presiden kok," ujarnya.
Syaikhu menekankan kemampuan Anies dalam memimpin sudah teruji.
Maka dari itu, kata dia, jika Anies maju sebagai cagub Pilkada Jakarta 2024, PKS tidak akan menggelar wawancara calon.
Temui Petinggi PKS, Anies Pastikan Partai Pendukung Sangat Solid
"Enggak perlu, kita enggak buka pendaftaran dan interview. Orang sudah dekat, kita sudah paham betul," tuturnya.
"Kemampuan Anies juga sudah ketahuan," imbuh Syaikhu.
Adapun Anies telah menyatakan akan maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, warga DKI Jakarta masih menghendaki eks capres Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, sejauh ini, tingkat kepuasan terhadap Anies di Jakarta masih tinggi. Anies merupakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022.
"Kalau melihat tingkat kepuasan warga Jakarta terhadap kinerja Pak Anies yang sangat tinggi, ya saya kira itu menjadi salah satu indikasi bahwa rakyat Jakarta masih menghendaki Pak Anies sebagai calon gubernur," ujar Hidayat di Gedung DPR, Senayan, pekan lalu.(*)
Bukan hendak jegal Anies
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan bahwa partainya terbuka membangun kerja sama dengan partai politik mana pun di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, termasuk dengan PKS.
Hal ini merespons klaim PKS yang mengaku ditawari Cawagub jika bergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur.
Ia menegaskan, upaya merangkul semua pihak, termasuk PKS, tidak dimaksudkan untuk menjegal Anies Baswedan.
Baca juga: Demokrat Tak Gentar Hadapi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
"Saya rasa enggak ya (menjegal Anies), ini kan lebih ke chemistry, strategi pemenangan. Jadi tidak ada hal khusus yang terkait dengan koalisi di pemerintahan. Kalau koalisi pemerintahan kami sudah menyerahkan ke Pak Prabowo sebagai presiden terpilih untuk merangkul partai-partai di luar koalisi KIM," ujar Riefky.
Adapun Anies Baswedan menjadi salah satu nama yang direkomendasikan Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta untuk diusung sebagai cagub Jakarta.
Riefky menegaskan, Demokrat tidak takut jika Anies yang merupakan mantan Gubernur Jakarta itu memang menjadi lawan politiknya pada Pilkada Jakarta.
"Ya tentu kita mempunyai strategi masing-masing dalam pemenangan pilkada," imbuhnya.
Klaim PKS
Sebelumnya diberitakan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, partaknya mendapat tawaran untuk posisi cawagub di Pilkada DKI Jakarta 2024 oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Ada (tawaran dari koalisi Prabowo) itu," ujar Syaikhu saat ditemui di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2024).
Baca juga: Demokrat Sebut Wajar PKS Isi Posisi Cawagub untuk Ridwan Kamil, Upaya untuk Jegal Anies?
Namun, Syaikhu menjelaskan, pihaknya masih menganalisis terkait tawaran dari KIM itu. Menurutnya, PKS akan mengkaji opsi-opsi yang ada untuk Pilkada Jakarta 2024.
"Makanya sedang kita coba, analisis, kita kaji mana kira-kira yang nanti paling maslahat, kira-kira gitu," ucapnya.
Kendati demikian, sejauh ini, PKS disebut-sebut akan mendukung mantan capres nomor urut 1 Anies Baswedan di Jakarta.
Nama Anies telah diusung oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta untuk maju sebagai cagub. Sementara, KIM saat ini santer dikabarkan akan mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub di Jakarta.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKS Mengaku Ditawari Kursi Cawagub DKI, Begini Komentar Anies Baswedan, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2024/06/19/pks-mengaku-ditawari-kursi-cawagub-dki-begini-komentar-anies-baswedan?page=all.
Editor: Erik S
Survei Pilgub Jakarta 2024 Sehari Jelang Pencoblosan, 2 Putaran Bepotensi Terjadi |
![]() |
---|
Adu Kuat Backing Jokowi-Prabowo atau Anies-Ahok |
![]() |
---|
Jokowi Sanjung Setinggi Langit Ridwan Kamil Saat Ikut Kampanye Pilgub Jakarta: Kurang Apa Lagi? |
![]() |
---|
Survei Terakhir Pilgub Jakarta: Endorsement Prabowo dan Jokowi Tak Bantu Elektabilitas Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Dulu Tinggalkan Kini PKS Minta Anies Baswedan Dukung Ridwan Kamil-Suswono |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.