Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polwan Bakar Suami

Sosok Briptu FN Polwan yang Tega Bakar Suaminya Hingga Tewas, 3 Anaknya Sempat Diancam Juga

Briptu FWD (28) tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh istrinya yang juga Polwan Briptu FN di Asrama Polisi Polres Mojokerto, Sabtu (8/6/2024) pagi.

Editor: Alfian
ist
Briptu FN (28) Polwan SPKT Polres Mojokerto Jawa Timur (kiri) pelaku pembunuhan terhadap suaminya Birput FWD (28). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah sosok Briptu FN (28) Polwan yang tega membakar hidup-hidup suaminya hingga tewas.

Pada, Sabtu (8/6/2024) pagi, di kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto kejadian mengenaskan terjadi yang melibatkan personel polisi berstatus suami-istri Briptu FWD (28) dan Briptu FN (28).

Sang suami yang juga korban yakni Briptu FWD diketahui bertugas di unit Laka Lantas Polsek Jombang.

Sementara istrinya Briptu FN bertugas di SPKT Polres Mojokerto.

Pertengkaran antara keduanya bermula kala Briptu FN menemukan ATM dari gaji ke -13 milik suaminya senilai Rp 2.800.000 hanya sisa Rp 800.000.

Dari sinilah petaka itu bermula, Briptu FN dengan amarahnya menelpon Briptu FWD yang tak berada di rumah.

Bahkan Briptu FN memaksa Briptu FWD segera pulang dengan ancaman bakal membakar 3 orang anaknya.

Baca juga: Fakta Terbaru Polwan Bakar Suaminya yang Juga Polisi Hingga Tewas di Mojokerto, Dipicu Gaji Ke-13

Briptu FWD pun pulang dan akhirnya menghadapi pertengkaran yang tak pernah disangka menjadi hari paling tragis untuknya dan keluarganya.

Dan berikut fakta-fakta kasus Polwan bakar suaminya hingga tewas:

1. Diduga Dipicu Persoalan Gaji 

Mengenai motifnya Daniel enggan menjelaskan lebih lanjut.

Namun, berdasarkan keterangan salah seorang sumber menyebut aksi pembakaran tersebut dipicu masalah internal rumah tangga.

Sang istri Briptu FN mempersoalkan gajii Briptu RDW yang berkurang banyak tidak jelas tujuannya.

"Soal gaji, jadi istrinya tanya ke suaminya kok uangnya cepat banget habis," kata Daniel, dikutip dari TribunJatim.com. 

Mulanya, Briptu FN melakukan pengecekan ATM milik suaminya pada Sabtu (8/6/2024) pukul 09.00 WIB.

"Dan didapati bahwa gaji ke-13 [di ATM Briptu RDW yang seharusnya] senilai Rp2.800.000, tersisa tinggal Rp800.000," kata Daniel melalui keterangannya, Minggu (9/6/2024).

Briptu FN pun menghubungi suaminya mengklarifikasi untuk apa uang gaji ke-13 tersebut sehingga hanya tersisa Rp 800 ribu.

Pelaku lalu menyuruh Briptu RDW untuk pulang ke aspol. 

2. Kondisi Terduga Pelaku dan Korban 

Briptu RDW seusai kejadian langsung menjalani perawatan intensif di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. 

Namun, korban akhirnya tak terselamatkan setelah mengalami luka bakar 90 persen. 

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri mengatakan, Briptu RDW meninggal dunia siang tadi sekitar pukul 12.55 WIB. 

"Benar, meninggal pada pukul 12.55 dan akan dimakamkan di Jombang karena asalnya dari sana," kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri, Minggu (9/6/2024). 

Sementara itu, pelaku saat ini telah diamankan di Polres Mojokerto Kota untuk diperiksa. 

"Pelaku masih kami lakukan pemeriksaan bergabung dengan Krimum dan Bidpropam Polda Jatim," jelasnya.

3. Terduga Pelaku Sempat Ancam akan Bakar Anaknya 

Sebelum korban pulang, pelaku membeli bensin di botol plastik. 

"Sebelum korban pulang, terduga pelaku membeli bensin di botol plastik dan membawa ke rumah aspol," ucap Daniel. 

Terduga pelaku lalu menaruh botol yang berisi bensin tersebut di atas lemari yang berada di teras rumah.

Bensin itu kemudian difoto oleh Briptu FN dan dikirim Briptu RDW melalui pesan WhatsApp agar cepat pulang. 

"Dikirimkan dengan ancaman 'apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar,'" jelas Daniel. 

Namun, Briptu FN kemudian meminta seorang saksi ART, berinisial M, agar mengajak anak-anaknya yang berjumlah tiga orang untuk bermain di luar rumah.

4. Korban Diborgol dan Dibakar 

Daniel mengatakan, tak lama setelah itu sekitar pukul 10.30 WIB Briptu RDW tiba di rumah. 

Korban kemudian langsung diajak masuk oleh Briptu FN ke dalam rumah dan pintu dikunci dari dalam.

Setelah itu korban disuruh oleh terduga pelaku untuk ganti baju kaus lengan pendek dan celana pendek.

Saat itu lah kemudian adu mulut keduanya tak terelakkan. 

Terduga pelaku kemudian memborgol tangan kiri Briptu RDW dan dikaitkan di tangga lipat yang berada di garasi.

Briptu FN kemudian menyiramkan bensin yang sudah disiapkan ke sekujur tubuh suaminya.

"Setelah itu terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang di pegang menggunakan tangan kanan sambil berkata 'ini lo yang lihaten iki (lihatlah ini)', namun korban diam saja," ucapnya.

Api yang ada di tangan terduga pelaku, lantas menyambar ke tubuh korban yang sudah berlumur bensin.

5. Korban Sempat Minta Tolong 

Korban dengan keadaan tubuh yang terbakar sempat teriak meminta pertolongan. 

Korban, kata Daniel, juga sempat berusaha keluar dari garasi, tapi usaha itu tak berhasil karena tangan kirinya yang diborgol di tangga lipat. 

"Korban berusaha keluar garasi, tapi tidak bisa karena terhalang mobil dan juga tangan kiri dalam keadaan terborgol di tangga lipat," katanya.

Setelah itu seorang saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan minta tolong korban, masuk ke garasi dan langsung memadamkan api yang membakar tubuh korban.

"Setelah itu saksi melaporkan kepada pimpinan dan mendatangkan ambulans untuk pertolongan pertama terhadap korban ke rumah sakit," ucapnya.

Polisi saat ini  sedang mendalami motif terduga pelaku, dengan mendatangi dan mengamankan TKP, mengamankan dan interogasi pelaku, serta memintai keterangan saksi-saksi.

"Kami saat ini sedang fokus mencari akar masalah dari dugaan konflik ini, dan mudah-mudahan konflik antar suami istri ini segera bisa kami atasi," pungkasnya.(*)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved