Harun Masiku
Rekam Jejak dan Sosok Rossa Purbo Bekti Penyidik KPK Sita Agenda PDIP, Lulusan Akpol 2006 Sudah AKBP
Rossa Purbo Bekti adalah penyidik KPK menyita buku agenda PDIP saat sedang usut keberadaan Harun Masiku.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Rossa Purbo Bekti jadi sorotan setelah menyita buku agenda PDIP dari Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Rossa Purbo Bekti adalah penyidik KPK menyita buku agenda PDIP saat sedang usut keberadaan Harun Masiku.
Harun Masiku adalah mantan calon legislatif PDIP yang menjadi buron tersangka kasus dugaan suap.
Kini, proses penanganan kasus Harun Masiku telah memasuki usia empat tahun lebih di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Buku agenda itu disita dari tangan staf Hasto Kristiyanto, yang bernama Kusnadi pada Senin (10/6/2024).
Terkait hal ini, kuasa hukum Hasto, Ronny Talapessy, meminta Dewan Pengawas (Dewas) KPK memeriksa Rossa Purbo Bekti.
Ternyata Dewas KPK menilai penyitaan dokumen PDIP oleh KPK sudah sesuai prosedur.
Sebelumnya, Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, menyatakan penyitaan yang dilakukan penyidik terhadap sejumlah barang milik Hasto Kristiyanto dan Kusnadi telah sesuai prosedur.
Prosedur tersebut sudah dipenuhi karena tim penyidik KPK mengantongi surat perintah penyitaan.
"Ya, sesuai. Surat perintahnya ada," kata Tumpak di Kantor Dewas KPK, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024).
Bahkan, tuturnya, surat perintah penyitaan itu sudah diberitahukan kepada Dewan Pengawas KPK.
"Ada (pemberitahuan surat perintah penyitaan)," ucap Tumpak.
Tumpak juga memberikan tanggapan atas laporan dari tim kuasa hukum Hasto-Kusnadi ke Dewas KPK.
Sosok penyidik KPK yang dilaporkan ke Dewas ialah Rossa Purbo Bekti.
Rossa adalah penyidik yang menjadi eksekutor penyitaan.
Menurut Tumpak, Dewas KPK telah menerima aduan tersebut.
"Dipelajari dulu, sudah saya terima," ungkap Tumpak.
Aksi Rossa bikin PDIP murka
Aksi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rossa Purbo Bekti membuat PDIP murka.
Juru Bicara PDI-P Chico Hakim mengatakan, tim hukum partainya melaporkan penyidik Rossa Purbo Bekti ke Polda Metro Jaya, Kamis (13/6/2024).
Chico menyebutkan, Rossa akan dilaporkan atas dugaan perampasan gawai milik Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto beserta stafnya, Kusnadi di Gedung KPK, Senin (10/6/2024).
"Terkait dengan perampasan barang-barang dari Saudara Kusnadi (Staf Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto) oleh AKBP Rossa Purbo Bekti (Penyidik KPK), Tim Hukum DPP PDI Perjuangan akan melaporkan Rossa ke Polda Metro Jaya besok," kata Chico kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2024).
Chico berpendapat, perampasan barang itu telah menyalahi prosedur hukum.
Menurut dia, salah satu barang yang disita adalah dokumen penting milik PDI-P, salah satunya tentang strategi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Dokumen partai milik DPP PDI Perjuangan yang berisikan hal-hal yang sifatnya strategis, dan rahasia terkait dengan kebijakan-kebijakan politik, strategi-strategi partai ke depan termasuk isu-isu Pilkada 2024," ucap Chico.
PDI-P, kata dia, menduga kesewenang-wenangan yang dilakukan Rossa bukanlah keteledoran, melainkan perbuatan yang disengaja untuk mengintimidasi dan merepresi sosok-sosok yang menyimbolkan partai berlambang banteng itu.
"Sulit pula bagi kami untuk tidak menaruh curiga bahwa ada kekuatan lain (bukan KPK) di belakang Rossa, sehingga yang bersangkutan sampai begitu berani melakukan hal-hal yang di luar prosedur, bahkan dapat diindikasikan melawan hukum," nilai Chico.
Di lain sisi, kata dia, PDI-P beranggapan perilaku Rossa justru mencoreng nama KPK sebagai institusi yang diharapkan menjadi pelopor dalam penegakan hukum di Indonesia.
Adapun handphone Hasto dan Kusnadi disita penyidik KPK saat pemeriksaan 10 Juni lalu.
Selain handphone, buku catatan milik politikus PDI-P tersebut juga disita KPK.
Peristiwa ini bermula ketika Kusnadi tiba-tiba dipanggil oleh penyidik KPK yang diketahui bernama Rossa.
Menurut Kusnadi, Rossa meminta dirinya ikut ke lantai dua Gedung KPK karena dipanggil oleh Hasto.
Namun, Kusnadi tidak bertemu dengan Hasto dan diperiksa oleh penyidik KPK selama tiga jam.
Dalam pemeriksaan itu, penyidik turut menyita gawai Kusnadi dan Hasto serta buku penting DPP PDI-P.
Penyitaan tersebut lantas membuat riuh karena kubu Hasto menuding upaya penyitaan tersebut melanggar hukum acara pidana.
Sebab, diduga ada upaya penjebakan lantaran ponsel milik Hasto disita dari tangan seorang staf bernama Kusnadi.
Adapun tim hukum PDI-P, Ronny Talapessy sudah mendatangi kantor KPK pada Senin malam, untuk melaporkan tiga penyidik ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK terkait penyitaan tersebut.
Namun, Kantor KPK sudah sepi dan sekuriti yang berjaga tidak bisa menerima berkas laporan yang dibawa Ronny.
Oleh karenanya, pelaporan resmi ke Dewas KPK baru dilakukan oleh Ronny Talapessy pada Selasa (11/6/2024).
Hari ini, Kusnadi didampingi tim hukumnya juga mendatangi Kantor Komnas HAM untuk melaporkan dugaan pelanggaran HAM atas kasus penyitaan barang milik Hasto dan dirinya oleh penyidik KPK.
Sosok Rossa
Rossa adalah penyidik KPK yang berasal dari Polri.
Lulusan Akpol 2006 itu bergabung ke KPK sejak 2016 lalu.
Kala itu, Rossa masih berpangkat Kompol.
Selama di KPK, Rossa pernah menangani sejumlah kasus besar.
Termasuk kasus e-KTP yang menjerat banyak pejabat negara, termasuk mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.
Rossa juga tergabung dalam tim OTT Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Ia disebut ikut berada di PTIK pada 8 Januari 2020 untuk mencari keberadaan Harun Masiku.
Kala itu Harun Masiku sudah menjadi target OTT KPK.
Meski, belakangan tim Rossa gagal menangkap Harun Masiku.
Bahkan sudah empat tahun berlalu, KPK belum berhasil tang eks caleg PDIP.
Sebulan setelah OTT itu, KPK yang diketuai Firli Bahuri mengembalikan Rossa ke Polri.
Keputusan Firli itu sempat menjadi polemik.
Sebab Polri menyatakan Rossa untuk tetap bekerja di KPK.
Belakangan pengembalian Rossa ke Polri dibatalkan.
Rossa tetap bertugas sebagai penyidik KPK.
Ia pun kembali menangani sejumlah kasus besar.
Selain memburu Harun Masiku, Rossa disebut merupakan kepala Satgas KPK kasus eks menteri pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Di mata eks penyidik KPK, Yudi Purnomo, Rossa adalah satu penyidik terbaik KPK.
Menurut Yudi, pangkat Rossa kini sudah AKBP.
"Sudah pengalaman menangani perkara besar seperti proyek e-KTP. Terbaru menjadi pemimpin dalam kasus yang melibatkan Menteri Pertanian SYL," ujar Yudi.
Rossa dinilai paham risiko yang harus dihadapi ketika menjadi penyidik KPK.
Megawati Geram KPK Jadikan Hasto Tersangka, Tantang Kompol Rossa |
![]() |
---|
KPK Gagal Lagi Tangkap Harun Masiku Dalam Sepekan, Eks Penyidik Ungkap Keberadaan Buronan |
![]() |
---|
Sindiran Keras Kubu Hasto ke KPK Gegara Belum Tangkap Harun Masiku, Kasus Nazaruddin Diungkit |
![]() |
---|
Penyebab KPK Sudah 4 Tahun Gagal Tangkap Harun Masiku Diungkap Pengamat, Singgung Sosok Pemesan |
![]() |
---|
Kehidupan Harun Masiku Buron KPK Berubah Drastis, Titik Lokasi Sudah Terdeteksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.