Tribun HIS
Sosok Aipda Dzulkadri 16 Tahun Sikat Penjahat di Panakkukang dan Otak di Balik KenapakoLari
Sosok bintara tinggi Polri, Aipda Dzulkadri mungkin tidak asing lagi bagi warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Edi Sumardi
Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Muslimin Emba
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok bintara tinggi Polri, Aipda Dzulkadri mungkin tidak asing lagi bagi warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Personel Resmob Polsek Panakkukang ini, kerap tampil di layar kaca lewat aksinya yang menangkap pelaku kriminal.
Penampilannya yang berambut gondrong tampak nyentrik dengan kopiah loreng dan celana jingkrak sambil membawa tas.
Selain di pemberitaan televisi dan portal online, aksi-aksinya dapat disaksikan lewat akun Instagram @zhul_offcial.
Unggahan yang menangkap pelaku kriminal atau pembuat onar dibarengi dengan hashtag #kenapakolari.
Akun pribadi miliknya itu, pun telah dibanjiri followers atau pengikut.
Tercatat, hingga kini, akun Instagram @zhul_offcial diikuti oleh 44,3 ribu followers dengan jumlah 395 posting-an.
Mayoritas unggahannya berisi video penangkapan pelaku kriminal, aksi sosial, hingga konten jenaka.
• Sosok Bripka Mahir Polantas Makassar Viral dengan Hastag PutarBalek
Kepada Tribun-Timur.com, Aipda Dzulkadri menceritakan awal mula dirinya menggunakan hashtag #kenapakolari.
"Jadi awalnya itu, kenapa istilah kenapa-ko lari kemudian jadi hashtag pada 2014 lalu," kata Aipda Dzulkadri.
Saat itu, kata Dzul, dirinya sementara memburu pelaku kriminal yang mencoba kabur.
Alumni SPN tahun 2003 (Bharaduta) ini pun mengejar sembari memberikan tembakan peringatan.
"Waktu itu pelakunya tidak mau berhenti, terpaksa saya kasih tindakan tegas terukur yang mengenai betisnya. Dari situlah saya spontan bilang, kenapa-ko lari," katanya mengungkapkan.
Hashtag yang belakangan viral dan tak asing digunakan nitizen saat terdapat peristiwa viral di media sosial.
• Cerita Bang Jack Anggota Tim Jatanras Makassar Dibikin Gelisah dengan Tagar Percuma Lapor Polisi
Nitizen tak sungkan menggunakan hashtag itu sembari menandai akun Instagram @zhul_offcial, agar kasus yang viral itu segera dimonitor.
Bagi pelaku kriminal khususnya di wilayah hukum Polsek Panakkukang, sosok Dzulkadri memang tak asing.
Dirinya telah menjadi personel Resmob Polsek Panakkukang selama 16 tahun.
Namun, tidak semua penugasan yang dilaksanakan berjalan mulus.
Suatu ketika pada 2020 lalu, nyawa Aipda Dzulkadri terancam oleh pelaku kriminal.
Ia ditebas parang oleh pelaku penganiaya berinisial DL (55) di Jl Pampang 2, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Saat itu, DL yang melakukan penganiayaan terhadap perempuan hendak diringkus oleh Aipda Dzulkadri seorang diri.
Saat menaiki rumah persembunyian DL, pelaku tiba-tiba menyerang Dzulkadri yang saat itu masih berpangkat Bripka.
Dzulkadri pun dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami delapan luka tebasan parang oleh pelaku.
Kondisi Dzulkadri saat itu memprihatinkan, lantaran istrinya sementara hamil anak pertamanya.
Sementara pelaku, DL merenggang nyawa setelah tertembak mati karena melawan petugas yang hendak menangkapnya.(*)
Caption: Personel Resmob Polsek Panakkukang Aipda Dzulkadri, saat menangkap pelaku kriminal.
Kegigihan Marliah Bersihkan Anjungan Pantai Losari Makassar Sebelum Terbit Fajar, Gaji di Bawah UMR |
![]() |
---|
Diabaikan Pemda, Guru dan Ortu Siswa Madrasah MI DDI Pinrang Patungan Perbaiki Jalan Rusak |
![]() |
---|
Selamat dari Maut, Ini Kisah Pelajar SMK di Luwu yang Terseret Arus Sungai |
![]() |
---|
Tangis di Balik Abu: Puluhan Keluarga Kehilangan Rumah di Balang Baru Makassar |
![]() |
---|
Cerita Herlina, Warga Maros Tinggal di Rumah Reot Bersama Suami dan 4 Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.