Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iduladha 2024

Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse Khatib Masjid Kubah 99 Asmaul Husna

Akan hadir sholat idul adha di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Pj Gubernur Sulsel prof Zudan Arif.

Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
DOK TRIBUN TIMUR
Ketua PW Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salat ied Idul Adha 10 dzulhijjah 1445 hijriah akan dilaksanakan pada Senin (17/6/2024) besok.

Prof Dr KH Ambo Asse bertindak sebagai khatib Masjid Kubah 99 Asmaul Husna terletak di Jl Bau, Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Akan hadir sholat idul adha di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Pj Gubernur Sulsel prof Zudan Arif.

Kakanwil Kemenag Sulsel Muhammad Tonang, Ketua DKM Kubah 99 Asmaul Husna Dr KH Amirullah Amri.

Imam shalat ied diisi oleh Muhammad Syarif Dzulfahmi.

“Insyallah Khatib Prof Dr KH Ambo Asse,” kata Plt Kepala Biro Kesra Sulsel Aryanti saat dikonfirmasi, Minggu (16/6/2024)

Prof Dr KH Ambo Asse merupakan Guru Besar UIN Alauddin Makassar.

Dia merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel.

Lahir di Sidrap, Prof Dr KH Ambo Asse mendapatkan pendidikan agama islam sejak kecil.

Sehingga ilmu agama yang sedari kecil di pupuk itu berbuah manis.

Prof Dr KH Ambo Asse juga sebagai seorang intelektual.

Tidak kurang dari 25 karya tulis dilahirkan sepanjang karirnya di dunia pendidikan.

Dengan sederet prestasi, dia telah menduduki beberapa jabatan penting di tingkat perguruan tinggi maupun BAN-PT.

2010 lalu, prof Dr KH Ambo Asse meraih gelar guru besar.

Gelar ini memantapkan perjalananya dalam dunia pendidikan serta pengabdiannya di kampus Unismuh dan UIN Alauddin.

Profil Lengkap Prof Dr KH Ambo Asse

Ambo Asse lahir di Tanrutedong - Sidrap, 22 Oktober 1958.

Saat ini Ambo Asse menjabat Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel dan Guru Besar UIN Alauddin Makassar.

Meski merupakan dosen tetap di kampus UIN, namun dia sudah puluhan tahun mengajar di Unismuh Makassar.

Sepak terjangnya dalam akademik, birokrasi, maupun di dalam organisasi Muhammadiyah juga tak perlu diragukan.

Jejaring pergaulan nya juga cukup luas, mulai dari level nasional dan internasional.

Dididik dari Pendidikan keagamaan

Sejak kecil, Ambo Asse telah ditempa pendidikan formal bernuansa keagamaan.

Dia menamatkan pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tanrutedong tahun 1972.

Lalu melanjutkan Pendidikan Guru Agama 4 Tahun (Setingkat SMP) Tahun 1975, dan Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 6 tahun, pada tahun 1977.

Pendidikan formal jenjang Sarjana Muda hingga Doktor ditempuhnya di IAIN Alauddin, yang kini berubah status menjadi UIN Alauddin.

Di sana, gelar Sarjana Muda (BA) diraihnya di tahun 1981. Kemudian menyelesaikan pendidikan sarjana lengkap (Drs) pada tahun 1985.

Tidak cukup sampai di situ. Dia melanjutkan pendidikan S2 Ilmu Hukum Islam dan Hadis, dan selesai pada tahun 2000.

Namun jenjang pendidikan tertingginya dicapai dalam bidang Ilmu Tafsir Hadis tahun 2007.

Karya Intelektual

Di tahun 1987, atau dua tahun setelah menyelesaikan pendidikan S1, Ambo Asse terangkat sebagai Dosen PNS di Fakultas Syariah IAIN Alauddin.

Dia ditunjuk sebagai Sekretaris Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum, dan Sekretaris Jurusan Tafsir Hadits Fakultas Syariah IAIN Makassar (1993-1995) berkat ketekunannya secara administratif.

Jabatan Ketua Jurusan Muamalah Fakultas Syariah IAIN Alauddin diembannya pada tahun 1996-1998.

Lalu didaulat sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin (2004-2008).

Lalu tahun 2008-2012,dia didapuk sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin (2008-2012).

Setelah berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis di UIN Alauddin, dia pun menjadi dekan pertama (2013-2019).

Tak hanya berkiprah di UIN Alauddin, Ambo Asse juga melebarkan sayap akademiknya di Unismuh Makassar cukup lama.

Dia bahkan sempat memegang jabatan Pembantu Dekan IV Fakultas Pertanian (2000-2004).

Di Unismuh, dia juga pernah duduk di jajaran Anggota Badan Pembina Harian (BPH) masa bakti 2012-2014.

Selain di Unismuh, dia pernah diamanahkan sebagai Ketua Badan Pembina Harian Akademi-akademi Kesehatan (Akkes) Muhammadiyah periode 2014-2018.

Meski begitu, kesibukannya mengurus birokrasi kampus tak lantas membuatnya melupakan tanggung jawab intelektual sebagai dosen.

Tak kurang dari 25 buku/karya ilmiah telah ditulisnya.

Dia juga telah terlibat dalam sedikitnya 20 penelitian yang dibiayai negara maupun bersifat mandiri.

Kerja keras membuat Ambo Asse mendapatkan jabatan fungsional tertinggi di dunia akademik.

Dia meraih gelar Guru Besar (Profesor) pada tahun 2010, dengan pidato pengukuhan yang berjudul ‘Hak Azasi Manusia dalam Perspektif Hadis Nabi SAW’.

Sejak tahun 2009, Ambo Asse juga telah didaulat sebagai Assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Pengalaman ini diharapkan bisa meningkatkan nilai Akreditasi Perguruan Tinggi Unismuh menjadi Unggul (A) pada periode kepemimpinannya.

 


Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved