AHY 'Bimbang' Tunjuk Jagoan Demokrat di Pilwali Makassar 2024, 7 Pendaftar Masih Harap-harap Cemas

TRIBUN-TIMUR.COM - DPP Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum juga memutuskan jagoan yang akan disusung di Pemilihan Wali Kota Makassar 2024.

Padahal sebelumnya, sudah ada 7 pendaftar di Partai Demokrat yang berniat bertarung sebagai Calon Wali Kota Makassar 2024.

Namun, AHY belum juga menunjuk siapa yang akan diusung padahal DPP Demokrat sudah mengumumkan 6 calon kepala daerah (Cakada) untuk bertarung di Pilkada Sulsel 2024.

Keenam daerah tersebut yakni untuk Pilkada Gowa, Polkada Wajo, Pilkada Maros, Pilkada Selayar, Pilkada Luwu dan Pilwali Parepare.

Sementara itu Pilwali Makassar 2024, Demokrat belum mengumumkan.

Sebagai gambaran, pada Pileg 2024 Demokrat meraih 3 kursi untuk DPRD Makassar.

Perolehan kursi ini menurun dibandingkan Pileg 2019.

Meski demikian, Partai Demokrat masih menjadi rebutan untuk dikendarai di Pilwali Makassar 2024.

Pasalnya tak ada satupun partai yang bisa mengusung calon di Pilwali Makassar 2024 tanpa berkoalisi.

Baca juga: Munafri Arifuddin Tertarik Duet Indira Yusuf di Pilwali Makassar

Saat masa penjaringan DPC Partai Demokrat Makassar menerima delapan pendaftar penjaringan Calon Wali Kota Makassar.

Pendaftaran penjaringan tersebut berakhir pada Sabtu (18/5/2024) lalu.

Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali mengungkapkan bahwa selain dirinya, ada 7 kandidat yang telah mengembalikan formulir sampai hari ditutupnya pendaftaran.

“Yang pertama saya (Adi Rasyid Ali), Rahman Bando (Eks Kadis Pendidikan Makassar), Ahmad Susanto (Ketua KONI Makassar), Andi Seto (Eks Bupati Sinjai), Amri Arsyid (Ketua PKS Sulsel), dan Najamuddin (Wakil Ketua Gerindra Sulsel), Indira Yusuf Ismail (Istri wali kota Makassar) dan Munafri Arifuddin (Ketua DPD Golkar Makassar),” ungkap Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali.

Nama semua kandidat tersebut, lanjut Adi, akan diserahkan ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat untuk ditindak lanjuti.

“Pasti semua ada pertimbangan, kita serahkan semua ke mekanisme,” ungkap Adi.

Diketahui bahwa DPC Partai Demokrat Makassar memiliki dua kader internal yang mendaftar penjaringan Cawalkot: Adi Rasyid Ali dan Rahman Bando.

“Dengan adanya dua kader membuktikan banyak kader Demokrat yang berkualitas,” kata Adi.

Demokrat Sudah Keluarkan 6 Rekomendasi di Pilkada Sulsel 2024

Enam Cakada yang diberikan surat tugas itu juga mendapatkan restu dari DPP Demokrat.

Ada tiga pasang Darmawansyah Muin dan Rismayanti Kadir Nyampa bakal calon Bupati dan bakal calon Wakil Bupati di Pilkada Gowa.

Andi Rosman dan Rahmanuddin paket untuk Pilkada Kabupaten Wajo.

Chaidir Syam paket Suhartina Buhari untuk Pilkada Maros 2024.

Tiga paket ini mendapatkan surat tugas dari DPP Demokrat.

Kemudian surat tugas untuk individu, bakal Calon Bupati Selayar Andi Ansar, bakal calon Wali Kota Parepare Taqiyuddin Jabbar dan bakal calon Wakil Bupati Luwu Muhammad Dhevy Bijak.

Ketua Bappilu Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis mengatakan enam bakal calon tersebut mendapat dukungan partai.

“Semua itu benar (6 surat tugas), memberikan support dukungan kepada bakal calon baik paket maupun perorangan,” katanya kepada tribun timur, Jumat (14/6/2024).

DPD Demokrat Sulsel sudah mengirim nama-nama jagoannya yang akan diusung dalam Pilgub maupun Pilkada Serentak.

Enam surat tugas ini hasil dari persentase Ketua Demokrat Sulsel dalam menatap Pilkada Sulsel 2024.

Nama-nama calon kepala daerah baik Kota Makassar maupun kabupaten lain sudah disetorkan di DPP Demokrat.

Tapi memang baru enam surat tugas yang dikeluarkan.

“Sudah kirim kira-kira pekan lalu, Selasa kemarin kan pak ketua persentase di DPP, hasil persentase itulah yang keluar (surat tugas) ada yang paket dan tunggal,” jelasnya.

Demokrat sendiri terbuka untuk semua bakal calon baik internal maupun eksternal.

Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono ini memang cukup selektif.

Terbukti setiap daerah hanya satu orang yang diberikan surat tugas.

Artinya memang ada standar yang diterapkan Demokrat Sulsel dalam penjaringan.

“Demokrat salah satu partai yang membuka ruang kepada publik untuk bisa menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing baik itu internal, eksternal, profesional dan sebagainya,” ujar Andi Januar.

“Yang membedakan Demokrat lebih selektif tidak memberikan kepada semuanya tetapi tidak surjektif. Harap semua bakal calon kepala daerah bisa terima keputusan Demokrat,” pungkasnya.

Adi Rasyid Ali Percaya Diri

Adi Rasyid Ali sebagai ketua DPC Demokrat Makassar juga diperintahkan untuk ikut maju bertarung dalam kontestasi Pilwali Makassar 2024.

Dimana tahapan Pilwali Makassar akan mulai berlangsung bulan Mei mendatang.

Hampir seluruh partai telah menyiapkan masing-masing kader terbaik mereka.

"Demokrat akan membuka desk Pilkada untuk penjaringan calon kepala daerah Kota Makassar," kata Adi Rasyid Ali, Jumat (22/3/2024).

Pria berakronim nama ARA itu mengaku, DPC Demokrat Makassar tak lama lagi akan melakukan rapat dengan DPD Demokrat.

"Lewat dari itu kita akan tentukan kapan jadwal kami untuk kami buka," ujar Wakil Ketua DPRD Makassar ini.

Adapun kata Ali, DPD telah menentukan untuk seluruh ketua partai di Kabupaten/Kota untuk maju bertarung dalam kontestasi pilkada 2024.

Bahkan dirinya juga akan maju dalam kontestasi Pilwali Makassar kali ini.

"Termasuk saya akan maju, karena memang pileg dan pilkada berbeda," ungkapnya.

Ali mengatakan, seluruh ketua partai DPC Kabupaten/Kota, dapat maju asalkan memiliki koalisi untuk memenuhi kursi mereka.

Termasuk juga dengan Demokrat Makassar yang saat ini hanya memiliki tiga kursi di parlemen Makassar.

"Saat inikan kami tiga kursi harus berkoalisi untuk dapat 10 kursi, kalau tidak ya tidak bisa mengusung," kata Ali

"Tentu popularitas, elektabilitas, integritas itu menjadi fenomena dan itu menjadi standar kerja-kerja pemenang," tambah dia.

Lanjut Ali, meski saat ini pencapaian Demokrat menurun di parlemen Makassar, namun mereka tetap semangat dalam menatap Pilwali Makassar 2204.

"Kami Demokrat tetap akan semangat, desk Pilkada akan kita bentuk dan ketua DPC harus bertarung, soal bagaimana-bagaimana kita serahkan kepada proses yang berjalan," jelasnya.(*)